Perupa Asal Thailand Mit Jai Inn Menampilkan Karya Khusus Anak-anak di Museum MACAN

karya mit jai inn di museum macan

NININMENULIS.COM – Selamat Hari Anak Sedunia tepat di hari ini 20 November 2019. Selain berhak mendapatkan pola asuh dan penghidupan yang layak, anak pun berhak mendapatkan pengetahuan akan seni yang berguna untuk perkembangan emosinya. Museum MACAN merupakan salah satu tempat di mana anak dapat belajar tentang seni. Di Ruang Seni Anak UOB Museum MACAN anak tidak hanya dapat melihat suatu karya seni namun dapat beinteraksi sekaligus bermain dengan cara yang menyenangkan. Dan mulai 25 Okteber hingga Maret 2020 Museum MACAN berkolaborasi dengan perupa asal Thailand kenamaan Mit Jai Inn dalam Proyek Ruang Seni Anak Komisi UOB

Karya Mit Jai Inn yang ditampilkan ini merupakan karya keempat untuk Proyek Komisi Ruang Seni Anak UOB Museum MACAN sejak museum dibuka pada November 2017. Dalam proyek keempat ini, perupa kenamaan Thailand Mit Jai Inn akan menampilkan karya pertamanya yang dirancang khusus untuk anak-anak, berjudul Warna dalam Gua (Color in Cave). Proyek Komisi Ruang Seni Anak UOB Museum MACAN sebelumnya telah menampilkan karya-karya perupa Asia terkenal Entang Wiharso (Indonesia), Gatot Indrajati (Indonesia) dan Shooshie Sulaiman (Malaysia).

Ruang Seni Anak UOB Museum MACAN akan bertansformasi penuh untuk menampilkan karya instalasi warna dalam Gua. Anak-anak dapat menjelajahi area yang telah dirancang untuk terlihat seperti gua yang menyimbolkan tempat manusia tinggal dan berlindung. Konsep gua dipilih oleh Mit Jai Inn karena dengan menciptakan lingkungan yang lengang, gua dapat menajamkan indera dan membuka pikiran untuk mencoba berbagai kemungkinan. Lingkungan tersebut dapat menstimulasi kreativitas dan eksperimentasi dalam diri anak.

Sebelum memasuki area gua, anak dapat memilih untuk memakai jubah yang berfungsi sebagai kostum, selagi mereka berpartisipasi dalam area. Ada berbagai aktivitas di dalam, termasuk melukis dinding gua dan instalasi lunak yang menyerupai bebatuan, menciptakan warna unik dalam sebuah kolam warna, menempel, dan menyusun bentuk juga warna, mencoret-coret menggunakan ‘fosil’ warna, hingga menemukan pesan-pesan tersembunyi dari sang perupa Mit Jai Inn di dinding gua. Saat meninggalkan area, anak dapat membawa pulang sobekan kain yang diambil dari karya instalasi Mit sebagai kenang-kenangan. Kain ini sengaja dibuat polos, memberi ruang agar anak dapat memodifikasinya dengan warna. Warna-warna dalam area ini disapukan dari cat akrilik dari Tesla Paints, sebuah perusahaan asal Semarang yang menjadi sponsor pendukung aktivitas dalam proyek ini.

Mit Jai Inn adalah salah satu pendiri Chiang Mai Social Installation Project, sebuah wadah untuk komunitas seni dan disiplin lainnya untuk bertukar ide seputar perubahan sosial melalui forum diskusi di berbagai ruang publik. Mit Jai Inn juga mengurusi Cartel Artspace di Bangkok, sebuah galeri eksperimental yang menawarkan ruang untuk perupa yang karyanya merefleksikan kondisi Thailand dan Asia Tenggara dalam konteks sejarah dan masa kini. Dalam karyanya, Mit Jai Inn banyak menggunakan warna-warna cerah dan bernada riang yang biasanya diaplikasikan pada materi tanpa bingkai, yang mengundang audiensnya untuk melihat dan mengalami karya seni dengan sentuhan langsung.

“Saya harap area ini dapat menginspirasi para pemikir muda yang kreatif dan pengunjung lainnya, tanpa terbatas usia, untuk menciptakan tujuan positif dalam penjelajahan kreatif mereka. Sebagai ahli bermain yang alami, anak-anak bisa mendapat pengetahuan melalui cara belajar yang menyenangkan, inovatif dan imajinatif dalam area yang diciptakan untuk mereka,” kata Mit Jai Inn.

Di mata Aaron Seeto, Direktur Museum MACAN, Mit Jai Inn adalah sosok yang berpengaruh dalam medan seni kotemporer Thailand. Baginya Mit Jai Inn memperlakukan proses melukisnya sebagai bentuk meditasi. Melalui area yang telah direka ulang ini, Mit Jai Inn berharap dapat menanamkan optimisme dalam diri para perupa muda untuk melihat gambaran besar sebuah proses kreatif, sebuah nilai yang berlawanan dengan pendapat umum bahwa proses ini memakan waktu atau melelahkan. Anak-anak didorong untuk merasa bebas dan tidak takut, dan untuk berkreasi di luar imajinasi mereka. Gua ini dirancang sebagai lingkungan komunal untuk anak dapat bermimpi dan berkarya.

“Proyek Komisi Ruang Seni Anak UOB Museum MACAN adalah sebuah elemen penting dalam misi kami di kesenian Asia Tenggara. Proyek kolaborasi terbaru ini, yang menampilkan perupa kenamaan Asia Tenggara, Mit Jai Inn, dapat menjadi motivasi untuk perupa Indonesia dalam mengekspresikan diri mereka dengan bebas melalui cara berpikir eksperimental dan konseptual. Kami percaya bahwa melalui dukungan terhadap ekosistem seni, kami membantu perkembangan talenta kreatif dan perupa di skala nasional.” tutup Kevin Lam, Presiden Direktur PT Bank UOB Indonesia.

Untuk dapat mengakses ke Ruang Seni Anak UOB Museum MACAM gratis hanya dengan membeli tiket museum yang berlaku. Meskipun di peruntukan untuk anak-anak, sebaiknya saat mengunjungi Komisi Ruang Seni Anak UOB Museum MACAN semua anak harus ditemani pendamping dewasa.

Author: Ninin Rahayu Sari

Architecture Graduate | Content Creator | Former Journalist at Home Living Magazine & Tabloid Bintang Home | Google Local Guide | Yoga Enthusiast

Leave a Reply