Mengulik 12 Desain Interior Resindesial di TCOI Chapter V yang Inspiratif

tcoi chapter v

NININMENULIS.COM – Pameran desain interior yang paling diminati dan sangat menginspirasi, The Colours of Indonesia (TCOI) akhirnya kembali digelar setelah sebelumnya vakum dikarenakan pandemi. Pada TCOI 2022 ini, ke-12 desainer interior yang tergabung dalam ID12 yang terdiri dari Agam Riadi, Anita Boentarman, Ary Juwono, Eko Priharseno, Joke Roos, Prasetio Budhi, Reza Wahyudi, Roland Adam, Sammy Hendramianto S, Shirley Gouw, Vivianne Faye, dan Yuni Jie mengangkat tema Resindential dengan tajuk TCOI Chapter V.

Pameran dua tahunan di atrium utama, lantai satu Mal Senayan City, Jakarta ini mengangkat tema desain yang berbeda-beda setiap edisinya. Pada 2014, TCOI mengangkat tema Hunian, sedangkan pada 2016, pameran bertajuk Hotel No.12, dan di 2018 ini, acara ini menampilkan Maison No.12 Designers Suites Apartment Show Unit. Dan di 2022 ini, masih membawa kondisi yang dihadapi saat pandemi lalu, ke-12 desainer interior mencoba menghadirkan desain ruangan sebuah residensial yang tidak sekadar nyaman untuk tinggal, namun juga untuk bekerja, berkumpul keluarga, dan dapat menjaga penghuninya untuk tetap sehat.

Pameran TCOI Chapter V yang berlangsung selama 10 hari mulai 20 hingga 30 September 2022 ini terbuka untuk umum, pengunjung yang terdiri dari para profesional desain, pecinta interior, dan mahasiswa semua dapat menikmati ruang seluas 650 meter persegi yang didesain dengan apik. Untuk menciptakan pameran TCOI Chapter V yang apik ini tidak mudah. Dibutuhkan persiapan berbulan-bulan dan hanya empat malam di venue, serta melibatkan ribuan tenaga juga puluhan ahli serta desainer dari disiplin ilmu yang berbeda-beda seperti kontraktor, produk interior, desainer pencahayaan, penata taman dan bunga dalam mewujudkan tatanan ruang secara utuh.

Dalam TCOI Chapter V desain ruang dibagi menjadi dua gaya besar, gaya modern yang diperlihatkan dalam karya Ary Juwono, Eko Priharseno, Joke Roos, Prasetio Budhi, Reza Wahyudi, dan Yuni Jie. Sedangkan gaya Neo Classic terlihat dalam desain karya Agam Riadi, Anita Boentarman, Roland Adam, Sammy Hendramianto S, Shirley Gouw, dan Vivianne Faye. Masing-masing desainer bebas berkreasi sesuai dengan tema gaya namun tidak meninggalkan garis signature desainnya.

Penasaran seperti apa ke-12 desain ruang yang ada di TCOI Chapter V kali ini, yuk kita kulik satu demi satu ruangan dari para 12 desainer ini dimulai dari pintu masuk utama.

JAPANDI FOYER by Yuni Jie

tcoi chapter v
JAPANDI Foyer (Dok. NininMenulis)

Karya desain Yuni Jie sebagai pembuka gaya modern di TCOI Chapter V. Di sini Yuni Jie mendesain sebuah foyer dengan powder room yang menghantar ke sebuah living room bernuansa tenang dan kalem. Japandi menjadi inspirasi desainnya kali ini. Seperti yang dituturkan Yuni saat tour of TCOI Chapter V, Japandi yang merupakan singkatan dari Japanese – Scandinavian sangat mengutamakan fungsionalitas, esensialisme, dan kesederhanaan. Ketiga aspek tersebut yang menjadikan ruangan yang didesain Yuni ini tampak bersih, terang, dan luas.

Untuk mewujudkan desain Japandi yang memberikan rasa tenang ini, Yuni Jie menggunakan furnitur dari Eichholtz dan Melandas, lantai marbel dari Quantum, dan Dharmawan Group untuk penataan pencahayaannya.

ZEITGEIST Master Bedroom by Eko Priharseno

tcoi chapter v
ZEITGEIST Master Bedroom (Dok. Tim Muara Bagdja)

Gaya modern kedua di TCOI Chapter V berikutnya yakni master bedroom yang didesain oleh Eko Priharseno dan diberi nama Zeitgeist Master Bedroom. Seperti namanya yang dalam bahasa Jerman berarti suatu jaman yang merubah budaya dari masa itu sendiri. Dalam hal ini, ia memiliki masa, yang mana, masa itu hanya terjadi pada rentang waktu, bukan masa lalu dan juga bukan di masa depan, tetapi masa kini yang dapat menjadi penentu apa yang akan terjadi di masa depan, sama halnya dengan masa pandemi yang kita alami semua. Masa pandemi merubah segalanya dengan budaya baru yang belum ada sebelumnya. Untuk itulah pada desain master bedroom di TCOI Chapter V ini, Eko menggunakan perpaduan warna-warna yang netral sekali untuk memberikan rasa nyaman.

Tempat tidur dan book cabinet Living Divani di atas lantai parket dari Teka memberi rasa homey, di sisi lain memberikan fungsi ganda ke dalam penataan kamar tidur yang tidak sekadar untuk beristirahat dengan hadirnya studio chair Linteloo. Tidak kalah menarik kehadiran up ceiling dari Greenman Banana Paper dan berbagai aksesori ruang dari Magran Living, Kakatua Home, Ceramic by Reynold Adinegara, dan Moie Living. Master bedroom ini memiliki akses ke privat bathroom yang dipisahkan oleh sliding door dari IL Sogno.

NOMADIC Dining Room by Ary Juwono

tcoi chapter v
NOMADIC Dining Room (Dok. Yudi Hertanto)

Memasuki ruang selanjutnya yakni dining room bergaya modern yang didesain oleh Ary Juwono. Untuk dining room-nya kali ini, Ary menggambarkan pola pikir seorang yang gemar traveling. Dari ide tersebut, ary menamakan desainnya di TCOI Chapter V ini Nomadic Dining Room.

Nomadic yang memiliki arti pengembara ini dituangkan Ary ke dalam desainnya melalui furnitur dan aksesori di dalamnya. Untuk meja makan dan kursi yang didesainnya sendiri berkerjasama dengan Blackwood ini diberi nama Elephant Table dan Mantis Chair. Dan yang paling menarik dari dining room yang didesain Ary Juwono ini yaitu kehadiran sculpture Unstoppable Ostrich yang juga didesainnya sendiri. Sculpture ini menurut Ary menggambarkan kondisi kita setelah pandemi yang sudah ingin berlari namun belum memungkinkan.

THE BUZZ Pantry by Reza Wahyudi (Bobos)

tcoi chapter v
THE BUZZ Pantry (Foto: Dok. NininMenulis)

Pada TCOI Chapter V, Reza Wahyudi yang akrab disapa Bobos ini memilih untuk mendesain sebuah pantry yang kehadirannya sangat penting dan multi fungsi di saat pandemi. Semua kegiatan mulai dari bangun kembali tidur banyak dilakukan di pantry. Di pantry anggota keluarga dapat berkumpul dan saling berinteraksi sembari melakukan aktivitasnya masing-masing mulai dari meeting online hingga beolahraga. Karena itulah, untuk desain pantry-nya kali ini Bobos memberikan nama The Buzz Pantry.

Untuk melengkapi kenyaman sebuah pantry yang multi fungsi ini, Bobos menggunakan furnitur, soft furnishings, hingga aksesorinya dari Moie Living. Sedangkan wine cellar dan dishwasher dari De Dietrich.

TRANQUIL Reading Room by Joke Roos

tcoi chapter v
TRANQUIL Reading Room (Dok. Tim Muara Bagdja)

Aktivitas di rumah saat pandemi yang paling dirasakan yaitu kita membutuhkan ruang yang tenang untuk melakukan berbagai aktivitas online, mulai dari bekerja hingga belajar. Menggunakan warna-warna netral yang lembut, ruangan ini terasa sangat tenang dan nyaman. Atas dasar pemikiran itu, Joke Roos mendesain sebuah reading room yang diberinya nama Tranquil Reading Room.

Sesuai namanya, ruangan ini memberikan kenyamanan, tidak hanya melalui furnitur dan aksesori yang ditampilkan namun juga melalui pemilihan material fabric yang nyaman, seperti curtains beserta cushions dari Ide Fabrics dan blinds dari Coulisse.

CHAMBER OF TEXTURE by Prasetio Budhi

tcoi chapter v
CHAMBER OF TEXTURE (Dok. Tim Muara Bagdja)

Melewati patio yang berisikan dua single chair dan coffee table, kita masih diajak ke gaya modern selanjutnya di TCOI Chapter V, yaitu ke kamar tidur yang didesain oleh Prasetio Budhi. Sesuai dengan nama yang diangkat dalam desain bedroom kali ini yakni Chamber of Texture, kamar tidur ini memiliki layout open space dengan memakai banyak tekstur yang menjadikannya lebih cozy dan relaks.

Pemakain tekstur terlihat dari pemilihan material mulai dari lantai, karpet, hingga pemakaian stone wall antara bedroom dengan bathroom, seperti lantai kamar tidur yang menggunakan parket dari Teka, karpet dari Moire, dan stone wall dari Phomi. Meskipun menggunakan banyak material bertekstur, secara keseluruhan kamar tidur open space ini tetap terlihat kalem berpadu dengan furnitur dan aksesori dari Prodotti.

OPULENT Foyer and Powder Room by Shirley Gouw

tcoi chapter v
OPULENT Foyer and Powder Room (Dok. NininMenulis)

Foyer dan powder room karya Shirley Gouw menjadi pembuka di area residensial bergaya Neo Classic di TCOI Chapter V. Pada desain foyernya, Shirley membawa kemewahan French Classic Design pada pemilihan furnitur, tirai, dan lantainya. Pada Opulent Foyer, begitu Shirley menamakan desainnya ini, terdapat furnitur yang dihiasi chandelier Baccarat dari Elite Graha Cipta dan curtain yang tampak elegan dari Interni Asia. Opulent yang berarti kemewahan juga ditampilkan pada pemakaian marmer dari Magran pada dinding di powder room.

SAINT-HONORÉ Dining Room by Anita Boentarman

tcoi chapter v
SAINT-HONORÉ Dining Room (Dok. Tim Muara Bagdja)

Gagasan menarik juga ditampilkan Anita Boentarman dalam desain dining room di area bergaya Neo Classic yang diberi nama Saint-Honor?. Berbeda dengan biasanya, dimana desain ruang makan biasanya terkesan feminin, pada Saint-Honor? Dining Room di TCOI Chapter V kali ini, Anita menatanya dengan sentuhan maskulin. Saint-Honor? yang merupakan persamaan dari gaya Paris ini diaplikasikan pada ruang makan dengan furnitur dari Melandas dipadu dengan curtain yang memiliki motif senada dengan wall painting karya ToniAL.

THE WORKING ROOM by Sammy Hendraminanto

tcoi chapter v
THE WORKING Room (Dok. Tim Muara Bagdja)

Kehadiran ruang kerja di sebuah residensial kerap diabaikan kehadirannya, namun saat pandemi barulah kita sadari betapa pentingnya kehadiran sebuah ruang kerja. Dari situlah Sammy Hendraminato menatakan sebuah ruang kerja di area koridor. Bukan hanya mendesain sebuah ruang kerja indoor, Sammy juga menatakan sebuah ruang kerja outdoor.

Pada ruang kerja indoor sentuhan klasik diperlihatkan Sammy pada pemilihan furnitur, detail ceiling dan dinding yang bermotif kawung dari Magran dan pemilihan aksesori dari Elite Graha Cipta dan Moie. Dengan pemilihan material yang detail didapatkan penataan ruang kerja yang nyaman dan classy.

INDOCHINE Pantry and Terrace by Agam Riadi

tcoi chapter v
INDOCHINE Pantry and Terrace (Dok. Ninin Menulis)

Garis desain seorang Agam Riadi tidak bisa disembunyikan dalam desainnya. Agam selalu piawai membawa nuansa Indonesia dan peranakan ke dalam desainnya. Tidak heran bila kali ini Agam menamai desainnya Indochine Pantry and Terrace. Ya, untuk TCOI Chapter V kali ini Agam menatakan sebuah pantry berikut teras bergaya peranakan. Desain teras dihadirkan Agam di area pantry karena mengingat saat pandemi lalu, teras menjadi area terdekat dengan dunia luar.

Untuk desain pantry mulai dari kitchen sink, faucet, coffee mashine, oven, hingga lantai dipercayakannya pada Magran. Kehadiran bar stool Driade dari Laflo terlihat eye catching berpadu dengan sofa lounge and rattan dari Bika. Rangkaian bunga dari Java Chic membuat nuansa Indochine semakin kental.

VENDÔME Living Room by Vivianne Faye

tcoi chapter v
VENDÔME Living Room (Dok. Tim Muara Bagdja)

Vendôme Living Room, begitu Vivianne Faye menamai desainnya di TCOI Chapter V kali ini. Berada di zona bergaya Neo Classic, Vivi membawa gaya klasik Prancis yang identik dengan ornamen pada pilar-pilar ruangannya. Berada di living room ini kita seolah-olah dibawa ke dalam suasana Paris klasik yang romantis. Di sini terlihat jelas, Vivi memasukan unsur pribadinya ke dalam desain, mulai dari quote “I prefer things that are rich in history and culture as well as avant garde object that add a vocal point to any space” yang tertera pada ceiling hingga desain minibar, credenza, meja konsol, hingga display cabinet hasil karyanya sendiri bekerjasama dengan Saniharto. Sedangkan untuk furnitur lainnya, lighting, karpet, cermin, dan aksesori nya dipercayakan pada Moie.

OPÉRA Master Bedroom by Roland Adam

tcoi chapter v
OPÉRA Master Bedroom (Dok. Yudi Hertanto)

Jika biasanya Roland Adam identik dengan penataan interior bergaya modern, kali ini ia menambilkan sisi lain desainnya yang tidak kalah apik. Sebuah penataan master bedroom yang terinspirasi dari gaya arsitektur Prancis yang kerap hadir di dalam sebuauh opera. Karena itulah untuk desain master bedroom di TCOI Chapter V kali ini, Roland menamainya dengan Opéra Master Bedroom.

Warna-warna maskulin yang kerap menjadi ciri desainnya tidak ditampilkan di sini, sebaliknya Roland justru menampilkan warna-warna yang sangat lembut dan cocok diaplikasikan di area tidur. Bisa dikatakan sebagai ruang tidur impian yang nyaman dan eksklusif. Untuk furniturnya mulai dari bed, sofa, table lamp, dan ottoman, Roland menggunakan produk dari Moie. Sedang pada area bathroom yang dipisahkan oleh curtain dari Calissa Home, Roland menggunakan produk dari Bottega Artisan dan dihiasi chandelier St. Louis yang indah dari Bika.

Selama berlangsung mulai dari 20-30 September 2022, TCOI Chapter V tidak hanya menampilkan pameran desain dan produk interior, namun di area Cafe12 akan selalu diisi acara mulai dari talkshow, product launching, hingga fashion show. Melihat kemeriahan yang ditampilkan tidak heran bila pameran TCOI selalu ditunggu kehadirannya setiap dua tahun sekali. Jadi mengundang rasa penasaran, desain apa yang akan ditampilkan ID12 di 2024 nanti yess?

See you in The Colours of Indonesia 2024!

Author: Ninin Rahayu Sari

Architecture Graduate | Content Creator | Former Journalist at Home Living Magazine & Tabloid Bintang Home | Google Local Guide | Yoga Enthusiast

Leave a Reply