Aya Restaurant Bali; Akulturasi Budaya Asia dan Peru

Aya Restaurant Bali

NININMENULIS.COM – Kayaknya masih belum bisa move on dari suasana liburan akhir tahun. Ada yang mau perpanjang cuti dan melanjutkan liburannya? Bagi yang masih berlibur terutama ke Bali, ada resto yang nyeni banget dan interiornya dibuat bergaya kontemporer. Cocoklah buat kita yang muda-muda begini. Ups!

6

Menyelusuri jalan-jalan di Bali memang tak pernah membosankan. Budaya, kuliner, dan keindahan alamnya selalu mengundang kita untuk mengeksplor setiap sudut Pulau Dewata ini. Area Seminyak merupakan daerah yang paling banyak dikunjungi wisatawan yang ingin mencari restoran, bar, hingga beach club dengan suasana kekinian. Tidak hanya yang bersifat kedaerahan atau tradisional, di Seminyak juga bisa didapati resto-resto bercitarasa internasional. Salah satu spot yang sedang happening saat ini dan berada di Jalan Petitenget yakni Aya Restaurant.

Aya Restaurant Bali

Jika Anda ingin merasakan hidangan bercitarasa Peru dengan interior bersuasana hiruk-pikuknya jalanan di Peru, di sinilah tempatnya. Memasuki Aya Restaurant, pandangan mata akan dimanjakan dengan gaya interior modern kontemporer. Kelugasan desain karya Helen Milne seakan ingin menunjukkan bila Aya bukan sekadar restoran untuk memuaskan indera pengecap, namun juga menggugah naluri seni setiap pengunjung.

Aya Restaurant Bali

Mural berukuran besar karya seniman asal London, D*Face, Banksy, Space Invader, Jan Kaleb, dan banyak lainnya langsung menarik perhatian. Tidak hanya mural karya seni yang dapat dijumpai di sini. Ada juga mosaik berjudul Camino Ardiente Hacia la Luz yang terinspirasi karya Maximo Laura Camino, seorang Peruviantapestry weaver yang telah meraih banyak meraih penghargaan. Aya memiliki dapur berkonsep open kitchen dengan penutup lantai yang terbuat dari kaca daur ulang yang dilelehkan dan disusun menyerupai sisik ikan, mencerminkan dominasi hidangan di resto ini. Cookerhood memiliki nuansa hijau yang terbuat dari tembaga memberikan tekstur yang unik. Interior restoran ini pun disokong pilar-pilar yang dilapisi ukiran kayu asli Jepara, Jawa Tengah. Sementara instalasi lampu tembaga bergaya industrial dan lampu rantai yang dibuat dari rantai sepeda motor mengarah ke desain khas Peru.

 

Oleh kedua pemiliknya, Juanjo Suárez dan Rafael Sanchez, Aya Restaurant memang didesain sebagai restoran fine dining dalam gaya yang lebih kasual dan merupakan akulturasi dua budaya yaitu Asia dan Peru yang dikemas secara modern. Bila ingin melanjutkan dengan bersantai di bar, Aya memiliki Ceviche Bar menyediakan suasana santai dengan  berbagai pilihan koktail mulai dari yang tradisional hingga kontemporer. Aya Restaurant memanjakan tamunya dengan sajian fusion kuliner Peru dengan gastronomi Asia.

Aya Restaurant Bali

Chef Marco Cueva, koki andal spesialis kuliner Peru, berada di balik menu-menu eksotik yang ada di resto ini. Berbekal ilmu masak dan pengalaman menjadi koki profesional, chef yang mengantongi jam terbang internasional di Peru, Meksiko, dan Kosta Rika ini tertarik untuk meracik makanan dari kampung halamannya di Peru dengan bumbu-bumbu lokal Bali yang terkenal eksotis. Dengan ilmu gastronomi yang ia perdalam, Chef Marco Gueva meyakini bahwa makanan Peru dan Asia memiliki ikatan dan kesamaan konsep. Beberapa menunya menawarkan masakan warisan suku Inca yang dipengaruhi budaya asing, seperti Jepang (Nikkei) dan Tiongkok (Chifa). Sebagai best seller menu di resto ini yakni set menu yang di dalamnya terdapat chaufa (nasi goreng khas Peru), anticuchos (sate khas Peru), dan ikan Novoandino.

Author: Ninin Rahayu Sari

Architecture Graduate | Content Creator | Former Journalist at Home Living Magazine & Tabloid Bintang Home | Google Local Guide | Yoga Enthusiast

2 thoughts

Leave a Reply