NININMENULIS.COM – Menstruasi. Ada yang masih merasa tabu untuk membahasnya? Terutama bagi remaja perempuan yang baru saja mengalami proses menstruasi pertama kalinya, tentu ada perasaan takut, bingung, dan malu untuk membahasnya. Padahal kebersihan saat menstruasi berpengaruh besar terhadap kesehatan organ intim kewanitaan untuk menghindari masalah seperti keputihan, gatal, bau tidak sedap, peradangan, hingga pencegahan penyakit serius seperti kanker serviks. Dalam rangka Hari Kebersihan Menstruasi pada 28 Mei lalu, Perkumpulan Obstetri & Ginekologi Indonesia (POGI), Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Indonesia, dan Mundipharma Indonesia menyelenggarakan Webinar ‘Sehat dan Bersih Saat Menstruasi’ yang diikuti oleh 1.000 perempuan Indonesia.
Beruntung aku memiliki seorang Ibu yang terbuka untuk bertanya apa saja, termasuk masalah menstruasi. Beliau tidak segan menjelaskan bagaimana dan apa saja yang seharusnya seorang perempuan lakukan untuk menjaga kebersihan saat menstruasi. Tetapi nyatanya tidak semua anak seberuntung aku memiliki Ibu yang terbuka menjawab semua permasalah perempuan yang tidak aku ketahui. Di luar sana masih banyak yang menganggap menstruasi adalah hal tabu yang tidak layak dibicarakan, bahkan menurut dr.Dwi Oktavia Handayani, M.Epid, hanya 6 dari 10 anak perempuan yang bertanya mengenai menstruasi ke ibunya. Nah fakta itulah yang dibahas dalam Webinar ‘Sehat dan Bersih Saat Menstruasi’ dan bagaimana kita sebagai perempuan menyikapinya?
Contents
Webinar ‘Sehat dan Bersih Saat Menstruasi’
Webinar ‘Sehat dan Bersih Saat Menstruasi’ yang diadakan pada Kamis (27/5) lalu menghadirkan 4 narasumber, mereka ialah, dr.Dwi Oktavia Handayani, M.Epid (Kepala Bidang pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta), Prof. Dr. dr.Dwiana Ocviyanti, Sp.OG(K) MPH. (Anggota Pengurus Besar Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI)), Anna Surti Ariani, S.Psi. M.Si.Psi (Ketua Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Indonesia Wilayah Jakarta), Mada Shinta Dewi (Country Manager Mundipharma Indonesia), dan Novita Angie (Artis dan Public Figure) selaku moderator.
Webinar ‘Sehat dan Bersih Saat Menstruasi’ diadakan untuk meningkatkan pemahaman perempuan mengenai pentingnya Manajemen Kebersihan Menstruasi atau MKM. Dan guna mendukung hal tersebut, Mundipharma Indonesia juga meluncurkan kampanye #YangIdeal yaitu kampanye edukatif yang mengajak perempuan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan organ kewanitaan dengan cara yang tepat dan sesuai kebutuhan.
Di Hari Kebersihan Menstruasi tahun ini diharapkan kesadaran perempuan akan pentingnya MKM semakin meningkat sehingga dapat mematahkan stigma dan norma sosial negatif terkait menstruasi yang masih dianggap tabu di masyarakat. Peringatan ini menjadi sebuah aksi tahunan yang melibatkan pemerintah, organisasi, pihak swasta, dan masyarakat luas.
Pentingnya Manajemen Kebersihan Menstruasi
Menstruasi merupakan proses biologis yang normal dan pasti dialami semua perempuan. Saat inilah seorang perempuan mulai menginjak dewasa dan meninggalkan dunia anak-anak. Idealnya semua anak perempuan mendapatkan pengetahuan mengenai menstruasi sebelum dirinya mengalami menarke atau menstruasi untuk pertama kalinya. Menurut dr.Dwi Oktavia Handayani, M.Epid, pengetahuan ini sangat penting agar anak perempuan dapat menjaga kebersihan dan kesehatan organ intim kewanitaan selama masa menstruasi, agar tetap bisa beraktivitas dengan nyaman.
“Untuk itu, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta terus melakukan edukasi mengenai MKM, salah satunya melalui Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang menyasar anak usia sekolah dan remaja. Kami juga mendorong masyarakat luas untuk aktif mencari informasi kesehatan yang benar termasuk mengenai MKM kepada tenaga kesehatan terdekat,” kata dr.Dwi Oktavia Handayani, M.Epid.
Meski pengetahuan mengenai MKM sangat penting bagi perempuan, faktanya menunjukkan bahwa hanya 5 dari 10 anak perempuan yang tahu apa yang harus dilakukan pada saat menarke, hanya 6 dari 10 anak yang bertanya mengenai menstruasi ke ibunya. Dan ironisnya, Ibu yang seharusnya menjadi sumber informasi justru menjadi sumber stigma, mitos, kepercayaan, dan miskonsepsi yang pada akhirnya merugikan kesehatan perempuan. Hasilnya, hanya 5 dari 10 anak perempuan yang mengganti pembalut setiap 4-8 jam, sisanya mengganti pembalut 2 kali sehari, dan hanya 5 dari 10 anak perempuan yang mencuci tangannya sebelum dan sesudah mengganti pembalut.
Hal ini tentu tidak sesuai dengan program yang dianjurkan WHO/UNICEF mengenai Manajemen Kebersihan Menstruasi atau pengelolaan kebersihan dan kesehatan saat perempuan mengalami menstruasi. Pengelolaan kebersihan ini meliputi perempuan harus dapat menggunakan pembalut yang bersih, dapat diganti sesering mungkin selama periode menstruasi, dan terpenting semua perempuan memiliki akses untuk pembuangannya, serta dapat mengakses toilet, sabun, dan air untuk membersihkan diri dalam kondisi nyaman dengan privasi yang terjaga saat menstruasi.
“Anak perempuan yang tak pernah melakukan pembicaraan tentang menstruasi cenderung merasa takut, malu, dan bingung saat menarke. Padahal jika Ibu meluangkan waktu untuk membicarakan hal ini dengan putrinya, banyak manfaat yang didapat, antara lain kesehatan reproduksi yang lebih baik serta mempererat kedekatan antara Ibu dan anak,” tutur Anna Surti Ariani, S.Psi. M.Si. Psi.
Anna Surti Ariani, S.Psi. M.Si. Psi. juga menambahkan bahwa tidak sedikit anak perempuan yang mecoba mencari informasi sendiri dari teman atau internet, dan sayangnya sering mendapatkan info yang tidak tepat, padahal masalah menarke seharusnya bisa dibicarakan dengan Sang Ibu. Oleh karena itu, Anna Surti Ariani, S.Psi. M.Si. Psi. Berharap semua ibu perlu membekali dirinya dengan pengetahuan tentang bagaimana caranya membicarakan menstruasi dengan baik dan benar.
Berikut adalah tips untuk mendiskusikan menstruasi dengan anak menurut Anna Surti Ariani, S.Psi. M.Si. Psi.:
-
Ingat bahwa Ibu adalah sosok yang diharapkan membicarakan menstruasi, jadi bekali diri dengan informasi yang benar.
-
Buang pemikiran bahwa bicara menstruasi itu tabu, sebaliknya justru penting melakukannya.
-
Jangan berpikir bahwa topik menstruasi bisa dibicarakan dalam satu kali pertemuan, lakukan berulang kali secara bertahap.
-
Bersikap positif karena isu menstruasi bisa sensitif buat anak perempuan.
-
Lebih baik banyak bertanya dan mendengarkan, daripada langsung menceramahi.
-
Jelaskan secara kongkrit dengan gambar dan benda yang digunakan.
-
Jelaskan pula kepada anak laki-laki, supaya mereka dapat menghormati perempuan yang sedang menstruasi.