Semua Hal Tentang MPASI untuk Bayi

NININMENULIS.COM – Makanan Pendamping ASI atau MPASI sebelumnya hanya nama yang hanya sekilas saya dengar dan ketahui dari obrolan teman yang telah memiliki momongan. Kalau ditanya apakah saya tahu MPASI? Ya saya tahu, tetapi jika ditanya apakah saya benar-benar mengerti dengan MPASI? Hhhmm……. Dan beruntung sebagai orang yang tidak mengerti dengan MPASI saya berkesempatan menghadiri talkshow yang diadakan Mom Blogger Community (MBC) bersama dengan ITP Bakrie dan Ilmu Komunikasi Universitas Bakrie yang bertajuk, Edukasi Pemanfaatan Jejaring Sosial dalam Mencari Referensi Resep MPASI Homemade dengan Mengutamakan Aliran WHO Bagi Working Moms.

talkshow mpasi

Talkshow MPAI bagi working Mom

Seberapa penting sih pemberian MPASI bagi bayi sehingga diperlukan talkshow khusus untuk membahasnya? Jadi begini, seperti yang kita ketahui bersama bahwa periode kritis tumbuh kembang anak di mulai sejak dalam kandungan hingga usia 2 tahun atau yang lebih dikenal dengan istilah 1000 hari pertama kehidupan.  Pemberian gizi yang seimbang dengan MPASI yang tepat terbukti dapat mencegah anak terkena penyakit degenerative ketika ia beranjak dewasa. Meskipun sangat penting, pemberian MPASI tidak boleh dilakukan terlalu dini atau bayi kurang dari 6 bulan karena dikhawatirkan akan meningkatkan risiko gangguan pencernaan, infeksi pencernaan, malnutrisi, obesitas, asma, dan alergi makanan. Namun jika pemberian MPASI nya terlambat, bayi akan kekurangan asupan nustrisi sehingga mengalami gangguan tumbuh kembang, energy berkurang, ke depannya dapat mengalami gangguan adaptasi terhadap makanan. Contohnya menjadi picky eater atau memilih-milih makanan karena ia tidak terbiasa mengenal ragam rasa dan kontur makanan sejak dini dari MPASI.

mpai

Berikan MPASI dengan tepat untuk membantu anak tumbuh maksimal

Pemberian MPASI pun harus menyesuaikan dengan usia bayi untuk mencapai pertumbuhan yang optimal, dengan ketentuan sebagai berikut:

  • Usia 6-9 bulan, lanjutan ASI atau bila perlu beri susu formula yang diperkaya zat besi, beri bayi makanan padat 2-3 kali perhari.

  • Usia 9-12 bulan, lanjutkan ASI atau susu formula, tunggu 3-4 hari untuk pengenalan setiap makanan baru, beri makanan padat 3-4 kali perhari.

  • Usia satu tahun, ASI dilanjutkan hingga 2 tahun. Makanan selingan bergizi 1-2 kali per hari

Selain memberikan makanan sesuai dengan usianya, sebaiknya berikan makanan yang diolah sendiri. Beberapa keuntungan memberikan MPASI yang dibuat sendiri yakni:

  • Makanan bayi buatan sendiri sudah tentu terbuat dari bahan makanan segar yang terpilih.

  • Makanan bayi buatan sendiri terjaga kebersihanya.

  • Makanan bayi buatan sendiri terjaga kandungan zat-zat gizinya kalau di proses dengan benar.

  • Lebih hemat

Lalu bagaimana proses memasak MPASI yang benar agar semua kandungannya dapat terjaga dengan baik?

  • Dikukus adalah cara terbaik untuk menjaga rasa segar dan kandungan vitamin pada sayur- sayuran.

  • Jika memasak dengan merebus, gunakan air sesedikit mungkin dan jangan sampai terlalu matang.

  • Menumis dengan minyak kelapa dan minyak zaitun. Kedua minyak ini tergolong minyak jenuh rantai pendek, sehingga lebih aman digunakan.

Saat membuat MPASI sendiri, jangan lupa untuk tidak menambahkan gula dan garam di dalamnya. Ini sesuai dengan saran dari WHO yang menyatakan bahwa gula dan garan dilarang pada bayi karena bayi belum bisa melakukan perawatan gigi sendiri, sehingga cenderung mengalami karies bila mengonsumsi gula tanpa perawatan gigi yang benar. Anak yang sudah menggemari makanan bercita rasa manis biasanya juga jadi tidak suka makan sayur. Inilah mengapa makanan yang terbuat dari daging olahan seperti sosis, kornet, pastrami dan lainnya sangat dilarang karena memiliki kandungan yang tinggi lemak dan garam. Bila Anda terpaksa memberikan makanan kemasan pada bayi, pastikan bahwa makanan tersebut sudah mendapat izin Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI.

Tentang Makanan Beku dan Makanan Kemasan

Jika terpaksa membeli makanan beku, hindari penurunan kualitas gizinya dengan cara, pertama bila membeli di pasar swalayan, pilih makanan yang benar-benar beku dengan kondisi baik dan tanggal kadaluarsa masih lama. Kiatnya pilih yang paling bawah atau paling dalam letak penyimpanannya. Kedua, pilih makanan beku produk lokal sehingga kesegaranya lebih aman, dari pada produk luar negeri yang mengalami proses lebih panjang. Ketiga, jangan biarkan makanan beku yang dibeli di pasar swalayan menjadi cair sebelum sampai rumah. Bila perlu tambahkan dry ice saat membeli. Keempat, pertahankan pada suhu rendah, jangan lebih darI 1 derajat celcius.

buah untuk mpasi

Pilih bahan makanan yang segar dan tidak mengandung pengawet

Saat membeli makanan atau susu kemasan sebaiknya lakukan tahapan sebagai berikut:

  • Baca label kemasanya. Perhatikan label, makin sedikit bahanya maka semakin baik, pastikan tidak mengandung bahan pengawet, gula, garam dan MSG.

  • Pilih kemasan yang masih baik, Jangan beli kemasan yang sudah penyok atau robek.

  • Tempat display harus berada pada suhu ruang dan tidak terkena sinar matahari langsung.

  • Label komposisi gizi harus ada zat gizi wajib, yaitu zat gizi makro (karbohidrat, protein, lemak) dan zat gizi mikro (vitamin dan mineral), khususnya diperkaya zat besi.

  • Ikuti cara penyajian seperti yang tertera pada label kemasan.

  • Periksa tanggal kadaluarsa.

  • Jangan memberi makan kepada bayi langsung dari wadahnya, lebih baik taruh makanan dalam mangkuk atau piring kecil sehingga terhindar dari kuman yang mungkin ada di wadah.

  • Pilih kemasan sekali makan, agar tidak perlu menyimpan makanan yang tersisa

Untuk menyimpan makanan olahan yang disimpan dalam lemari pendingin, sebaiknya habis dalam 1-2 hari. Sisa makanan kemasan bayi yang mengandung daging, dalam lemari pendingin, harus habis dalam 1 hari. Sedangkan yang mengandung sayur bisa 2-3 hari. Makanan berbahan dasar protein, seperti nugget yang disimpan dalam freezer sebaiknya dihabiskan dalam 1-2 minggu. Saat penyajian tidak perlu digoreng lagi, cukup dipanggang cepat pada oven.

Sebagai informasi bila bayi terkena diare makanan yang dianjurkan adalah buah yang mengandung kalium tinggi, yaitu pisang. Infus yang diberikan pada anak diare biasanya juga ada cairan kalium. Bisa juga diberi apel yang mengandung pektin, yang dapat membuat konsistensi feses bayi lebih padat. Hindari dulu pemberian buah yang kandungan vitamin C dan seratnya tinggi seperti jeruk dan pepaya.

pencegahan diare

Berikan makanan atau buah yang mengandung kadar serat tinggi saat bayi terserang diare

Tentang Susu dan Peralatan Makan yang Baik

Bagaimana sih cara menyimpan ASI yang baik dan disarankan WHO?

  • Simpan ASI dalam wadah tertutup rapat sehingga aroma atau kuman dari lingkungan tidak mencemari ASI.

  • Urutan bahan wadah penyimpan terbaik: kaca, stainless, plastik.

  • Untuk penyimpanan di freezer gunakan wadah kaca atau bebas BPA.

  • Beri label tanggal pemerahan, gunakan ASI yang diperah lebih dulu.

  • Masa simpan diudara luar 6 jam, dikulkas dengan suhu 2-9 C adalah 3 hari, di freezer 6 bulan.

Kalau pun ingin mengenalkan susu untuk anak di atas setahun dengan berat badan dan nafsu makan yang baik, para ibu bebas menentukan pilihan. Silakan saja pilih yang diinginkan, susu UHT atau formula. Yang jelas, jangan mengencerkan susu formula hanya karena memaksakan diri memberi susu formula pada bayi padahal status gizi si bayi kurang baik. Lebih baik manfaatkan makanan lokal sumber kalsiun seperti ikan teri segar yang dimakan dengan tulangnya daripada memberi anak dengan status gizi kurang dengan susu formula encer atau tidak sesuai takaran yang dianjurkan.

Bagimana memilih peralatan makan yang baik untuk bayi? Pilih peralatan bebas BPA (Bisphenol A Free) karena dapat menghambat tumbuh kembang otak serta gangguan obesitas dan pubertas dini. BPA adalah senyawa kimia sintetis untuk membuat plastik polikarbonat yang digunakan dalam beragam produk seperti botol minum bayi, botol air, piring dan gelas plastik.

bps free

Gunakan peralatan makan yang BPA Free

Ikatan BPA yang tidak stabil akan menyebabkan sejumlah kecil zat kimia ini terlepas kedalam makanan atau minuman kedalam wadah yang bisa jadi tertelan. Pelepasan zat kimia semakin meningkat ketika wadah terkena panas seperti direbus atau disterilisasi. Jika sudah terlanjur membeli peralatan makan yang mengandung BPA sebaiknya jangan digunakan untuk memanaskan makanan dan jangan biarkan permukaan peralatan makan tergores. Ganti botol susu atau peralatan makan maksimal 6 bulan sekali.

Author: Ninin Rahayu Sari

Architecture Graduate | Content Creator | Former Journalist at Home Living Magazine & Tabloid Bintang Home | Google Local Guide | Yoga Enthusiast

7 thoughts

  1. Hai, Mbak Ninin. Senangnya bisa datang ke event bermanfaat ini, ya. Kata guruku, menyiapkan bekal menjadi orangtua itu dilakukan jauh hari sebelum menikah. Naaah, udah bener, dong, hihihi …
    Membaca tulisan Mbak Ninin ini, aku jadi semakin merasa bersalah lho sama anak-anak. Dulu aku sangat-sangat nggak memerhatikan perkembangan mereka termasuk asupan MPASInya. Sibuk kerja, pokoknya pulang bawa ASI banyak. Gitu aja, deh. Semoga banyak ibu di luar sana yang membaca dan jadi tercerahkan, ya.

  2. Tulisan yang sangat bermanfaat mba

    Aku dulu pas anak pertama tlaten, bikin mp asi…anak ke 2 prestasinya malah menurun..banyakan beli yang kemasan.

  3. BPA free itu udah jadi kayak kewajiban yang saya teliti saat membeli perlengkapan makan bayi.
    Secaraaa, parno juga kalau anak jadi konsumsi bahan kimia.

    Kita orang dewasa aja hati2 dengan zat2 berbahaya tersebut, apalagi anak ?

Leave a Reply