Antara Aku, Pandemi, dan Media Sosial

indozone blog competition

NININMENULIS.COM – Aku pernah membenci media sosial. Karena media sosial membuat hubunganku dengan seorang teman menjadi berjarak karena sebuah unggahan. Karena unggahan di media sosial juga, aku sempat tidak bisa tidur, terbayang betapa mengerikan melihat (maaf) payudara berlubang-lubang dengan larva di dalamnya, yang pada akhirnya aku tahu itu hanya sebuah foto buah teratai yang direkayasa. Begitu membencinya, aku sempat memutuskan tidak menyentuh maupun berinteraksi di media sosial untuk beberapa waktu lamanya.

Tapi itu cerita aku tiga tahun yang lalu. Saat ini dapat dikatakan bahwa aku sangat mencintai media sosial. Banyak dampak positif yang aku dapatkan lewat unggahan di media sosial. Lewat media sosial aku tetap dapat berbagi, menolong, dan mendapatkan informasi sekaligus. Tidak hanya itu, aku pun bisa mengisi pundi-pundi uangku dengan membuat konten-konten menarik dan informatif di media sosial. Ternyata bila dilakukan dengan benar dan bijak, banyak hal positif yang bisa aku dapat dengan bermedia sosial terutama di masa pandemi seperti sekarang ini.

Dampak Pandemi Bagi Media Sosial

Ada dua hal yang tidak bisa kita hindari saat ini, virus COVID-19 dan meningkatnya pengguna media sosial atau online. Media sosial merupakan media daring dimana penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi konten melalui blog, jejaring sosial (Instagram, Facebook, Twitter, WhatsApp, dan lain sebagainya), forum, dan media online. Blog, jejaring sosial, dan media online merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.

Bergesernya media cetak ke media online memang tidak dapat kita hindari lagi. Semua orang bisa mendapatkan banyak informasi secara cepat hanya melalui genggaman tangan. Banyaknya pengguna media sosial di Indonesia memang tidak bisa dipungkiri lagi, bahkan ada data yang menyebutkan Indonesia menempati urutan ke-3 sebagai negara yang penduduknya terbanyak dan teraktif menggunakan media sosial. Hal ini tentu membuka peluang-peluang baru yang jika dimanfaatkan dengan baik tidak hanya memberikan manfaat positif untuk diri sendiri, namun juga berguna bagi orang banyak.

Melihat peluang dari ramainya dunia media sosial, aku pun memutuskan terjun ke dunia digital sebagai seorang content creator. Bermula dari blog www.nininmenulis.com, kemudian aku berlanjut ke jejaring sosial lainnya, seperti Instagram, Twitter, Podcast, TikTok, hingga YouTube. Terjunnya aku ke media sosial dan jejaring sosial menjadi pilihan yang tepat. Ini sangat aku rasakan saat pandemi melanda Indonesia. Disaat orang lain menyesuaikan diri bekerja dari rumah, aku sudah terbiasa dengan hal itu.

Pandemi justru membuat aktivitas bermedia sosial aku menjadi lebih produktif, banyak ide-ide menarik yang hadir saat pandemi, dan bisa aku unggah ke media sosial. Mulai dari mulai membuat konten kesehatan dan gaya hidup hingga turut dalam kampanye dengan hastag #stayathome, #dirumahaja #stayhealty, #staysafe, #workfromhome, hingga #sosialdistancing, untuk memberikan pesan moral dan mendampingi pengguna media sosial dalam melalui masa pandemi ini.

indozone blog competition
Beberapa kampanye yang aku ikuti saat pandemi di platform Instagram

Meningkatnya aktivitas bermedia sosial selama pandemi terlihat bagaimana keyword ‘virus corona’ dan ‘COVID-19’ kerap menempati urutan pertama kata populer di media sosial. Tidak menunggu waktu lama, informasi mengenai berapa banyak korban atau kasus COVID-19 terupdate dengan tertib setiap hari di media sosial. Sampai perjuangan ‘garda depan’ dalam membantu korban COVID-19 pun banyak terunggah di media sosial. Salah satu media yang berperan besar dalam memberikan informasi terupdate terkait COVID-19 di masa pandemi ini yakni Indozone.

Indozone merupakan media yang menyajikan berita, informasi, dan hiburan di media online sejak pertama kali hadir di tahun 2014 melalui Instagram. Indozone yang kini dikenal dengan tagline #KAMUHARUSTAU menjadi situs berita terpercaya karena menyajikan berita terkini, berita harian, hingga informasi secara global yang menarik untuk dibaca.

Beragamnya informasi yang tersedia di Indozone dan media sosial lainnya, dikarenakan berbagai alasan orang dalam bermedia sosial. Ada beberapa alasan orang menggunakan media sosial di masa pandemi, seperti:

  • Untuk mendapatkan informasi yang terkait dengan pandemi untuk memuaskan rasa keingintahuan serta memperoleh rasa damai agar mempermudah dalam mengambil tindakan atau sikap yang sesuai dengan kondisi pandemi.

  • Untuk menemukan hal-hal menarik yang dapat meningkatkan nilai-nilai positif dalam diri sendiri meskipun terkendala pandemi.

  • Tetap dapat berinteraksi dengan orang lain dan menjalankan peran sosial di situasi terbatas karena pandemi.

  • Mendapatkan hiburan, melepaskan diri dari kepenatan informasi terkait pandemi, serta dapat mengisi waktu luang.

Peran Aku di Media Sosial

Sebagai content creator yang memiliki masa lalu tidak mengenakan dengan media sosial, aku menjadi selektif dalam mengunggah konten di media sosial. Semua informasi harus aku saring keabsahannya agar tidak turut dalam menyebarkan berita hoaks yang menyesatkan. Berita-berita hoaks yang beredar itu biasanya memiliki sumber informasi tidak jelas, menggunakan bahasa yang provokatif, tidak dilengkapi dengan data, dan cenderung mendiskreditkan pihak tertentu. Hal ini menjadi tanggung jawab aku dan semua pengguna media sosial lainnya.

Mengapa sebagai content creator aku sangat konsen untuk tidak sembarangan menyebar informasi di media sosial? Karena kita mulai masuk ke era yang namanya post truth, bahwa kebohongan yang diulang terus menerus akan dianggap sebagai kebenaran. Ini yang kemudian menjadikan media sosial menjadi alat yang sangat kuat untuk mempengaruhi orang lain.

Selain menyebarkan berita baik dan turut kampanye di media sosial, selama pandemi aku juga memanfaatkan media sosial untuk:

  • Turut serta mempromosikan UMKM milik teman dan kerabat yang terimbas pandemi. Dengan mempromosikan UMKM teman dan kerabat di media sosial yang aku miliki, aku berharap perekonomian mereka tetap berjalan meskpun di masa pandemi.

  • Berbagi aktivitas menyenangkan yang dapat dilakukan di rumah bersama keluarga. Dengan mengunggah aktivitas seru di rumah selama pandemi, diharapkan para pengikut atau yang melihat konten aku menjadi terinspirasi untuk melewati pandemi dengan lebih positif. Berikut salah satu video masak sederhana yang aku unggah di YouTube untuk menginspirasi pengguna media sosial lain melewati masa pandemi.

  • Berbagi tips seputar kesehatan melalui foto, video, maupun tulisan untuk berbagi informasi bermanfaat yang dapat menguatkan dan membantu selama pandemi.

  • Berinteraksi dengan teman dan kerabat melalui unggahan di media sosial yang secara tidak langsung menginformasikan kondisi aku dalam keadaan baik-baik saja.

  • Mendapatkan penghasilan melalui konten kreatif di media sosial dengan bekerjasama dengan pihak yang juga konsen menyebarkan hal baik selama pandemi.

Memang tidak mudah menjadi pengguna media sosial saat pandemi. Gempuran berita hoak dan rendahnya literasi digital menjadikan berita-berita bohong masih marak dijumpai di media sosial. Untuk itulah agar aku menjadi content creator dan warga media sosial yang baik, aku harus terus menggali kemampuan dasar dari literasi digital untuk berpikir kritis guna memiliki kemampuan menganalisis, mengevaluasi, dan membandingkan pesan dari media satu dengan sumber lainnya.

Jadi mulai sekarang, yuk manfaatkan masa pandemi untuk menjadi warga media sosial yang baik dengan mengunggah konten kreatif yang bermanfaat untuk sesama.

Selamat bermedia sosial!

Author: Ninin Rahayu Sari

Architecture Graduate | Content Creator | Former Journalist at Home Living Magazine & Tabloid Bintang Home | Google Local Guide | Yoga Enthusiast

Leave a Reply