NININMENULIS.COM – Kapan terakhir kali dirawat di rumah sakit? Jika ditanya demikian aku akan menjawab, “saat terserang demam berdarah dengue.” Termasuk orang yang malas ke rumah sakit tapi ketika terserang demam berdarah, rasanya tidak tertahankan. Badan demam tinggi, mual, muntah, nyeri otot, dan gejala lainnya yang rasanya teramat tidak enak. Selama seminggu di rumah sakit tingkat trombosit selalu dipantau hingga stabil. Pengambilan darah untuk pemeriksaan lab rasanya seperti tidak dapat dihitung lagi. Jika aku yang berusia dewasa saja tidak dapat menahan rasa sakit akibat demam berdarah, bagaimana bila itu terkena ke anak-anak? Sebagai orang tua tentu mencemaskan hal tersebut. Untuk itu ayo lindungi keluarga, cegah demam berdarah dengan 3M plus vaksin!
“Di Indonesia ada dua penyakit yang disebabkan oleh nyamuk. Pertama penyakit malaria yang diakibatkan oleh jenis nyamuk Anopheles. Berbeda dengan nyamuk Anopheles yang suka di air kotor, sebaliknya nyamuk Aedes aegypti justru berkembang biak di air bersih. Nyamuk Aedes aegypti ini membawa virus dengue, penyebab demam berdarah,” kata dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, di tahun 2022, jumlah kasus demam berdarah mencapai 143.266 kasus yang mana sekitar 40 persennya menyerang anak-anak berusia antara 0-14 tahun. Sementara, tingkat kematian yang terjadi akibat demam berdarah mencapai 1.135 kasus dengan 73 persennya terjadi pada anak usia 0-14 tahun. “Demam berdarah dapat menyebabkan komplikasi berat akibat syok dari merembesnya cairan yang dapat mengancam jiwa dan berpotensi mengakibatkan kematian. Setiap hari, 2 orang meninggal karena demam berdarah,” buka Dr. dr, Anggraini Alam, Sp.A(K), Ketua UKK Infeksi dan Penyakit Tropis, IDAI.
Karena disebabkan oleh nyamuk yang hidup di air bersih dan dapat terbang berpindah tempat, tentu antisipasi pencegahannya tidak cukup dilakukan masing-masing. Dibutuhkan tindakan bersama untuk memberantasnya. “Untuk itu kita mengenal tindakan preventif pemberantasan sarang nyamuk (PSN) 3M Plus, menutup, menguras, dan mendaur ulang tempat-tempat yang disukai nyamuk Aedes aegypti bersarang,” lanjut dr. Siti Nadia.
Lalu apakah gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus saja sudah cukup untuk melindungi keluarga dari ancaman demam berdarah?
Untuk mendapatkan informasi terakurat dan terkini mengenai penyakit Demam Berdarah Dengue, bersama dengan rekan media dan blogger aku turut hadir di talkshow Demam Berdarah di Sekitar Kita #Ayo3MPlusVaksinDBD pada Rabu (31/5) lalu. Bertempat di Ballroom 1 Hotel Raffles Jakarta, talkshow yang dipandu oleh Aline Wiraatmadja ini menghadirkan narasumber Andreas Gutknecht (General Manager, Takeda Innovative Medicines), dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid (Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia), Dr. dr, Anggraini Alam, Sp.A(K) (Ketua UKK Infeksi dan Penyakit Tropis, IDAI), juga pasangan suami istri yang sekaligus public figure, Ringgo Agus Rahman dan Sabai Morschek.
Contents
Pemberantasan Sarang Nyamuk 3M Plus
“Saat Mars, anak kedua kami, ter-diagnosis demam berdarah, rasanya benar-benar seperti mimpi buruk. Setelah sembuh pun tidak serta merta menghilangkan kekhawatiran kami karena kemungkinan terjangkit kembali masih ada. Kami pun menjadi lebih waspada terhadap bahaya demam berdarah,” cerita Ringgo dan Sabai.
Kasus demam berdarah pada anak-anak memang masih terbilang tinggi, untuk itulah sebagai orang tua, kita memiliki peran penting dalam meminimalisir jumlah kasus demam berdarah. Kita harus lebih waspada dan melakukan antisipasi dengan cepat saat terjadi lonjakan kasus demam berdarah di sekitar lingkungan rumah, sekolah, tempat penitipan anak, maupun tempat bermain anak.
Di negara atau wilayah dengan penularan demam berdarah yang tinggi, anak-anak cenderung paling banyak terkena dampaknya. Menurut data Kementerian Kesehatan tahun 2019, demam berdarah merupakan salah satu penyebab kematian anak tertinggi di Indonesia. “Mengingat bahwa tidak ada pengobatan yang spesifik untuk demam berdarah, maka kita tidak boleh menyepelekan gejala demam berdarah yang mengantar timbulnya gejala yang lebih serius. Gejala-gejala demam berdarah bisa berupa sakit kepala disertai demam tinggi dan nyeri pada otot, tulang, dan sendi,” kata Dr. dr. Anggraini.
Kita perlu mewaspadai dan mengantisipasi serangan demam berdarah dengan menjaga kebersihan lingkungan sekitar supaya dapat menghilangkan sarang atau tempat perindukan nyamuk. Seperti yang telah dicanangkan oleh Kementerian Kesehatan RI. Saat ini pencegahan demam berdarah yang paling efektif dan efisien dengan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan cara 3M Plus, yaitu:
-
Menguras, dengan cara membersihkan tempat-tempat yang sering dijadikan lokasi penampungan air seperti bak mandi, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es, tempat minum burung, vas bunga, dan lain sebagainya, sekurang-kurangnya sekali dalam seminggu.
-
Menutup, merupakan kegiatan menutup rapat-rapat tempat penampungan air seperti drum, toren air, dan sebagainya.
-
Mendaur ulang atau memanfaatkan kembali barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk atau kalau tidak memungkinkan didaur ulang dengan cara menguburnya.
Adapun yang dimaksud dengan Plus adalah segala bentuk kegiatan pencegahan seperti: menggunakan kelambu saat tidur, mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah, menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah, mengoleskan obat anti nyamuk (repellent) pada daerah kulit terbuka, kecuali muka, menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk, menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan, serta memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk, dan lain sebagainya.
Pentingnya Vaksin Demam Berdarah
Jika sudah memahami cara pemberantasan sarang nyamuk (PSN) 3M Plus, sekarang apakah sudah pernah mendengar mengenai vaksin demam berdarah? Saat ini demam berdarah dengue sudah ada vaksinnya dan sudah dipasarkan. Sehingga selain melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) 3M Plus, kita sudah bisa melakukan vaksinasi demam berdarah untuk mencegah terulangnya demam berdarah.
“Seperti yang kita tahu, demam berdarah bisa menjangkiti seseorang hingga berkali-kali. Untuk itulah selain melakukan tindakan preventif dengan 3M Plus diperlukan vaksin untuk mencegah gejala demam berdarah yang lebih berat,” tutur Dr. dr. Anggraini.
Selain mengurangi risiko terkena infeksi demam berdarah yang berat, kehadiran vaksin demam berdarah juga dapat melindungi tubuh dari keempat jenis virus penyebab demam berdarah yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4.
Pemberian vaksinasi demam berdarah selain program pemberantasan sarang nyamuk (PSN) 3M Plus ini bertujuan untuk mewujudkan target angka kasus demam berdarah kurang dari 10 per 100 ribu penduduk pada 2024 dan nol kasus kematian pada 2030. “Vaksin demam berdarah dapat menjadi pilihan untuk perlindungan dari demam berdarah, dan vaksin ini bisa diberikan dari usia anak-anak sampai dewasa. Walau belum menjadi program tetapi ini sudah menjadi imunisasi pilihan yang direkomendasikan,” ujar dr. Siti Nadia.
Dengan adanya vaksin demam berdarah yang diberikan tanpa melihat pengalaman demam berdarah sebelumnya, diharapkan semakin banyak orang terutama anak-anak yang terlindungi dari demam berdarah. “Vaksinasi juga dapat menurunkan tingkat rawat inap karena demam berdarah. Hal ini akan mengurangi beban biaya rawat yang signifikan dan juga kehilangan waktu kerja atau sekolah akibat rawat inap demam berdarah,” tambah Dr. dr. Anggraini.
Vaksinasi demam berdarah sekarang telah direkomendasikan untuk anak dan dewasa oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI). Saat ini vaksinasi demam berdarah yang ada di Indonesia telah mencangkup umur 6-45 tahun sesuai anjuran dari dokter.
“Saya berharap semakin banyak masyarakat yang memiliki akses ke vaksinasi demam berdarah, semakin banyak keluarga Indonesia yang mendapatkan perlindungan secara komprehensif maka kita dapat mencapai target nol kematian akibat demam berdarah pada 2030,” tutup Andreas Gutknecht.
Bagi yang ingin mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai demam berdarah dan informasi terkait pencegahannya dapat mengunjungi website cegahdbd.com, sosial media instagram di @cegahdbd.id, facebook Cegah Demam Berdarah, dan Youtube CegahDBD. Serta kampanye #Ayo3MplusVaksinDBD dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat akan demam berdarah dan perlindungan yang komprehensif terhadap demam berdarah.
C-ANPROM/ID/QDE/0139 | Aug 2023
Wah informasi baru nih, DBD ada vaksinnya, sejak tahun kapan si DBD sudah ada vaksinnya, saya kaya ketinggalan.
Sejak jaman Covid19, penyakit² pasti ada ‘lawannya’, jadi penasaran ini vaksin muncul sejak tahun kapan sih? Coba cari tahu informasi lebih lanjut ah.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, di tahun 2022, jumlah kasus demam berdarah mencapai 143.266 kasus yang mana sekitar 40 persennya menyerang anak-anak berusia antara 0-14 tahun. Sementara, tingkat kematian yang terjadi akibat demam berdarah mencapai 1.135 kasus dengan 73 persennya terjadi pada anak usia 0-14 tahun. “Demam berdarah dapat menyebabkan komplikasi berat akibat syok dari merembesnya cairan yang dapat mengancam jiwa dan berpotensi mengakibatkan kematian. Setiap hari, 2 orang meninggal karena demam berdarah,” buka Dr. dr, Anggraini Alam, Sp.A(K), Ketua UKK Infeksi dan Penyakit Tropis, IDAI.
Ketika sebuah kampenye kesehatan, sosial dll, jika disandingkan dengan data statistik seperti ini, publik akan semakin sadar arti penting menjaga kesehata dan kebersihan lingkungan. Agar dampak Demam berdarah bisa kita kurangi ditengah-tengah masyarakat.
Salut dan terimaksih sudah berbagi saudaraku….
Salam kenal, sehat dan sukses selalu
Wahono Secret
Beberapa waktu lalu di komplek saya jg lagi banyak bgt yg kena DBD, khususnya anak”. Emang harus tetep jaga” ya
Sedang wabah sih ditempatku, kudu bener digalakkan 3M mulai dari rumah dan lingkungan kita, baru bersama sama kompak dengan warga sekitar supaya sarang nyamuk benar benar hilang. Kalau ada uang lebih boleh juga dimantapkan dengan vaksin
Sekarang DBD ini salah satu penyakit yang diperhitungkan setelah kanker dan covid ya. Anyway, DBD ini enggak nunggu musim hujan buat menjangkit orang. Apalagi sekaramg musim udah kaya orang PMS yang moody-an. Jadi melakukan gerakan 3M ini perlu dibuat rutin dan enggak perlu nunggu musim hujan dulu. Plusnya, perlu segera vaksin DBD juga.
Oh ya, vaksin ini apa sudah bisa dilakukan di puskesmas atau baru di klinik/RS saja ya mbak?
Aduh, rasanya Demam Berdarah Dengue ini tidak pernah selesai, ya, seingatku sejak aku SD sampai tua bangka begini, selalu ada kasus-kasus DBD. Semua emang tergantung pada 3 M itu juga, sih.
Anak saya yang pertama sudah dua kali terkena demam berdarah. Pertama saat umur sembilan tahun dan yang kedua umur lima tahun. Salah satu cirinya itu demam yang naik turun. Ternyata sekarang sudah ada vaksinnya, ya.
Anak saya yang pertama sudah dua kali terkena demam berdarah. Pertama saat umur sembilan tahun dan yang kedua umur lima tahun. Salah satu cirinya itu demam yang naik turun. Ternyata sekarang sudah ada vaksinnya, ya.
Aku pun mikir juga ya, kalau orang tua aja ketika mengalami demam berdarah itu katanya badan terasa sakit hingga ke sendi-sendi. wajar bila anak yang kena DBD itu rewelnya minta ampun, pasti mereka merasakan perasaan yang tak nyaman juga di tubuhnya. Semoga kita dan anak-anak terhindar dari penyakit DBD ini ya. Untunglah sudah ada vaksin DBD sekarang, jadi nggak worry lagi.
Waah sekarang sudah ada ya mba vaksin DBD di Indonesia? Tulisannya bermanfaat sekali. Salam kenal ya mba Ninin.