NININMENULIS.COM – Saat memasuki tahun 2020 berbagai resolusi selalu terlontar dengan harapan tahun depan akan lebih baik dari tahun ini. Tidak sedikit para pemilik indra keenam pun beradu terawang mengungkap rahasia ilahi apa yang akan terjadi di tahun depan. Ternyata Allah tidak mudah ditaklukkan, rahasianya tetap menjadi rahasia. Saat Ia berkehendak, maka terjadilah peristiwa yang tidak satu pun dapat menerawang – pandemi. Saatnya semua orang saling menahan diri, semua keluarga saling menguatkan, dan semua masyarakat saling menjaga. Hanya keluarga jempolan yang mampu menyikapi pandemi dengan saling bersinergi.
Sudah setahun kita hidup berdampingan dengan pandemi tetapi hingga saat ini jumlah yang tertular belum menunjukkan angka penurunan, Hingga Selasa per 16 Maret 2020 angka yang terkonfirmasi terpapar COVID-19 sebanyak 1.430.458 kasus. Semua pasti merasa lelah dengan kondisi ini. Bagaikan seorang prajurit di tengah medan pertempuran, kita sedang diserang dari segala penjuru, baik fisik, psikis, juga finansial. Tidak sedikit dari kita, sanak saudara, teman, dan keluarga sekitar mulai kehilangan akibat pandemi, entah itu kehilangan mata pencaharian, kehilangan kesempatan belajar, kehilangan keutuhan rumah tangga, hingga yang terparah kehilangan anggota keluarga.
Contents
Saat Pandemi Itu Datang
Tidak mengeluh bukan berarti tidak kesusahan, hanya mencoba waras di tengah terjangan pandemi yang menyerang. Perasaan sedih, bingung, dan marah pasti hadir saat pandemi itu datang, tetapi satu hal yang harus dipegang teguh, kita tidak boleh menyerah oleh keadaan. Berpasrah dan tidak melakukan tindakan apa-apa malah justru membuat pandemi ini tidak lekas berakhir.
Berbagai kesulitan dan tantangan yang harus dihadapi selama pandemi mulai bermunculan. Aktivitas yang tak biasa dilakukan, harus dibiasakan. Pandemi tidak saja mengubah tatanan hidup, tetapi ia mengubah dunia. Kesulitan yang dirasakan harus cepat dicarikan solusinya agar kehidupan tetap berjalan. Setidaknya ada tiga masalah yang harus dihadapi saat pandemi,
Masalah Fisik
Saat pandemi datang, fisik menjadi masalah utama yang ‘diserang’. Berbagai tindakan preventif guna menjauhkan virus berbahaya tersebut mulai dicanangkan, seperti gerakan 5M seperti memakai masker, mencuci tangan pakai sabun di air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilisasi juga interaksi.
Tindakan preventif ini ternyata memberikan dampak yang merubah kebiasaan kita sehari-hari. Seperti memakai masker dan rajin mencuci tangan pakai sabun di air mengalir membuat kita lebih menjaga kebersihan. Sedangkan menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilisasi juga interaksi membuat kita harus terbiasa dengan pemberlakuan bekerja dari rumah, pembelajaran jarak jauh (PJJ), hingga membatasi aktivitas berkumpul yang melibatkan banyak orang. Dari yang semula berkegiatan tatap muka berubah menjadi virtual.
Masalah Finansial
Tidak bisa dipungkiri, tidak semua jenis pekerjaan dapat dilakukan secara virtual, dan pandemi membuat berbagai sektor pekerjaan harus memangkas biaya yang berimbas dengan pengurangan karyawan. Tidak sedikit yang kondisi finansialnya terganggu, tidak terkecuali aku yang masih menggantungkan nafkah sebagai blogger dan freelancer. Bertahan dengan mengandalkan tabungan dan mencari sumber penghasilan lain, seperti berdagang menjadi solusi untuk mengatasi masalah finansial di masa pandemi. Meskipun sempat terbesit pertanyaan, sampai kapan mampu bertahan? Jika sudah demikian hanya doa yang membuat kita tidak putus harapan.
Masalah Psikis
Masalah psikis selama pandemi dapat disebabkan oleh berbagai hal, seperti ketakutan terhadap wabah, perasaan terasing, kesedihan dan kesepian karena sulit berinteraksi langsung, ditambah lagi kecemasan akan kebutuhan hidup sehari-hari. Hal tersebut tidak hanya berdampak pada orang yang telah memiliki masalah kesehatan mental, seperti depresi atau gangguan kecemasan umum, namun juga dapat memengaruhi orang yang sehat secara fisik dan mental. Jika sudah demikian beberapa hal yang dapat kita lakukan yakni:
-
Rutin melakukan aktivitas fisik
Melakukan berbagai olahraga ringan sendiri di rumah dapat meredakan stres, mengurangi rasa khawatir, dan memperbaiki mood.
-
Kurangi neting, perbanyak berdoa
Salah satu cara agar tidak dihinggapi masalah psikis di saat pandemi yakni mengurangi neting atau negative thingking dan tak lupa selalu berdoa. Seperti yang kita tahu, berdoa dapat menghindari stres dan membuat pikiran kita menjadi lebih bahagia.
-
Menjaga komunikasi dan interaksi dengan keluarga
Meskipun harus menjaga jarak dan menghindari kerumunan, luangkan waktu untuk berkomunikasi dengan keluarga, sahabat, teman, dan rekan kerja. Caranya bisa melalui pesan singkat, telepon, atau video call. Cara ini akan membuat tekanan yang kita rasakan dapat berkurang.
Bersyukur aku di kelilingi orang-orang yang saling peduli dan tidak putus komunikasi untuk sejenak melupakan beban yang menghimpit. Pintar memilih teman atau komunitas untuk berinteraksi di saat pandemi menjadi kata kunci penghilang stres. Dan salah satu komunitas yang tidak lepas memberikan dukungan saat pandemi yakni Komunitas Bloggercrony Indonesia.
Berinteraksi di Komunitas Blogercrony Indonesia
Bloggercrony adalah komunitas blogger Indonesia, multiplatform, yang berbasis di Jakarta. Komunitas ini lahir untuk mewadahi dan memfasilitasi blogger dan content creator yang bernama BCC Squad untuk mengembangkan kualitas dirinya, membangun jejaring yang dapat membuatnya bertumbuh, dan berkegiatan khusus agar berdaya secara moral dan material.
Selama pandemi Komunitas Bloggercrony Indonesia menfasilitasi para content creator untuk mendapatkan informasi bagaimana menghadapi tantangan di masa pandemi dan new normal melalui WhatsApp Group, Facebook Group, dan Facebook Fans Page Official Bloggercrony Community. Komunitas Bloggercrony Indonesia pun aktif mendukung BCC Squad yang memiliki usaha dalam Bloggerpreneur.
Dan di tahun 2021 ini Komunitas Bloggercrony Indonesia sudah menginjak usia enam tahun, dan Bloggercrony merayakannya dalam acara yang bernama BloggerDay 2021. Sebagai salah satu komunitas yang beradaptasi dengan kebiasaan baru, Bloggercrony mengubah BloggerDay dari aktivitas offline menjadi aktivasi digital atau online melalui Virtual BloggerDay 2021.
Keseruan Virtual BloggerDay 2021
Ini BloggerDay kedua yang aku ikuti di Komunitas Bloggercrony Indonesia, sebelumnya pada 2020 yang juga diadakan secara virtual. Bedanya, perayaan virtual BloggerDay 2021 jauh lebih meriah dibanding tahun lalu. Senang rasanya bertemu dengan 100 orang BCC Squad secara virtual, seperti ada rindu ke anggota keluarga yang akhirnya dituntaskan. Tidak salah bila tahun ini Bloggercrony mengambil tema Keluarga Jempolan untuk BloggerDay 2021. Bekerjasama dengan Kitatama Event (@kitatama.id), BloggerDay 2021 berlangsung meriah sejak pukul 10.00 pagi hingga 17.30 sore dengan dipandu host Gita Siwi. Apa saja keseruan yang ada di BloggerDay 2021?
Sebelum jarum jam menunjuk pukul 10.00 pagi, aku sudah mengantri masuk ke zoom meeting, tidak sabar rasanya melepas rindu bertemu dengan keluarga besar Bloggercrony dari seluruh Indonesia yang turut diundang menghadiri BloggerDay 2021.
Tidak ada yang namanya pesta ulang tahun jika tidak tersaji aneka hidangan yang lezat. Begitupun di perayaan ulang tahun Bloggercrony ke-6 yang menyajikan beraneka hidangan lezat menggugah selera. Sebagai hidangan pembuka atau appetizer ada Virtual Family Trip bersama Idfi Pancani atau yang biasa disapa Kang Idfi. Sebuah appetizer haruslah hidangan yang menarik seluruh panca indra kita, sama halnya Virtual Family Trip ini yang keseruannya dapat dinikmati bersama seluruh anggota keluarga di rumah. Dan negara Amerika Serikat adalah negara yang dikunjungi kali ini.
Ini virtual family trip yang aku ikuti pertama kali, eh ternyata seru loh! Kita diajak Kang Idfi berkeliling ke lokasi-lokasi terkenal di Amerika Serikat, seperti White House, patung Liberty, air terjun Niagara, akuarium Giorgia, Universal Studio, dan tidak ketinggalan ke Disney Land. Melihat parade tokoh kartun Disney mulai dari Mickey Mouse, Loco, Frozen, dan masih banyak lagi rasanya gembira sekali hingga tidak menyadari jika kita menyaksikannya secara virtual. Di tengah-tengah virtual trip, Kang Idfi tak lupa menyediakan hadiah bagi anak-anak keluarga jempolan yang beruntung.
Puas menikmati sajian dari Kang Idfi berkeliling Amerika Serikat, dari West Coast hingga East Coast , BloggerDay 2021 juga menyiapkan dua menu main course yang tidak kalah lezat dan bergizi melalui webinar dalam Blogger Hangout 50-51. Webinar pertama, ‘Senja Kala’ Content Creator bersama Maman Suherman atau Kang Maman dan Shafiq Pontoh, sedangkan webinar kedua, Tantangan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dengan Ifa H. Misbach dan Kania Safitri. Kedua webinar ini dimoderatori oleh Helen Simarmata.
Sebelum bercerita isi dari webinar pertama ‘Senja Kala’ Content Creator, aku mau menulis sedikit, apa itu senja kala? Di dalam KBBI senja kala berarti waktu senja atau saat-saat sebelum matahari terbenam. Jadi webinar kali ini membahas, apa yang harus dilakukan seorang content creator agar terus bersinar dan tidak terbenam oleh waktu? Ada lima poin utama yang aku tangkap dari webinar ‘Senja Kala’ Content Creator:
-
Memiliki etika dalam menulis
Etika dalam menulis, menjadi hal yang pertama disorot. Bagaimana seorang content creator harus menghargai sebuah hak cipta tanpa ‘asal comot’ dan mempublikasikannya kembali.
-
Berpikir kritis bahwa semua memiliki resiko
Semua karya yang kita kerjakan haruslah memberikan efek yang positif, tidak sekadar viral lalu mengesampingkan efek yang ditimbulkan kemudian hari.
-
Perkuat literasi
Seorang content creator harus menguasai literasi, mulai literasi baca tulis, lnumerasi, digital, budaya, sains, hingga literasi finansial. Ini bertujuan agar content creator dapat mengakses, memahami, dan menggunakan informasi dengan bijak.
-
Gali dan kembangkan potensi yang kita miliki
Menjadi content creator dengan keahlian khusus tentu akan lebih dicari dari pada melakukan banyak hal dan tidak spesialis di satu bidang. Untuk itu disarankan untuk menggali terus keahlian kita untuk menjadi seorang spesialis yang unggul.
-
Jangan takut berkolaborasi
Saat pandemi menjadi saat yang tepat untuk berkolaborasi. Dengan berkolaborasi tentu akan menghasilkan karya yang lebih baik dan tidak tergerus oleh jaman.
Setelah mendapatkan santapan lezat yang disajikan oleh Maman Suherman dan Shafiq Pontoh melalui webinar ‘Senja Kala’ Content Creator, BloggerDay 2021 masih menyuguhkan santapan yang tidak kalah lezatnya, terutama untuk orang tua yang anaknya tengah menghadapi pembelajaran jarah jauh (PJJ). Dalam webinar kedua yang mengambil tema Tantangan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) menghadirkan Ifa H. Misbach, seorang Psikolog dan Kania Safitri, influencer yang juga seorang Ibu.
Tantangan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) tidak hanya dihadapi para orang tua sebagai wali murid saja. Selama ini kita kerap mendengar keluhan para orang tua selama PJJ, mulai dari anak yang lebih suka bermain, susahnya menjelaskan materi pelajaran ke anak, boros kuota, sulit membagi waktu antara mendamping anak PJJ dengan melakukan pekerjaan, dan masih banyak lagi lainnya. Jika sudah demikian, para orang tua kerap menyalahkan guru, padahal guru pun memiliki tantangannya sendiri selama PJJ, misalnya:
-
Tidak semua guru punya waktu leluasa untuk mengajar secara online dari rumah. Mereka punya keluarga yang perlu diperhatikan juga.
-
Tidak semua guru punya cukup waktu dan uang untuk membeli kuota internet agar dapat mengajar murid-muridnya secara instan.