Film The Swordsman; Pertarungan Joe Taslim di Korea

the swordsman

NININMENULIS.COM – Bagi yang suka nonton film-film Korea, tetapi juga penggemar akting Joe Taslim, film Korea The Swordsman (2020) dapat dijadikan referensi apik kamu. The Swordsman merupakan film sejarah atau sageuk berlatar era Joseon. Selain ada penampilan khusus Joe Taslim, The Swordsman juga dibintangi aktor Korea ternama seperti Jang Hyuk, Jung Man Sik, Kim Hyun Soo, dan Lee Min Hyuk BTOB.

Dari referensi yang aku baca, Film The Swordsman yang disutradarai oleh Choi Jae Hoon ini sebenarnya sudah diproduksi sejak 3 tahun lalu. Mulai proses pembacaan naskah dan syuting telah dilakukan pada Juni 2017, dan rampung di September 2017. Di Indonesia sendiri film The Swordsman sudah tayang di bioskop CGV, Oktober 2020 lalu sebagai pembuka Festival Film Korea Indonesia (KIFF) 2020.

Selain The Swordsman, masih ada 17 film Korea dan Indonesia yang terpilih ditayangkan selama KIFF 2020 seperti film The Beauty Inside, On Your Wedding Day, Juror 8, A Taxi Driver, The Witch, Parasite, Deliver Us from Evil, Gundala, Habibie & Ainun 3, Perempuan Tanah Jahanam. Bagi yang belum nonton, masih belum terlambat karena film ini sudah ada di berbagai aplikasi menonton. Sebelum menonton, baca dulu yuk reviewnya.

Sinopsis Film The Swordsman (2020)

Film The Swordsman berlatar waktu intrik antara Dinasti Qing, Joseon, dan Ming. Masa di mana setelah Raja Gwanghae (Jang Hyun Sung) digulingkan lalu ia memaksa sang pendekar terbaik Tae Yool (Jang Hyuk) untuk bersembunyi ke hutan dengan membawa anak perempuannya, Tae Ok (Kim Hyun Soo).

film the swordsman
Poster The Swordsman (2020) (Foto Dok. The Swordsman Official)

Setelah bertahun-tahun berlalu, mata Tae Yool memburuk dan Tae Ok yang sudah beranjak dewasa bersikeras mencari perawatan ke kota terdekat dari mereka tinggal. Di saat yang sama, utusan Qing dan pedagang budak Kurutai (Joe Taslim) dan anak buahnya tengah mengintimidasi kota tersebut. Selain ‘menculik’ orang untuk diperdagangkan, Kurutai kebetulan memiliki kesukaan mencari ahli pedang atau swordsman yang terampil.

Awalnya kehadiran Tae Yool lolos dari pengamatan Kurutai, namun melihat Tae Ok diperdaya penguasa setempat untuk dijadikan upeti, sebagai ‘ayah’ Tae Yool pun turun tangan menyelamatkan gadis itu. Dengan keterbatasan penglihatannya yang nyaris buta, Tae Yool tidak sungkan menghunuskan pedangnya ke semua anak buah Kurotai. Dan tentu saja ini membuat Kurutai turun tangan menghadapi Tae Yool sendiri.

Selain harus berhadapan dengan Kurutai, Tae Yool pun harus menghadapi kembali seorang komandan kerajaan yang mengenalinya, Min Seung Ho (Jung Man Sik) untuk mengungkapkan rahasia atau dapat dikatakan menyelesaikan masalah lama mereka.

Review Film The Swordsman

The Swordsman membawa beberapa plot cerita yang bagi aku tidak terlalu jelas bagian-bagiannya. Kudeta awal terlalu singkat untuk dijabarkan motivasinya, selain itu motif pejabat yang terlibat terlihat ambigu bila diperkenalkan dengan lebih baik. Untung saja, plot utama pengorbanan seorang ayah yang bertugas melindungi sang anak ditunjukkan dengan jelas, dan sesuatu yang sangat identik dengan Jang Hyuk disajikan dengan luar biasa.

Meskipun banyak plot-plot cerita yang terasa kosong, dari semuanya, koreografi permainan pedang di sini adalah suguhan yang paling layak untuk ditonton. Selain pertarungan pedang yang ditampilkan oleh Jang Hyuk, sosok Lee Min Hyuk BTOB yang memerankan Tae Yool muda menurut aku justru lebih menarik perhatian. Tentu saja ini dikarenakan paras Lee Min Hyuk yang imut digabungkan dengan pertarungan pedang yang ia mainkan membuat plot untuknya tersebut terasa kurang.

Sedangkan Joe Taslim merupakan sosok yang aku tunggu kemunculan mulai di awal film. Akan dibuat seperti apa aktor berbakat Indonesia ini di dalam film Korea? Ternyata seperti biasa, penampilan Joe Taslim tidak mengecewakan. Joe Taslim seakan memiliki magnet unik sendiri yang membuat sosok Kurutai menjadi sangat dibenci. Jujur sih, karena pernah bertemu dan wawancara Joe Taslim, sulit bagi aku membenci sosok yang ia perankan.

Sebagai plot pamungkas yang bagus dari film The Swordsman, adegan pertarungan pedang Jang Hyuk dan Joe Taslim durasinya terasa pendek – kalau boleh aku akan berkata, “Plis tambahin dong durasinya, apalagi film ini ‘hanya’ 100 menit.”

review the swordsman
Aksi Joe Taslim di Film The Sworrdsman (Foto Dok. The Swordsman Official)

Secara keseluruhan The Swordsman memberikan aksi yang memukau dengan permainan pedang yang khas dan menyegarkan yang disampaikan oleh para aktor-aktor berbakat.

The Swordsman di Era Joseon

Bagi penikmat drama dan film Korea pasti mengenal era Joseon. Era yang banyak dijadikan latar belakang cerita berbagai genre drama, mulai dari romantis, thriller hingga komedi banyak mengambil latar di era Joseon, tidak terkecuali film The Swordsman. Penasaran tidak, mengapa era Joseon begitu digemari? Ternyata di era inilah cikal bakal budaya, teknologi, dan berbagai perkembangan di Korea lainnya.

Sebelum adanya era Joseon, era Goryeo adalah era yang berdiri sudah 400-500 tahun lamanya. Adanya perselisihan internal di dalam kerajaan membuat era Goryeo goyah yang membuat Jenderal Yi Seong-gye berhasil merebut kekuasaan dengan menggulingkan Raja Goryeo U. Tak hanya merebut kekuasaan tapi juga mengeksekusi Raja Goryeo U dan anaknya yang masih 8 tahun. Pada abad ke-14 atau tahun 1392, Jenderal Yi Seong Gye resmi menjadi Raja Taejo.

Perkembangan era Joseon sangat terasa perubahannya. Raja Yi Seong Gye dan keturunannya membuat perkembangan dalam berbagai sektor yang menjadikan cikal bakal perubahan untuk Semenanjung Korea lebih modern. Perubahan telah banyak terjadi mulai dari raja pertama yang sudah melakukan perombakan tatanan lama. Raja pertama memindahkan ibukota di Hanyang di mana sekarang menjadi Seoul agar lebih mudah diakses. Selain itu beliau juga memerintahkan pembangunan Istana Gyeongbokgung dan Kuil Jongmyo.

Raja ketiga membuat Undang-Undang Hopae, dan meluncurkan enam kementerian, yaitu, Kementerian Administrasi Personalia, Keuangan, Protokol, Pertahanan, Keadilan, dan Pekerjaan Umum. Kejayaan sistem ini berlanjut hingga raja keempat dan seterusnya dimana era kemakmuran politik, sosial dan budaya semakin bertumbuh.

Pemerintahan politik juga semakin stabil membuat Semenanjung Korea melebarkan sayapnya. Pada era ini terbentuklah alfabet Korea yang dikenal dengan Hangeul, perkembangan sains dan teknologi, kebudayaan bahkan kerja sama bilateral dengan berbagai negara.

Semenanjung Korea juga membuka kerja sama dengan Jepang hingga membuka pelabuhan Busan, Jinhae, dan Ulsan. Tak hanya negara tetangga, Semenanjung Korea juga membuka kerjasama dengan Ryukyu, Siam, dan Jawa. Kerja sama yang dilakukan Semenanjung Korea dengan banyak negara dilakukan terutama dalam bidang perdagangan.

review film the swordsman 2020
Pertemuan Joe Taslim dan Jan Hyuk Di The Swordsman (Foto Dok. The Swordsman Official)

Sebelum runtuh, Semenanjung Korea sudah mengalami invasi oleh Jepang dan Cina. Awalnya Jepang datang namun tumbang dengan adanya perlawanan Laksamana Yi Sun Shin. Tak berapa lama invasi Manchu terjadi. Invasi ini merupakan gabungan Dinasti Qing dari Cina yang bersama Jepang menggerus Semenanjung Korea.

Era Joseon tak selamanya berdiri. Pada tahun 1910, Jepang melakukan invasi yang akhirnya meruntuhkan Era Joseon. Jepang mengambil alih Semenanjung Korea selama 35 tahun dan berakhir pada perang dunia kedua saat Jepang bertekuk lutut oleh pasukan sekutu.

Perlu diketahui bahwa Era Joseon adalah era sebelum Korea Utara dan Korea Selatan berpisah. Secara area, Korea yang bersatu dinamakan Semenanjung Korea pada masa itu. Semenjung Korea akhirnya berpisah dan kini menjadi Korea Utara dan Korea Selatan dengan pemimpin masing-masing.

Jadi siapa yang sudah menonton Film The Swordsman ini? Jangan lupa komentarnya yess….

Author: Ninin Rahayu Sari

Architecture Graduate | Content Creator | Former Journalist at Home Living Magazine & Tabloid Bintang Home | Google Local Guide | Yoga Enthusiast

Leave a Reply