Hadapi New Normal, Lakukan Gerakan 3M Mulai dari Diri Sendiri

gerakan 3m

NININMENULIS.COM – Tatanan adaptasi kebiasaan baru atau new normal sudah mulai diberlakukann untuk mengurangi penyebaran virus COVID-19 di Indonesia. Tetapi nyatanya jumlah orang yang terpapar tidak menunjukan tanda-tanda berkurang, justru semakin meningkat. Lihat saja data per-tanggal 1 Oktober 2020, yang positif 291.182 orang, sembuh 218.487 orang, dan meninggal 10.856 orang – jumlah yang positif ini meningkat 4.174 orang dari hari sebelumnya. Jumlah yang sangat banyak dan membuat miris. Data ini baru jumlah orang yang terpapar virus belum termasuk jumlah orang yang terganggu secara finansial dan kesehatan mentalnya karena pandemi.

Saat ini aku, kamu, dan kita semua berada di kondisi yang tidak pasti, kapan pandemi ini akan berakhir? Untuk mengatasi ketidakpastian dan berupaya agar roda perekonomian terus berjalan, pemerintah menyarankan untuk berdampingan dengan COVID-19 yang salah satu caranya dengan adaptasi kebiasaan baru atau new normal. Apa itu new normal? New normal bukan sekadar beraktivitas dan berperilaku seperti biasa dengan menggunakan masker saja, tetapi ada gerakan 3M yang harus dibiasakan di masa new normal ini.

faktor pendorong penyebaran covid-19
Beberapa faktor pendorong transmisi COVID-19

Apa itu gerakan 3M?

Gerakan 3M meliputi: Memakai masker, Mencuci tangan, dan Menjaga jarak. Seberapa efektifnya gerakan 3M ini sangat tergantung dari seberapa disiplin kita mematuhinya. Saat ini kita masih banyak melihat dan juga dibuat kesal oleh kelakukan orang-orang yang tidak menggunakan masker, menggunakan masker karena dipaksa, berkumpul, dan membuat keramaian tanpa menjaga jarak. Makanya tidak heran jika jumlah yang terpapar COVID-19 di masa new normal ini terus meningkat.

Melihat masih minimnya kesadaran melakukan gerakan 3M di masa new normal inilah pada Rabu (30/9) lalu, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia atau Kemenkes RI mengadakan seminar online bareng blogger di masa pandemi ‘Yuuk Disiplin… COVID-19 Ambyar’ yang menghadirkan narasumber dr.Riskiyana S. Putra, M.Kes (Direktur Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat), Dr. Rose Mini Agoes Salim, M.Psi atau yang akrab disapa Bunda Romi (Psikolog), Wardah Fajri S.I.Kom (Fasilitator/Mentor & Founder Komunitas Bloggercrony Indonesia), dan juga Ranny Rachmadhani sebagai moderator.

Yuuk Disiplin.... COVID-19 Ambyar
Flyer Seminar Online Bareng Blogger di Masa Pandemi “Yuuk Disiplin…. COVID-19 Ambyar”

Dalam seminar ini banyak dikupas bagaimana sih cara mendisiplinkan diri, keluarga, dan lingkungan sekitar dalam penerapan gerakan 3M agar pandemi ini jumlahnya tidak terus meningkat.

Yuuk Disiplin… COVID-19 Ambyar

Sebagai orang yang menyebarkan informasi melalui tulisan di blog dan juga penggiat media sosial, kehadiran blogger menjadi penting untuk mensosialisasikan dan menyebarkan informasi akan pentingnya sikap disiplin gerakan 3M dalam kehidupan sehari-hari.

“Blogger harus dapat mengedukasi masyarakat terkait gerakan 3M dan membangun sense of crisis agar tak ada lagi yang acuh akan pandemi ini,” kata dr.Riskiyana di awal seminar online bersama blogger di masa pandemi “Yuuk Disiplin… COVID-19 Ambyar”.

Memang tidak mudah menumbuhkan rasa disiplin menerapkan gerakan 3M, tetapi ini bukan tidak mungkin untuk dilakukan. Jika sudah disiplin tidak perlu lagi tuh ada sangsi sosial buat yang tidak mematuhi protokol kesehatan terkait gerakan 3M. Sebelum panjang lebar bagaimana mendiplinkan diri menerapkan gerakan 3M di masa new normal ini, kita cari tahu dulu yuk kondisi terkini yang ada di sekitar kita terkait gerakan 3M.

Seperti yang kita ketahui bersama COVID-19 atau Corona Virus Disease 2019 merupakan penyakit baru yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan pernafasan dan radang paru-paru. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 atau SARS- Cov-2. Virus ini menempel pada tubuh penderitanya dan menular melalui droplet atau tetesan cairan yang berasal dari batuk juga bersin, kontak langsung melalui sentuhan fisik seperti berjabat tangan, dan menyentuh benda yang telah terpapar lalu menyentuh bagian mulut, hidung, dan mata tanpa mencuci tangan sebelumnya.

“Virus ini sekarang telah bermutasi dari yang pertama kali muncul di Wuhan, Cina. Tidak hanya melalui droplet, COVID-19 dapat menyebar melalui udara atau aerosol,” tambah dr.Riskiyana yang mengupas mengenai Edukasi Protokol Kesehatan Zaman Now.

hasil survey demografi
Hasil Survei Sosial Demografi Dampak COVID-19, BPS 2020

Bagi yang telah terpapar COVID-19 biasanya akan mengalami beberapa gejala klinis seperti demam >37,3 derajat, batuk, pilek, gangguan pernafasan, sakit tenggorokan, letih lesu, dan hilangnya indra perasa juga penciuman. Patut diingat gejala ini tidak sepenuhnya hadir karena 70-80 persen pasien yang terpapar merupakan OTG atau orang tanpa gejala. Menurut data nasional distribusi kasus COVID-19 di Indonesia bahwa golongan usia 31-45 tahun lebih banyak yang terpapar dan 51,3 persen lebih banyak laki-laki yang terinfeksi dibanding perempuan dan. Ini berarti COVID-19 menyasar usia produktif yang banyak beraktivitas di luar rumah.

gerakan 3m
Perilaku baru: rajin cuci tangan

Menurut hasil survey kepatuhan masyarakat yang dilakukan Balitbangkes, Kemenkes RI tingginya angka penularan COVID-19 di Indonesia dikarenakan faktor sebagai berikut:

  • Persepsi risiko jaga jarak, cuci tangan, dan pakai masker masih cukup rendah

  • Lebih dari 50 persen responden sulit jaga jarak dengan orang yang dikenal

  • Peningkatan himbauan jaga jarak hanya dilakukan oleh 30 persen responden

  • 91 persen masyarakat percaya tenaga kesehatan mampu menangani COVID-19

  • Hanya 35-40 persen masyarakat patuh jaga jarak

  • Persepsi masyarakat akan risiko penularan hanya 80-85 persen

  • Risiko kematian 62-75 persen.

  • 68 persen masyarakat percaya pemerintah dapat menangani COVID-19.

Meskipun saat ini pemerintah tengah mengusahakan vaksin anti COVID-19, kita tidak pernah tahu kapan vaksin ini mulai dapat disebar ke masyarakat. Untuk itulah perlu kesadaran kita untuk menjalankan protokol kesehatan di masa new normal ini dengan benar dan disiplin.

Adaptasi Kebiasaan Baru atau New Normal

Adaptasi kebiasaan baru merupakan upaya penyesuaian kebiasaan baru yang harus dilakukan agar semua orang dapat menjalani aktivitas berdampingan dengan COVID-19 dengan pola-pola new normal termasuk gerakan 3M seperti:

  • Menggunakan masker

  • Jaga jarak dan hindari kerumunan

  • Rajin mencuci tangan dan menggunakan hand sanitizer

  • Mengonsumsi gizi seimbang

  • Meningkatkan daya tahan tubuh dengan istirahat yang cukup, rajin berolah raga, kelola stres dan

  • penyakit penyerta

  • Perilaku hidup bersih dan sehat

  • Memperhatikan kelompok rentan seperti anak-anak, Ibu hamil dan menyusui, juga manula.

new normal kit
Adaptasi Kebiasaan baru

Dalam masa new normal ini dr.Riskiyana S. Putra, M.Kes juga memberikan saran bagaimana perilaku kita seharusnya saat masuk rumah, di dalam rumah, dan di luar rumah yang sebenarnya tidak sulit dijalani hanya masalah kebiasaan dan disiplin.

Perilaku saat masuk rumah

  • Lepaskan sepatu sebelum masuk pintu rumah

  • Hindari menyentuh benda apapun

  • Lepas sepatu dan barang bawaan di luar untuk dibersihkan dengan desinfektan/ dicuci dengan sabun.

  • Langsung CTPS- mandi keramas- ganti baju dengan pakaian yg bersih

  • Setelah membersihkan diri bisa berinteraksi dengan anggota keluarga.

Perilaku saat di dalam rumah

  • Kurangi dan jaga interaksi dengan orang luar atau tamu

  • Pakai dan rutin mencuci masker setiap selesai digunakan

  • Membersihkan rumah dan benda-benda yang ada dengan desinfektan setiap hari

  • Berjemur setiap hari pada pukul 10 pagi selama 15 menit

  • Belajar atau mencari berita terpercaya melalui online

  • CTPS dengan air mengalir sesering mungkin: setelah pegang uang, sebelum makan, setelah memegang benda-benda yang dari luar, dan lain sebagainya

  • Tidur dan beritirahat cukup setiap hari

  • Konsumsi gizi seimbang

  • Melakukan aktivitas fisik setiap hari

  • Aktif membangun suasana di rumah yang enjoy

Perilaku saat di luar rumah

  • Pakai masker

  • Pakai baju lengan panjang atau jaket dan sepatu

  • Membawa new normal kit seperti hand sanitizer, sabun, tempat makan dan minum sendiri, tisu basah dan kering, dan lain sebagainya.

  • Jaga jarak 1-2 meter dengan orang lain

  • Jangan menyentuh area wajah terutama mata, hidung, dan telinga jika belum CTPS

Cara Mendisiplinkan Diri di Masa New Normal

Setelah mengetahui fakta penyebaran COVID-19 dan bagaimana menerapkan protokol kesehatan termasuk gerakan 3M dari dr.Riskiyana S. Putra, M.Kes pernah nggak merasa kesal melihat masih banyaknya orang yang acuh dan tidak mematuhi protokol kesehatan di masa new normal ini? “Apa yang harus kita lakukan saat melihat ada orang yang tidak mematuhi semua protokol kesehatan?” dan “Bagaimana caranya mendisiplinkan protokol kesehatan?” Kira-kira itu pertanyaan yang paling banyak ditanyakan di kolom chat saat seminar online bersama blogger di masa pandemi ‘Yuuk Disiplin… COVID-19 Ambyar’ berjalan.

“Mulailah dari diri sendiri karena dirilah yang bisa Anda kendalikan sendiri. Setelah itu cobalah mendisiplikan dari lingkungan terkecil yakni keluarga, baru setelah itu ke orang di sekitar kita!” tegas Dr. Rose Mini Agoes Salim, M.Psi atau Bunda Romi yang mengulas mengenai Disiplin, Semangat Menerapkan Protokol Kesehatan di Masa Pandemi.

Saran Bunda Romi ini bukannya tidak tidak beralasan. Menurut Bunda Romi ada dua faktor mengapa masih banya orang yang acuh dan tidak menerapkan protokol kesehatan, faktor internal dan faktor eksternal. Untuk faktor internal meliputi moral virtue atau kesadaran moral dan proses belajar yang salah. Kesadaran moral termasuk di dalamnya empati, hati nurani, kontrol diri, menghargai orang lain, memiliki rasa kebaikan, tenggang rasa dan keadilan. Sedangkan proses belajar mencakup pemahaman, afektif, dan tingkah laku. Sedangkan faktor eksternal sangat membutuhkan penerapan aturan yang baku, perlu adanya contoh, dan perlu adanya konsekuensi ketat dan relevan.

gerakan 3m
Faktor pembentuk disiplin protokol kesehatan

“Baik faktor internal maupun eksternal haruslah dilakukan bersamaan dan berulang. Jika pemahaman sudah terbentuk maka faktor eksternal bisa dikurangi. Dengan demikian kedisiplinan akan terbentuk,” kata Bunda Romi yang juga menyarankan pentingnya menerapkan protokol kesehatan secara konkrit katimbang menakut-nakuti apalagi menggunakan kalimat ancaman.

Jadi bila disimpulkan cara meeningkatkan kesadaran dan disiplin diri dalam menerapkan protokol kesehatan yakni:

  • Perkuat moral virtue

  • Kenali manfaat gerakan 3M bagi diri

  • Permudah, jangan persulit seperti siapkan masker lebih dari satu dan letakkan masker atau sabun di lokasi yang mudah dijangkau

  • Terapkan kebiasaan konsisten

  • Mulailah dari diri, karena dirilah yang bisa Anda kendalikan

  • Mulai dari lingkaran pengaruh Anda (keluarga, rekan kantor, dan sebagainya)

  • Jadilah contoh untuk lingkungan

Peran Komunitas di Masa New Normal

Seperti yang dijelaskan Bunda Romi di atas, selain diri sendiri dan keluarga, faktor lingkaran pengaruh atau komunitas turut berperan dalam menerapkan disiplin protokol kesehatan. Seperti yang dilakukan salah satu komunitas blogger terbesar di Indonesia, Bloggercrony. Seperti yang dijelaskan Wardah Fajri S.I.Kom, Fasilitator/Mentor & Founder Komunitas Bloggercrony Indonesia, Bloggercrony adalah komunitas blogger Indonesia, multiplatform, yang berbasis di Jakarta. Komunitas blogger ini lahir untuk memberikan alternatif kepada blogger yang membutuhkan komunitas untuk mewadahi dan memfasilitasi teman-teman blogger mengembangkan kualitas dirinya, membangun jejaring yang dapat membuatnya bertumbuh, dan berkegiatan khusus untuk blogger agar dapat memproduksi tulisan-tulisan yang informatif, bermanfaat dan inspiratif bahkan membuatnya berdaya secara moral dan material.

“Selama pandemi Bloggercrony menfasilitasi para blogger mendapatkan informasi mengenai protokol kesehatan selama pandemi dan new normal melalui WatsApp Group, Facebook Group, dan Facebook Fans Page Official Bloggercrony Community,” ujar Wardah Fajri yang kerap kita sapa Kak Wawa.

bloggercrony
Salah satu aktivitas virtual Bloggercrony di masa pandemi

Salah satu cara Bloggercrony beradaptasi dengan kebiasaan baru yaitu dengan mengubah aktivitas offline menjadi aktivasi digital atau online. Komunitas Bloggercrony pun aktif menjadi fasilitator blogger anggota komunitas untuk menyebarkan pesan atau konten positif ke media sosial dan beraktivitas dalam program mingguan untuk mendukung blogging. Beberapa aktivitas virtual yang diadakan Bloggercrony selama pandemi yakni:

  • Terlibat aktif posting twibbon kampanye publik protokol kesehatan gerakan nasional #SelaluPakaiMasker.

  • Mengapresiasi dan fasilitasi promosi blog dan sharing melalui program rutin #BWTuesday dan #InspirasiKamis.

  • Posting di instagram sharing kegiatan positif kreatif #dirumahaja selama PSBB

  • Kontes posting di twitter tentang pedagang pakai masker

  • Lomba virtual 17 Agustus 2020 HUT KE-75 RI serta ajakan tetap jaga jarak hindari kerumunan dan berkegiatan seru #dirumahaja.

Nah itu semua cara dan upaya kita di tatanan baru new normal untuk mendisiplikan diri menghadapi pandemi COVID-19. Jadi jangan pernah bosan dan terus disiplinkan diri, keluarga, dan lingkungan untuk melakukan gerakan 3M, InsyaAllah pandemi ini akan berakhir. Semangat!

Author: Ninin Rahayu Sari

Architecture Graduate | Content Creator | Former Journalist at Home Living Magazine & Tabloid Bintang Home | Google Local Guide | Yoga Enthusiast

2 thoughts

Leave a Reply