NININMENULIS.COM – Pakcoy adalah sayuran yang termasuk dalam suku sawi-sawian atau Brassicaceae. Semua pasti mengenal jenis sayuran yang satu ini. Selain populer, pakcoy atau sawi sendok ini mudah dibudidayakan dan dapat dikonsumsi mentah atau segar, cocok untuk para vegetarian atau penyuka lalapan.
Menanam pakcoy dapat dikatakan mudah karena jenis sayuran ini dapat tumbuh di dataran rendah maupun dataran tinggi. Bila ditanam di suhu sejuk, pakcoy akan cepat berbunga mengingat pakcoy ini dipanen seluruh tubuhnya.
Awalnya pakcoy sangat populer di negara Tiongkok yang kemudian menyebar keberbagai negara termasuk Indonesia. Sekarang dapat dikatakan tidak hanya orang Tionghoa saja yang memasak dan mengkonsumsi pakcoy, mengingat kelezatan dan manfaat dari pakcoy, sayuran ini banyak disukai orang Indonesia.
Mengolahnya pakcoy pun dapat dibilang mudah, sayuran ini dapat disayur, tumis, dijadikan hiasan atau pelengkap masakan, atau hanya dimakan mentah.
Pakcoy terbagi dalam dua jenis, yakni pakcoy dewasa dan baby pakcoy. Ciri keduanya pun berbeda: pakcoy dewasa memiliki batang putih dan daun hijau tua, sedangkan baby pakcoy berukuran lebih kecil dengan daun hijau yang lebih terang.
Rasa baby pakcoy lebih lembut daripada pakcoy dewasa. Pilihlah pakcoy yang warna daunnya terlihat cerah dan segar, tidak banyak bolongnya, dan tidak layu. Perhatikan juga bagian batang pakcoy dan jangan pilih yang ada bintik-bintik coklat. Setelah dibeli dan tidak langsung dimasak, letakkan dalam kulkas hingga maksimal 1 minggu.
Kebetulan beberapa hari lalu saya mendapat banyak kiriman pakcoy dari teman yang baru saja pulang kampung. Sekantong besar pakcoy segar dan hijau dengan batang yang gendut-gendut membuat saya bahagia mendapat kiriman tersebut. Namun permasalahnnya satu, mama tidak menyukai makan pakcoy karena baginya tidak ada rasanya. Memang sih selama ini saya mengolah pakcoy seperti mengolah sawi hijau yang ditumis atau di tumis kuah bening campur tahu.
“Enak nih kalau dimasak tumis pakcoy bawang putih dengan saus tiram.” seru seorang teman yang bersuamikan orang Tionghoa. Dari sanalah saya berinisiatif untuk mengolah pakcoy dengan campuran tumis bawang putih yang banyak dan saus tiram. Hasilnya? Tumis pakcoy saus tiram saya ludes dihabiskan mama. Hhmm … saking enaknya rupanya mama pun minta dibuatkan lagi keesokan harinya.
Kalau melihat resep dan cara membuat pakcoy saus tiram tidak menyangka bahwa akan menghasilkan hidangan yang lezat mengingat bahan-bahan yang digunakan sederhana dan mudah dijumpai. Penasaran? Yuks simak!
Bahan-bahan: Pakcoy, 3 siung bawang putih besar, 1 sdm saus tiram, kecap asin (saya tidak pakai mengingat mama mengidap darah tinggi dan rasa saus tiram sudah gurih), 2 sdm minyak goreng, garam (saya juga tidak pakai), lada, dan gula.
Cara membuat: pertama, rebus pakcoy selama 45 detik di dalam air mendidik yang telah diberi garam dan setetes minyak sayur. Tiriskan lalu rendam ke dalam air dingin matang. Di dalam wajan tumis bawang putih yang telah dicingcang ke dalam minyak goreng. Setelah agak matang (jangan gosong) beri saus tiram lalu bersi sedikit air. Beri lada dan gula secukupnya. Setelah dicicipi, angkat lalu tuang ke atas pakcoy yang telah ditiriskan dari air dingin dan ditata di atas piring.
Selamat mencoba dan memasak resep pakcoy saus tiram ala NininMenulis.
Architecture Graduate | Content Creator | Former Journalist at Home Living Magazine & Tabloid Bintang Home | Google Local Guide | Yoga Enthusiast
View all posts by Ninin Rahayu Sari