Keseruan Edukasi Gizi Cegah Stunting Bersama Nutrisi Keluarga

nutrisi keluarga

NININMENULIS.COM – Sepasang Ibu dan anak setengah berlari memasuki area Joglo Nusantara – Heri Gonku Sawangan Depok, menerobos rintik hujan agar tidak tertinggal keseruan acara yang akan mereka ikuti. Aku yang berada di belakang mengekor pergerakan keduanya, karena yakin kita akan menghadiri acara yang sama. Cuaca pagi itu di Kamis (2/3) memang tidak secerah biasanya. Hujan sedari malam tidak menyurutkan langkah ke-55 pasang orang tua dan anak, juga para guru dari TK Raudhatul Hidayatussalam untuk mengikuti Fun Edukasi Makanan Sehat untuk Anak Hebat.

Fun Edukasi Makanan Sehat untuk Anak Hebat ini diadakan oleh Komunitas Ibu Keren yang merupakan bagian dari platform Nutrisi Keluarga yang fokus memberikan literasi kesehatan terutama asupan gizi Ibu dan anak. Jadi meskipun cuaca tidak mendukung, acara tetap berlangsung penuh keceriaan dan sarat akan informasi pentingnya pemenuhan gizi anak.

Meskipun udara dingin di luar akibat hujan yang tidak kunjung berhenti, kami yang hadir di Fun Edukasi Makanan Sehat untuk Anak Hebat tetap merasakan kehangatan, karena acara ini dibuka dengan Senam Susu bersama yang diikuti semua peserta yang hadir. Anak-anak dari TK Raudhatul Hidayatussalam pun penuh semangat mengikuti setiap gerakan energik yang dicontohkan diiringi irama musik khas anak-anak.

nutrisi keluarga
Edukasi manfaat susu untuk anak melalui momen sarapan bersama (Foto: Dok. Nutrisi Keluarga)

Selesai Senam Susu, para anak diajak sarapan bersama. Masing-masing anak mendapat sarapan sehat berupa segelas susu dan sebutir telur rebus. Lucunya, saking terlalu antusias, beberapa anak sudah menghabiskannya terlebih dahulu sebelum sarapan bersama dimulai. Melalui momen sarapan bersama ini, anak-anak diajarkan untuk meminum susu yang sehat bukan kental manis. Karena kental manis bukanlah susu melainkan pemanis tambahan yang hanya cocok dijadikan topping es campur, puding, dan lain-lain. Untuk semakin memperdalam apa dan bagaimana makanan yang baik disajikan untuk anak, Rosyanne Kushargina, S.Gz, M.Si, Dokter Ahli Gizi dihadirkan untuk memberikan informasi lebih dalam akan pentingnya pemenuhan gizi keluarga khususnya anak.

Fase 8000 HPK Cegah Stunting

Saking pentingnya pemenuhan kebutuhan gizi keluarga pemerintah hingga menjadikan setiap tanggal 25 Januari sebagai Hari Gizi Nasional. Dan di tahun ini Hari Gizi Nasional mengangkat tema Protein Hewani Cegah Stunting. “Ada banyak faktor penyebab stunting, misalnya rendahnya akses terhadap makanan bergizi, kurangnya asupan vitamin dan mineral, buruknya sanitasi dan akses terhadap pelayanan kesehatan, juga buruknya keragaman pangan dan sumber protein hewani,” buka Rosyanne Kushargina.

Stunting sendiri merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan). Anak stunting dapat dikenali dari tanda yang ada pada dirinya seperti berbadan lebih pendek dari anak seusianya, proporsi tubuh cenderung normal tetapi anak tampak lebih kecil untuk usianya, berat badan rendah untuk anak seusianya, dan pertumbuhan tulang tertunda. “Selama ini kita tahu masa emas anak di-1000 HPK. Di masa ini anak sedang mengalami perkembangan otak, badan, sistem metabolisme, dan sistem kekebalan tubuhnya. Namun sekarang untuk mencegah stunting, pemerintah menambahkan pemenuhan gizi anak ditambah hingga 8000 HPK,” tambah Rosyanne.

nutrisi keluarga
Sesi talkshow pentingnya gizi keluarga oleh Dokter Ahli Gizi, Rosyanne Kushargina, S.Gz, M.Si (Foto: Dok. Nutrisi Keluarga)

Pemenuhan gizi di fase 8000 HPK didasari karena di usia 5-9 tahun kekurangan gizi masih menjadi masalah utama yang mengganggu tumbuh kembang dan di usia ini anak berisiko terinfeksi penyakit. Di usia 10-14 tahun, masa tubuh anak mengalami percepatan pertumbuhan, sedangkan di usia 15-19 tahun, anak membutuhkan kelengkapan gizi untuk mendukung kematangan otak, keterlibatan di aktivitas sosial, serta pengendalian emosinya. “Untuk mendapatkan gizi seimbang untuk anak, sejak 1952 kita mengenal istilah 4 Sehat 5 Sempurna yang mengacu pada prinsip Basic Four yang terfokus hanya pada jenis dan susu sebagai komponen utama. Sekarang kita mengacu pada Pedoman Gizi Seimbang (PGS) untuk memenuhi kebutuhan gizi anak setiap harinya,” jelas Rosyanne.

Pedoman Gizi Seimbang (PGS) ini disusun berdasarkan prinsip Nutrition Guide for Balance Diet, dimana asupan gizi diatur melalui jenis dan jumlah, konsumsi air, aktivitas fisik, dan banyaknya jenis protein hewani yang masuk. Jenis protein hewani yang dimaksudkan termasuk susu dan pangan hewani lainnya kecuali ikan. “Susu sebagai bagian dari pangan hewani yang dikonsumsi berupa minuman dianjurkan terutama bagi ibu hamil, ibu menyusui, serta anak-anak setelah usia satu tahun. Jika mengalami diare atau intoleransi laktosa karena minum susu tidak dianjurkan minum susu hewani dan dapat digantikan dengan telur atau susu kedelai,” tuturnya.

Pangan hewani ini menjadi penting untuk membantu pertumbuhan karena memiliki kandungan asam amino yang lebih lengkap. Selain itu pangan hewani juga memiliki zat gizi berupa protein, vitamin, dan mineral yang lebih baik baik dan banyak, serta mudah diserap tubuh. Protein hewani ini berperan penting dalam tumbuh kembang anak, mendukung pertumbuhan sel kulit, rambut, kuku dan juga menyembuhkan luka, memperkuat daya tahan tubuh, membangun otot, mendukung metabolisme yang berperan membentuk hormon juga enzim, dan juga sebagai sumber energi.

Selain protein hewani, protein nabati juga penting untuk membantu pertumbuhan. Protein nabati ini mengandung proporsi lemak tidak jenuh yang lebih banyak dibanding pangan hewani. Mengkonsumsi protein nabati juga dapat sebagai anti aging/anti-penuaan dan anti-kolesterol, serta meningkatkan sensitivitas insulin dan produksi insulin. Protein nabati ini misalnya dijumpai pada produk kacang-kacangan seperti tempe dan tahu.

nutrisi keluarga
Pastikan asupan gizi yang masuk sesuai dengan usia (Foto: Dok. Nutrisi Keluarga)

Mengingat pentingnya pemenuhan gizi keluarga khususnya pada anak, Rosyanne Kushargina menyampaikan juga pesan gizi untuk anak di usia 2-5 tahun, seperti:

  • Biasakan makan 3 kali sehari, pagi, siang, dan malam bersama keluarga

  • Perbanyak mengonsumsi makanan kaya protein seperti ikan, telur, tempe, susu, dan tahu.

  • Perbanyak mengonsumsi sayuran juga buah- buahan.

  • Batasi mengonsumsi makanan selingan yang terlalu manis, asin, dan berlemak.

  • Minumlah air putih sesuai kebutuhan (1200– 1500 ml air perhari)

  • Biasakan bermain bersama dan melakukan aktivitas fisik setiap hari.

Setiap usia memiliki kebutuhan gizi yang berbeda-beda, pada anak-anak, remaja, maupun dewasa. Berbeda pemenuhan gizi pada anak di usia 2-5 tahun, untuk anak usia 6-9 tahun sudah memasuki masa pertumbuhan pra-pubertas sehingga kebutuhan zat gizi nya pun mulai meningkat. Di usia ini anak sudah memasuki masa sekolah dan banyak bermain di luar, mulai mendapat pengaruh kawan, tawaran jajanan, aktivitas yang tinggi, dan keterpaparan terhadap sumber penyakit infeksi menjadi tinggi.

Untuk itulah dibutuhkan kepiawaian kita dalam merancang menu anak. Menu untuk anak haruslah memenuhi kecukupan gizi yang dianjurkan, terdiri atas beragam makanan, mempertimbangan selera dan budget, cara pengolahan bervariasi, dan disajikan dengan menarik sehingga mengundang keinginan anak untuk mengkonsumsinya.

Demo Masak Makanan Berbahan Susu

Agar memudahkan para Ibu dalam mempersiapkan kudapan untuk anak dengan nilai gizi yang tinggi, dalam Fun Edukasi Makanan Sehat untuk Anak Sehat diadakan sesi demo masak yang dipandu oleh Chef Yeni Ismayani. Dalam demo masak tersebut Chef Yeni mencontohkan dua menu berbahan susu yang kaya gizi dan disukai anak-anak, yaitu Mac & Cheese dan Vegetable Pizza. Mudah dan tidak pakai lama untuk membuat kedua menu tersebut. Terlihat anak-anak TK Raudhatul Hidayatussalam mencicipi Mac & Cheese dengan lahap.

nutrisi keluarga
Salah satu vegetable pizza yang toppingnya dikerjakan oleh Aleena, salah satu murid TK RA Hidayatussalam

Ada yang seru saat Chef Yeni mendemokan membuat Vegetable Pizza. Di sini semua pasangan Ibu dan anak praktik langsung menata topping pizza sesuai keinginan mereka. Aleena, salah satu murid yang duduk di sebelahku menata topping Vegetable Pizza seperti sebuah wajah. Sebelum menata topping, ia mengoleskan saus Alfredo yang kaya protein di atas lembar pizza yang telah diberi saus tomat. Selanjutnya Aleena menaruh tomat ceri sebagai mata, buah zaitun untuk hidungnya, bibir menggunakan brokoli, pastrami ia taruh untuk pipinya, dan tidak lupa taburan jagung pipil di atasnya. Kurang puas dengan peletakan pastrami-nya yang miring, ia berceloteh lucu, “yaaahh… pipinya miriiing,” yang mengundang tawa Ibu juga aku yang duduk di sebelahnya.

Itulah keseruan aku bersama para adik-adik dari TK Raudhatul Hidayatussalam saat mengikuti Fun Edukasi Makanan Sehat untuk Anak Hebat oleh Nutrisi Keluarga. Banyak manfaat yang didapat seperti bagaimana cara menyiapkan makanan sehat bergizi seimbang agar anak sehat dan hebat, juga tips-tips gizi lainnya.

Author: Ninin Rahayu Sari

Architecture Graduate | Content Creator | Former Journalist at Home Living Magazine & Tabloid Bintang Home | Google Local Guide | Yoga Enthusiast

Leave a Reply