Niluh Djelantik, si pemilik brand sepatu yang juga memiliki dua showroom lainnya di Bali. Gaya industrial yang dipadukan dengan aneka furnitur berbahan vintage membuat koleksi sepatu lokal yang mendunia tersebut terdisplai sempurna. Pengunjung yang datang pun dapat nyaman memilih model dan warna sepatu yang diinginkan.
Menawarkan pengalaman bersantap mewah dan menyenangkan, Amuz Gourmet Restaurant memberi warna baru dari resto berkelas lainnya. Pintu berukuran besar nan megah akan mengantar pengunjung memasuki restoran fine dining seluas 350 meter persegi. Saat menginjakan kaki suasana ala Perancis dengan iriangan alunan music halus langsung dapat kita nikmati.
Dengan treadmill hanya 30 menit saja, kita sudah bisa memangkas lemak tubuh sebesar 275 kalori. Melakukan gerakan dengan intensitas bervariasi dari tinggi ke rendah dan seberapa besar motivasi sangat mempengaruhi jumlah kalori yang akan dibakar. Jika tidak bisa pergi ke tempat gym tidak apa-apa. Ternyata ada latihan ‘kardio’ kreatif yang dapat dilakukan di rumah atau di mana pun.
Samsung Electronics Co. Ltd. memperkenalkan Galaxy Tab S5e – lebih tipis, lebih ringan, dan dirancang dengan fitur-fitur pintar untuk menjaga konektivitas. Hadir dalam layar besar 10,5 inci dengan kapasitas baterai besar, Galaxy Tab S5e dikembangkan dengan cermat untuk pengalaman hiburan yang kaya dan imersif, sehingga pengguna dapat menikmati konten seru tanpa penurunan kualitas.
Produk yang ditawarkan juga semakin menarik. Setelah sukses dengan Lavesh tahap 1, di awal tahun 2019 ini Damai Putra Group kembali meluncurkan Cluster Lavesh tahap 2 pada hari ini (24/2) di Marketing Gallery Kota Harapan Indah. Cluster Lavesh tahap 2 memiliki rumah 2 lantai dengan desain modern kontemporer dengan harga terjangkau mulai dari Rp.1,2 milyar yang dilengkapi ruang terbuka hijau, jogging track, taman bermain keluarga, serta pemandangan danau yang dapat menjadi destinasi keluarga dalam mengisi kebersamaan setiap harinya.
Hospitality Indonesia 2019 akan kembali digelar pada 23-26 Oktober 2019 di Jakarta International EXPO (JIEXPO) Kemayoran Jakarta. Satu-satunya pameran untuk industri hospitality dan desain di Indonesia ini nantinya akan dibagi menjadi 3 sektor yaitu Furniture & Craft Indonesia, Mozaik Indonesia, dan Hotel Sourcing Indonesia. Pameran ini diikuti oleh pelaku-pelaku industri di bidang furnitur dan kerajinan, desain interior, serta hotel supply yang mempunyai kapasitas untuk pengerjaan proyek-proyek seperti hotel, restoran, airport, ruang public, perkantoran, dan sebagainya.
Bloomfield Bali Boutique Hotel & Spa ini dulunya bekas kediaman pribadi yang memiliki desain rumah perinstirahatan dengan fasilitas butik dan spa yang berada di antara sawah-sawah yang luas di Umalas, Bali. Lokasinya yang jauh dari keramaian membuatnya banyak disukai para tamu yang mencari ketenangan untuk bersantai dan memulihkan stamina dengan pelayanan yang mumpuni, makanan sehat, dan variasi koktail yang menarik untuk dinikmati.
Bertemakan Main Getah/Rubberscape, proyek komisi ini akan mengubah Ruang Seni Anak menjadi sebuah lingkungan yang merangsang panca indera melalui bentuk, tekstur dan bunyi. Lingkungan ini akan meliputi pohon karet muda, sebuah bukit kecil yang dibentuk dari tanah yang didapatkan dari daerah setempat, juga bebunyian yang direkam dari ladang-ladang karet di Malaysia.
Trained by nature. Kalimat itu dapat menjelaskan bagaimana Erick Dangin mendapatkan seluruh ide untuk desain furniturnya. Memulai bekerja sebagai pengrajin pada 2000, desainer asal Yogyakarta ini mulai mengeksplorasi desainnya hingga pada 2004, ia mendirikan showroomnya sendiri. Pengalamannya dalam mengeksplor material membuatnya menyabet beberapa penghargaan di lokal maupun skala internasional. Aqsa Living, Indonesia Furniture Design Award, TIFF Thailand dan Central Java Design Awards 2010 dan 2011, merupakan beberapa penghargaan yanng pernah diraihnya.
Alur cerita novel Antologi Rasa mengalir dalam irama yang terasa sinis, sarkastis, terkadang hiperbolis, dan tak jarang komikal-kocak terutama dialog-dialog vulgar menjurus mesumnya, mungkin hal tersebut yang membuat saya enggan untuk meletakkan novel ini sebelum benar-benar tuntas terbaca. Meskipun membacanya pertama kali di 2012, namun dialog keempat tokoh di dalamnya masih terngiang di kepala saya hingga sekarang.