Sejak 2009 hingga 2017, tercatat ada 47 coworking space yang tersebar di Indonesia. Jumlah ini terus meningkat seiring dengan pertumbuhan startup digital, terutama dari kalangan muda yang menginginkan konsep berbeda dan tidak monoton.
Category: Property
ARCHITECTURE – INTERIOR – HOME DECOR – HOME APPLIANCES
Berasal dari kata coworking yang berarti kerjasama, coworking space merupakan tempat untuk bekerja dengan cara berkolaborasi antar individu dengan latar belakang pekerjaan yang berbeda-beda. Coworking space biasanya dibuat dengan desain yang menarik, unik, kekinian, cozy, dengan fasilitas penunjang yang dapat memberi perasaan santai, bersemangat, dan produktif dalam bekerja.
Menghadirkan taman di lingkungan perkantoran, konon dapat mengurangi tingkat stres yang kerap terjadi, selain manfaat tanaman sendiri yang berguna memberikan oksigen dan mengurangi dampak negatif dari karbondioksida. Namun menghadirkan taman di kantor tentu tidak mudah. Ketidak tersediaan lahan menjadi salah satunya. Belum lagi masalah teknis pengerjaan dan perawatan yang terkadang membuat taman di kantor menjadi impian semata.
Jakarta Vintage diprakasai oleh Luthfi Hasan pada 2012. kecintaannya pada furniturlah yang membuatnya beralih dari industri periklanan yang telah digelutinya lebih 10 tahun ke industri furnitur beserta aksesorinya. Furnitur karyanya tak hanya kaya dalam bentuk namun setiap desain memiliki cerita yang kuat dengan detail grafis yang berani.
Galeri Volume II: The Retrospective, Box Living menyajikan 99 produk untuk memandu pengunjung menciptakan hunian kontemporer yang harmonis. Masing-masing produk memiliki 8 perbedaan seri desain yang berbeda untuk masing-masing ruang seperti ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan, dan lain sebagainya.
Exi(s)t merupakan wadah anak muda untuk mengembangkan berbagai potensi artistik di mana dialog kritis antara partisipan, mentor, serta kurator menjadi proses utama. Dalam pameran kali ini, Exi(s)t mengundang 15 seniman muda Jakarta yang diundang untung merepresentasikan generasi muda scene seni rupa Jakarta yang kian beragam. Ke-15 seniman yang terlibat, Bey Shouqi, Dhanny Sanjaya, Edita Atmaja, Faisal Rahman Ursalim, Fransisca Retno, Gadis Fitriana, Grace Joetama, Ivan Christianto, Kara Andarini, Monica Hapsari, Ratu R. Saraswati, Rianti Gautama, Sarita Ibnoe, Wangsit Firmantika, dan Yaya Sung.
Lukisan-lukisan ‘potret’ yang dikerjakan Guntur Triyadi nampak tak biasa dan darinya kita bisa mengenal beberapa sosok bersejarah seperti Che Guevara, RA Kartini. Karl Marx, Chairil Anwar, Mao Zedong, atau Lauw Ping Nio (Nyonya Meneer). Para tokoh tersebut tidak digambarkan sebagaimana kebiasaan potret biasa, mereka nampak dengan gestur tubuh khusus bahkan dengan sikap tubuh yang tengah ‘bercerita’.