Mencicipi Nasi Pindang Kudus di Mall Ambassador

NININMENULIS.COM – Siang itu setelah nge-gym di Kuningan City seorang teman dari bekas kantor terdahulu mengajak makan siang bareng. Kantor dia dengan tempat nge-gym saya sama-sama berada di Jalan Prof. Satrio Jakarta Selatan. Akhirnya kita putuskan bertemu di Mall Ambassador. Selain karena sudah familiar dengan setiap seluk beluk mall ini, semua tempat makan di Mall Ambassador menyajikan menu dengan harga yang terjangkau kantong, itu yang penting.

Setelah keliling-keliling lantai 4 Mall Ambassador di mana Food Society berada akhirnya kita putuskan untuk memesan makanan sebelum mall ramai oleh pekerja yang berkantor di sekitar untuk makan siang.

Meskipun sering sekali ke Mall Ambassador ini, kebiasaan saya selalu mencari jenis makanan yang belum pernah saya cicipi. Dan hari itu saya memilih menu Nasi Pindang Kudus. Dan selalu saya mendapat pertanyaan yang sama oleh rekan makan siang saya, “emang enak?” Dan jawaban saya selalu sama, “belum tahu. Baru juga nyoba.”

nasi pindang kudus

Nasi Pindang Kudus

Saat Nasi Pindang Kudus terhidang di depan saya terlihat tampilannya sangat unik. Nasi Pindang Kudus adalah masakan berkuah yang kaya rasa dan kompleks bila dibanding dengan Soto Kudus. Saat dicicipi kuahnya, citarasa kluwek dan kemiri, diimbangi dengan rasa khas dari ketumbar dan jintan membuat rasanya kaya akan rempah. Santan kental juga membuat masakan ini sangat gurih. Sekalipun sama-sama bernama pindang, tetapi Nasi Pindang Kudus sama sekali tidak memiliki kesamaan dengan Pindang Palembang.

Sesaat sebelum disajikan, beberapa lembar daun so atau daun melinjo muda dimasukkan ke dalam kuahnya yang mendidih. Daun so ini merupakan bagian wajib dari sajian Nasi Pindang Kudus. Karena dijual di Jakarta, Nasi Pindang Kudus ini telah mengalami pembaharuan dalam pemakaian daging. Di sini Nasi Pindang Kudus menggunakan daging sapi, sedangkan di daerah asalnya menggunakan daging kerbau, juga jeroan kerbau dipakai untuk isi pindang.

Mengapa Nasi Pindang Kudus aslinya menggunakan daging kerbau dibanding daging sapi? Jadi menurut cerita si penjual, di Kudus, agak sulit mendapatkan daging sapi. Kebanyakan yang diperjualbelikan baik daging mentah maupun masakan siap saji berbahan daging kerbau. Soto Kerbau, Sate Kerbau, demikian juga Nasi Pindang kerbau. Tradisi ini memiliki sejarah yang panjang. Di masa lalu, konon Sunan Kudus ketika memulai syiar Islam di kawasan ini, tidak ingin melukai perasaan umat Hindu yang menganggap sapi sebagai satwa sakral atau suci. Karena itu Sunan Kudus melarang penyembelihan daging sapi untuk konsumsi. Sebagai gantinya, yang disembelih adalah kerbau.

Tidak hanya Nasi Pindang Kudus, di sini juga tersedia berbagai lauk-pauk gorengan sebagai pendamping, seperti: tempe dan tahu goreng, paru goreng, perkedel kentang, dan sate telur puyuh.

Sampai di rumah, saya penasaran dong ingin membuat sendiri Nasi Pindang Kudus ini. Setelah searching ke sana kemari akhirnya saya mendapatkan resep yang maknyus untuk di coba. Bagi yang penasaran, silakan mencoba ya!

Bumbu Nasi Pindang Kudus

400 gram daging sapi sandung lamur, 50 gram daun melinjo, 400 ml santan, 800 ml kaldu rebusan daging sapi, 2 buah kluwek dihaluskan, 10 buah cabai rawit, 4 lembar daun salam, 2 lembar daun jeruk, 2 ruas jari lengkuas dimemarkan, 2 batang serai dimemearkan, 1 ruas jahe dimemarkan, 2 sendok makan air asam Jawa, 3 sendok makan minyak goreng

Cara memasak Nasi Pindang Kudus

Rebus daging sapi dalam air mendidih hingga empuk. Jangan lupa ambil kaldunya. Potong daging sesuai ukuran selera dan tiriskan. Rebus daun melinjo sebentar. Angkat dan tiriskan.

Panaskan minyak goreng, tumis bumbu halus bersama dengan daun salam, daun jeruk, jahe, serai, dan lengkuas hingga tercium aroma wangi. Tambahkan kluwek dan tumis lagi beberapa saat.

Tambahkan air asam Jawa dan daging yang telah dipotong-potong. Aduk merata dan pindah ke dalam panci. Tuang kaldu rebusan daging sapi dan masukkan cabai rawit. Masak hingga mendidih. Tambahkan santan ke dalamnya. Aduk dan masak hingga bumbu meresap ke dalam daging sapinya.

Siapkan piring saji berisi nasi putih. Letakkan daun melinjo dan potongan daging sapi di atasnya. Terakhir, siram dengan kuah pindang yang masih hangat.

Author: Ninin Rahayu Sari

Architecture Graduate | Content Creator | Former Journalist at Home Living Magazine & Tabloid Bintang Home | Google Local Guide | Yoga Enthusiast

Leave a Reply