Taman di Ketinggian Lantai 36

Menghadirkan taman di lingkungan perkantoran, konon dapat mengurangi tingkat stres yang kerap terjadi, selain manfaat tanaman sendiri yang berguna memberikan oksigen dan mengurangi dampak negatif dari karbondioksida. Namun menghadirkan taman di kantor tentu tidak mudah. Ketidak tersediaan lahan menjadi salah satunya. Belum lagi masalah teknis pengerjaan dan perawatan yang terkadang membuat taman di kantor menjadi impian semata.

Konsep Hijau UMN (Part 1)

UMN mendesain dan menerapkan konsep berbeda yakni bangunan hijau. Tidak hanya pada bangunannya saja, sebagai instansi pendidikan, UMN menularkan semangat hijau kepada mahasiswa dan lingkungan sekitarnya melalui pengaturan di dalamnya. Maka tak heran bila UMN menyabet IAI Award 2018, juara pertama Gedung Hemat Energi pada Penghargaan Efisiensi Energi Nasional 2013 dan penghargaan Energy Efficient Building kategori Tropical Building pada ASEAN Energy Award 2014 di Vientiane, Laos.

Easy Smart TV

Easy Smart TV hadir dengan ukuran lebih besar dan dilengkapi dengan tiga akses ke aplikasi internet browsing, YouTube, dan Netflix dalam satu sentuhan di remote. Easy Smart TV memiliki kejernihan gambar dalam Ultra HD karena dukungan X4 Master Engine yang menggabungkan variasi warna dari rich color dengan teknologi prosesor kontras.

Exi(s)t 2017: Saat yang Muda Memprediksi Masa Depan

Exi(s)t merupakan wadah anak muda untuk mengembangkan berbagai potensi artistik di mana dialog kritis antara partisipan, mentor, serta kurator menjadi proses utama. Dalam pameran kali ini, Exi(s)t mengundang 15 seniman muda Jakarta yang diundang untung merepresentasikan generasi muda scene seni rupa Jakarta yang kian beragam. Ke-15 seniman yang terlibat, Bey Shouqi, Dhanny Sanjaya, Edita Atmaja, Faisal Rahman Ursalim, Fransisca Retno, Gadis Fitriana, Grace Joetama, Ivan Christianto, Kara Andarini, Monica Hapsari, Ratu R. Saraswati, Rianti Gautama, Sarita Ibnoe, Wangsit Firmantika, dan Yaya Sung.

Between The Line: ‘Melihat Apa yang Tak Terlihat’

Lukisan-lukisan ‘potret’ yang dikerjakan Guntur Triyadi nampak tak biasa dan darinya kita bisa mengenal beberapa sosok bersejarah seperti Che Guevara, RA Kartini. Karl Marx, Chairil Anwar, Mao Zedong, atau Lauw Ping Nio (Nyonya Meneer). Para tokoh tersebut tidak digambarkan sebagaimana kebiasaan potret biasa, mereka nampak dengan gestur tubuh khusus bahkan dengan sikap tubuh yang tengah ‘bercerita’.