CONNECT 2019 Ajang yang Menghubungkan Para Pelaku Ekonomi Digital

connect 2019

NININMENULIS.COM – Sejak tidak lagi menjadi karyawan keinginan terbesar saya yaitu memiliki usaha sendiri. Salah satu usaha yang saya incar tentu saja bisnis digital seperti yang tengah menggeliat naik saat ini. Namun tidak semudah yang dibayangkan, tinggal posting lalu jual, karena berjualan online membutuhkan caranya yang tentu saja berbeda dengan cara berjualan konvensional. Selain masalah perbedaan behavior dalam penjualan online permasalahan lain yang mengiringi pelaku ekonomi digital yakni masalah permodalan, regulasi, promosi, dan tentu saja jaringan. Lama saya ingin mencari tahu mengenai ini semua di mana saya tinggal datang dan semua pertanyaan dari permasalah tersebut dapat terjawab dan menemukan solusinya.

Pucuk dicinta ulam tiba, begitu kata orang tua dulu mengisyaratkan keingintahuan saya yang akhirnya terjawab dengan adanya undangan dari BloggerCrony Community untuk menghadiri ajang CONNECT 2019 yang baru saja dilaksanakan selama dua hari, 30-31 Oktober 2019 lalu di Jakarta Convention Center (JCC) Hall B Jakarta Pusat. CONNECT 2019 adalah sebuah ajang di mana para pelaku ekonomi digital seperti pemain e-commerce, UMKM digital, pemasar, startup, teknologi, pemerintah, badan keuangan, dan perusahaan digital berkumpul dan berkolaborasi untuk menginspirasi bisnis di era tranformasi digital.

 

CONNECT 2019 mengangkat tema Empowering Indonesia’s Digital Economy Through Innovation & Collaboration dan telah dihadiri lebih dari 1500 peserta untuk mendengarkan konferensi, talk show, sesi business matchmaking, dan juga pameran teknologi. Dari arena konferensi ajang yang diselenggarakan oleh Traya bekerjasama dengan Kitatama menghadirkan berbagai tokoh kunci dalam perkembangan ekonomi digital di Indonesia, investor, dan pengambil kebijakan menjadi narasumber untuk mendiskusikan masalah-masalah strategis guna melahirkan solusi dalam bisnis.

CONNECT 2019 hari pertama di tanggal 30 Oktober 2019 sebagai pembuka di area konferensi dihadirkan empat perempuan dari kementrian untuk berbicara pada sesi pertama yang bertajuk ‘Indonesia’s Digital Economy Empowerment Through Innovation and Collaboration’. Keempat wanita tersebut adalah Septriana Tangkary (Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim, Kementrian Komunikasi dan Informatika), Iriana Trimurty Ryacudu (Direktur Pengembangan Pasar dan Informasi Ekspor, Kementrian Perdagangan), Destry Anna Sari (Asisten Deputi Pemasaran, Kementrian Koperasi dan UMKM), dan Endang Suwartini (Direktur Industri Kecil dan Menengah – Logam, mesin, Elektronika, dan Alat Angkut, Kementrian Perindustrian) dengan moderator Donny BU, Executive Direstor ICT Watch.

 

connect jakarta

Keempat wanita dari kementrian memaparkan bahwa pemerintah telah mempersiapkan langkah-langkah strategis memasuki era ekonomi digital. Seperti yang dikatakan Endang Suwartini bahwa Kementerian Perindustrian menggelar e-smart IKM untuk menghadapi revolusi industry 4.0. Program e-smart ini telah memberdayakan hingga 7000 IKM di seluruh Indonesia dengan cara mengajak mereka untuk go digital dengan marketplace yang sudah ada.

Sedangkan Destry Anna Sari memaparkan strategi Kementrian Koperasi dan UKM dalam rangka ‘menaik kelaskan’ UMKM dan memoderenkan koperasi, misalnya dengan program Pasar Rakyat Tematik dengan lima kebaruan yaitu dalam hal merevitalisasi pasar, pengembangan ikon lokal, pengelolaan secara professional, konsep bisnis yang terintegrasi, dan terinegrasi secara digital. Kemudian Iriana Trimurty Ryacudu yang dalam ajang ini memaparkan strategi pengembangan ekspor Kementerian Perdagangan di era ekonomi digital dengan program unggulannya adalah Membership Service, yaitu layanan informasi online yang komprehensif yang memadukan berbagai jenis layanan pengembangan ekspor kepada pelaku usaha/eksportir yang terdaftar sebagai anggota dalam satu website.

connect jcc

Selain keempat wanita dari kementerian, hadir pula berbagai tokoh kunci dalam perekembangan ekonomi digital yang juga menjadi narasumber di sesi-sesi berikutnya di arena konferensi hari pertama. Mereka adalah Rama Mamuaya (CEO Daily Social), Joseph Aditya (CEO, Ralali), Muhammad AjieSantika (Co-Founder, Feedloop), Indra Gunawan (CEO, Bobobox), Rinaldi Tjhin (EVP, Sirclo), dan masih banyak lagi. Tema-tema yang didiskusikan pun sangat menarik untuk disimak bagi para pelaku ekonomi digital seperti Digital Startup Tren 2020, Why SMEs Should Expand to Digital Business, Best Practice: Embracing The Future of Digital Engagement, Maximizing Business Profit with Powerful Community, dan masih banyak lagi.

Pada hari kedua CONNECT 2019 di tanggal 31 Oktober 2019 pun sesi diskusi yang dihadirkan pun tidak kalah seru dan menarik dari hari pertama untuk disimak. Di sesi pertama hari kedua dibuka dengan diskusi bertema Synergistic Collaboration among Corporates, Starups, SMEs & Government yang menghadirkan tiga orang pembicara Hery Sofiaji (AVP Micro Development and Agent Banking Group Bank Mandiri), Joddy Hernady (EVP Digital & Next Business Telkom Group), dan Agung Bezharie (Co-Founder/CEO Warung Pintar) dengan moderator Rama Sahid, Training Director Idea Consulting.

 

empowering indonesia's digital economy through innovation & collaboration

Ada fakta mengejutkan yang membuat saya terkejut dan diungkapkan Agung Bezharie di sesi pertama ini. Agung mengungkapkan bahwa usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang menjadi penopang ekonomi dengan jumlah 60 juta di seluruh Indonesia namun sebagian besar masih mengalami hambatan akses baik terhadap finansial, informasi, maupun akses terhadap pasar yang lebih besar. Melalui Warung Pintar, Agung melihat peluang untuk meningkatan performa usaha mikro yang jumlahnya 90% dari UMKM melalui pembukaan akses digitalisasi.

Pemberian akses digitalisasi melalui pendirian Rumah Kreatif BUMN, Bank Mandiri dan Telkom merupakan dua BUMN yang banyak terlibat dalam program digitalisasi UMKM ini. Hery Sofiaji menyampaikan bahwa Bank Mandiri telah menyalurkan kredit lebih dari 150 triliun rupiah kepada UMKM dimana 47 triliun-nya diberikan kepada UMKM digital. Selain memberikan akses pembiayaan bagi UMKM atau startup, Bank Mandiri juga terjun dalam fintech lending dengan melakukan co-opetition atau kompetisi dalam koperasi dan fintech lain.

Senada dengan Bank Mandiri, Telkom pun termasuk BUMN yang banyak memberikan akses digital bagi UMKM dengan membangun lebih dari 50 unit Rumah Kreatif BUMN. Salah satu program Telkom seperti yang dikatakan Joddy Hernady yakni program incubator bisnis Indigo dan digital valley di empat kota di Indonesia. Melalui program inkubasi diberikan bantuan pendanaan dan akses pasar kepada para UMKM binaan.

Sesi lainnya setelah sesi pertama pun tidak kalah seru, Right Step in Starting Digital Business yang menghadirkan Ryan Gondokusumo (CEO Sribulancer), Jamalul Izza (Ketua Umum APJII), Andoko Chandra (CEO Weekend Inc), dan Juliana Cen (Small & Medium Business Lead Microsoft Indonesia), ada juga tema Online or Offline Store oleh Nelsen Liu (VP Marketing Fabelio), lalu tema yang menarik lainnya juga yaitu Tips for SMEs on Increasing Profits Through Social Media dengan Fariz Egia Gamal (Owner Mister Brewok) dan Ridho Khusnul Fadil (CEO Humblezing) sebagai pembicara, dan masih banyak sesi-sesi diskusi interaktif lainnya.

Melalui CONNECT 2019 diharapkan para UMKM di tanah air akan mampu berpartisipasi dalam era ekonomi digital. Dengan populasi 262 juta jiwa yang 54 persennya atau 143,26 juta adalah pengguna Internet, Indonesia tentu berpeluang besar menjadi negara berkekuatan ekonomi digital terbesar di ASEAN. Kenyataannya saat ini baru ada 60 juta UMKM dan hanya 10 juta usaha yang memanfaatkan teknologi digital. Ini peluang besar bagi saya atau pun kamu yang ingin memanfaatkan teknologi digital untuk usaha. Let’s get digital!

Author: Ninin Rahayu Sari

Architecture Graduate | Content Creator | Former Journalist at Home Living Magazine & Tabloid Bintang Home | Google Local Guide | Yoga Enthusiast

Leave a Reply