NININMENULIS.COM – Setahun sudah aku mulai berinvestasi di salah satu fintech Peer-to-Peer (P2P) lending, Amartha. Sebagian teman-teman banyak yang bertanya, “mengapa bukan berinvestasi di produk deposito, reksadana, atau saham.” biasanya sembari nyengir aku jawab, “aku kan baru pemula berinvestasi, masih ada perasaan khawatir gagal jika berinvestasi di produk tersebut.” Meskipun diiringi celetukan “kalau takut gagal, jangan berinvestasi.” namun berapapun jumlah dana yang diinvestasikan menunjukan bahwa kita telah melindungi nilai aset yang dimiliki dari inflasi penyebab turunnya daya beli uang yang dimiliki.
Kekhawatiran dalam menentukan mau berinvestasi secara pribadi memang tidak semudah itu. Selalu ada perasaan takut gagal memperkirakan besarnya keuntungan. Menjadi seorang investor perorangan jauh lebih riskan terkena penipuan mengingat semua keputusan diambil seorang diri, apalagi jika berinvestasi di P2P lending dimana semua orang dapat memberikan dan mengajukan pinjaman tanpa menggunakan jasa lembaga perbankan.
Contents
Lebih Dekat dengan Amartha
Untuk yang baru mau berinvestasi di P2P lending, aku infokan kalau ada dua jenis investasi P2P lending, pertama untuk kebutuhan konsumtif dan kedua untuk kebutuhan produktif, dan Amartha termasuk dalam investasi untuk kebutuhan produktif terbaik yang ada di Indonesia saat ini.
Amartha microfinance marketplace fintech sendiri telah ada sejak 2010. Mengkhususkan diri sebagai microfinance yang khusus untuk memberdayakan perempuan, Amartha menghubungkan pelaku usaha mikro dari kaum perempuan yang sulit mendapatkan modal usaha akibat keterbatasan jaminan, fluktuasi pendapatan, ketiadaan sejarah kredit, dan tidak adanya akses ke perbankan.
Selain memberdayakan perempuan, Amartha juga sangat menekankan prinsip impact investing dalam program pendanaannya. Impact investing atau pendanaan berdampak merupakan strategi investasi yang menghasilkan keuntungan sekaligus menciptakan dampak positif bagi ekonomi, sosial, dan lingkungan. Sedangkan sektor yang paling potensial untuk menerima pendanaan berbasis impact investing ini salah satunya sektor UMKM dimana sekitar 64,5 persennya dijalankan oleh kaum perempuan.
Saat ini layanan keuangan inklusif dari Amartha sudah semakin komprehensif, bukan hanya layanan marketplace untuk akses permodalan UMKM saja, tetapi termasuk layanan credit decisioning solution yakni Ascore.ai, layanan keuangan digital bagi UMKM yaitu Amartha+, dan layanan lainnya yang menargetkan segmen B2B seperti ke mitra perbankan maupun sektor lainnya. Dengan layanan keuangan inklusif yang terintegrasi ini, jangkauan Amartha pun semakin luas di pelosok negeri.
Tentu bukan tanpa alasan sebelum menjatuhkan pilihan untuk berinvestasi di Amartha. Bahwa telah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) itu memang menjadi keharusan, namun ada beberapa hal krusial yang menjadikan Amartha berbeda dari P2P lending lainnya, salah satunya platform ini telah dilengkapi teknologi AI Credit Scoring.
Apa itu AI Credit Scoring?
Teknologi AI Credit Scoring melalui Ascore.ai yang digunakan merupakan layanan credit scoring atau penilaian kredit menggunakan teknologi artificial intelligence (AI) yang diterapkan oleh Amartha Multifinance Marketplace untuk menilai kelayakan peminjam atau borrower yang akan mengajukan pinjaman. Kegunaan artificial intelligence ini untuk memberikan credit scoring untuk para peminjam dengan rating A, B, dan C yang menggambarkan risiko dari pengembangan dana.
Sebagai financial marketplace, Amartha menyediakan data dan informasi pelaku usaha perempuan dengan berbagai jenis usaha, dari berbagai daerah di tanah air. Adanya teknologi AI Credit Scoring tentu sangat bermanfaat terutama bagi investor pemula seperti aku ketika akan menjatuhkan pilihan akan berinvestasi ke pelaku usaha yang mana. Peminjam dengan credit scoring yang baik, atau peminjam dengan rating A tentu menjadi pilihan utama untuk memastikan dana kita aman dan minimalisir risiko.
Ditunjang dengan teknologi AI Credit Scoring, pada akhir Desember 2022 Amartha telah menjangkau 1,4 juta pengusaha mikro perempuan dan selama 13 tahun berdiri, sudah 10 triliun rupiah modal kerja telah disalurkan. Itu membuktikan credit scoring yang ada di Amartha sangat membantu investor dalam mengelola dananya.
Selain dapat meminimalisir risiko dengan adanya rating pada tiap-tiap pelaku usaha, manfaat lain yang bisa kita dapat bila berinvestasi di platform berteknologi AI Credit Scoring yaitu:
-
Sistem pendanaan yang sangat terjangkau
Bagi investor pemula sistem pendanaan yang ada di Amartha sangatlah terjangkau dan dapat dilakukan siapa saja, termasuk para Ibu rumah tangga, pekerja lepas seperti aku, hingga generasi Z. Adanya sistem pendanaan crowdfunding kita sudah bisa mendanai hanya dengan 100 ribu rupiah saja. Sistem pendanaan ini merupakan salah satu tipe pendanaan yang memungkinkan beberapa pendanaan untuk mendanai satu peminjam pilihan secara bersama-sama sehingga plafon pendanaan menjadi lebih ringan.
-
Tersedia informasi pelaku usaha secara lengkap dan terperinci
Dengan mengintegrasikan teknologi AI Credit Scoring dengan big data, sebagai investor kita bisa mendapatkan informasi peminjam secara lengkap dan transparan, mulai dari latar belakang bisnis, riwayat pinjaman, hingga perkembangan bisnisnya. Sehingga tidak ada istilah ‘Seperti Membeli Kucing dalam Karung’.
-
Tingkat keberhasilan dalam berinvestasi
Sebagai P2P lending Amartha memiliki kisaran tingkat keberhasilan 90 (TKB90). Indikator ini memastikan pinjaman kita akan kembali dalam waktu 90 hari sejak jatuh tempo. Kalaupun ada peminjam yang terlambat bayar, dipastikan dalam waktu 90 hari uang pasti kembali.
-
Turut serta dalam impact investing
Selain menandai peminjam dengan rating, Amartha juga memberikan informasi yang terkait prinsip impact investing dalam program pendanaannya. Impact investing atau pendanaan berdampak adalah strategi investasi yang menghasilkan keuntungan sekaligus menciptakan dampak positif untuk ekonomi, sosial, dan lingkungan. Melalui informasi impact investing ini kita dengan mudah mengetahui dana yang diinvestasikan akan memberikan dampak apa.