NININMENULIS.COM – Bagi yang belum tahu, Kedai Kembang ini berada di dalam Wisata SKI Tajur Bogor. Kehadirannya memang terhitung baru namun telah menarik perhatian banyak orang dengan konsep resto dan sajian yang menarik namun ramah di kantong. Berada di dalam area Wisata SKI Bogor menjadikan Kedai Kembang memiliki banyak fasilitas di antaranya area parkir yang luas dan berada di lingkungan yang hijau.
Dan beruntung saya bersama para komunitas-komunitas Bogor lainnya dapat menghadiri Test and Taste: The Deconstructed of Roti John di Kedai Kembang pada Sabtu lalu karena menu ini belum ada di mana-mana, dan hanya ada di Kedai Kembang. Untuk mencapai Kedai Kembang dari pintu masuk SKI tidak terlampau sulit. Hanya dengan berjalan kaki sekitar 200 meter, Kedai Kembang sudah dapat kita jumpai. Suasana hijau dengan jembatan berpegola dan kolam ikan di depannya menjadikan Kedai Kembang mudah untuk dikenali. Selain menyediakan menu-menu yang menarik untuk dinikmati, Kedai Kembang juga kerap mengadakan event-event yang menarik, seperti event bazar saat saat saya datang.
Sembari menunggu bagaimana bentuk si Roti John, sajian canape lokal dihadirkan terlebih dahulu. Mengapa saya katakan lokal? Di lihat dari dari tampilannnya, canape ini tidak berbeda dengan canape di restoran Perancis, terlihat seperti potongan roti Perancis dengan lapisan krim di atasnya. Saat didekati dan masuk ke dalam mulut, barulah citarasa khas roti bakar dengan topping potongan pisang dan taburan meses juga parutan keju di atasnya dapat kita rasakan. Roti yang digunakan bukan roti kering khas Perancis, namun roti lunak yang diberi margarin lalu dibakar.
Sembari menikmati canape dan segelas es teh, Chef Martina Alicia dari International Hotel Management Institute, Luzern-Switzerland dan Chef Irvan Konanda dari Le Cordon Bleu, London-UK bercerita tentang latar belakang dibukanya Kedai Kembang. Bahkan sebelum kami merasakan Roti John ala Kedai Kembang, Chef Irvan bercerita tetang awal muasalnya Roti yang saat ini lagi hits tersebut. Roti John pertama kali hadir di Malaysia dari seorang bernama Abdul yang biasa membuat roti berisi telur untuk para prajurit Amerika. Karena roti merupakan sebutan bread di Malaysia, dan John merupakan sebutannya untuk bule maka lahirlah sebutan Roti John.
Sebelum merasakan menu utama TheDeconstructedof Roti John, terdapat appetizer yang dapat kita nikmati yakni, Sautéed Chicken Breast covered in rich chicken gravy with assorted vegetables. Menu ini disajikan di atas nampan panjang yang di atasnya tersusun potongan daging dada ayam, sambal, potongan tomat dan sayur berbentuk bulat putih yang awalnya terlihat seperti rambutan, terakhir krispi kentang di sisi nampan lainnya.
Sempat terjadi ‘debat’ antara saya dan rekan saat menerka potongan sayur berwarna putih yang mirip dengan rambutan. Saya yang mengambil bulatan putih berukuran kecil mengatakan bahwa itu adalah lobak, namun rekan lain yang merasakan bulatan putih berukuran besar mengatakan bahwa itu kentang. Untung saja sebelum terjadi perdebatan lebih panjang, Chef Irvan datang dan meluruskan bahwa itu memang potongan kentang dan lobak.
Sebagai orang yang tidak menyukai makan daging dada ayam, sempat ada rasa malas mencicipi saat melihat menu yang tertera dada ayam karena saya sudah membayangkan dada ayam yang keras dan hambar. Namun setelah saya menyuapkan appetizer ini ke dalam mulut, daging dada ayam yang saya rasakan terasa lembut, tidak kering, dan kaya akan rasa. Untuk itu Kedai Kembang sukses membuat saya memakan dada ayam hingga habis. Untuk hal ini Chef Irvan tidak pelit membagi ilmu bagaimana mengolah dada ayam tidak menjadi keras dan hambar. Ia pun bercerita bagaimana cara ia memasaknya. Saya mengangguk-ngangguk tapi membayangkan untuk memasaknya hingga seenak itu rasanya tidak mungkin. Mungkin ke depannya bila saya menginginkan makan menu dada ayam, saya akan ke Kedai kembang saja.
Puas menikmati appetizer yang memberi saya banyak ilmu, akhirnya The Deconstructed Roti John, si hidangan utama pun keluar. Sesuai dengan namanya deconstructed, Roti John yang disajikan di sini tidak berbentuk seperti Roti John umumnya yang menyerupai burger. Setiap elemen pengisi Roti John ditata cantik di atas piring putih besar, mulai dari potongan roti panggang berisikan daging cincang, ceplok telur, potongan sosis, salad, dan empat macam saus (saus tomat, saus sambal, mayonnaise, dan mustard).
Dengan penyajian seperti ini Roti John terlihat lebih berkelas karena disajikan dengan pisau dan garpu, lepas dari image Roti John sebagai makanan cepat saji yang easy to go. Untuk mendapatkan citarasa yang pas semua bagian dari Roti John dibuat sendiri mulai dari roti hingga sausnya. Untuk tipe orang seperti saya yang males mangap lebar-lebar dan memakannya dalam satu gigitan besar, penyajian Roti John yang seperti ini sangat membantu. Saking menikmatinya, tanpa sadar semua bagian Roti John yang tersaji, saya lahap habis.
Ternyata kegembiraan saya hari itu belum berhenti hanya di Roti John saja. Dessert yang bernama Triple Coffee Cake menjadi penutup yang sempurna di hari itu. Sangat sempurna bagi saya penyuka kopi yang bisa menghabiskan satu tumblr es kopi dalam sekali minum. Menurut Chef Martina Alicia, dessert ini terbuat dari biji kopi asli yang digiling, bukan kopi sachet yang biasa digunakan. Karena itulah didapat rasa kopi yang otentik di setiap lapisannya. Sesuai dengan namanya, Triple Coffee Cake, dessert ini terbagi atas tiga lapisan, lapisan black coffee di atas, coffee latte di tengah, dan lapisan sponge vanilla cake sebagai base-nya.
Dengan toppingcoffeefla menjadikan dessert ini memiliki rasa yang istimewa. Jangan khawatir akan mendapati dessert yang terlampau manis atau terlalu pahit karena menggunakan bahan utama dari kopi, Triple Coffee Cake dibuat dengan rasa yang pas dan tidak maghteh. Biji-biji kopi yang terbuat dari coklat di hidangan ini, memberikan sentuhan kecil yang unik dan membuat kita tersenyum. Yess, dessert makes everything happy.
Kedai Kembang, Wisata SKI Bogor, Jalan Katulampa Raya no.6 Bogor Jawa Barat
Architecture Graduate | Content Creator | Former Journalist at Home Living Magazine & Tabloid Bintang Home | Google Local Guide | Yoga Enthusiast
View all posts by Ninin Rahayu Sari