NININMENULIS.COM – Dari hobi membaca lalu menulis dan akhirnya mendapatkan cuan dari aktivitas tersebut. Itulah gambaran kisah yang ingin saya bagikan di sini. Bukan sebuah kisah yang heroik tetapi lebih ke penyemangat diri. Bahwa dari hobi yang untuk sebagian orang dipandang sepele, dengan sedikit kreativitas dapat berkembang dan terbukti mampu bertahan di masa pandemi COVID-19.
Ini memang bukan kisah yang tercipta dalam waktu yang sebentar melainkan sebuah perjalanan panjang. Ada perasaan khawatir, gembira, optimis, hingga sedih itu hal yang lumrah. Karena dari perasaan tersebut muncul keinginan dan ide-ide kreatif yang mengantarkan kita untuk berani maju ke depan menghadapi segala tantangan.
Membaca memang telah menjadi hobi sejak kecil bahkan jauh sebelum menginjakan kaki di bangku sekolah. Setelah dapat membaca tidak terhitung berapa banyak buku, majalah, dan komik yang sudah saya lahab. Melihat anaknya yang ‘gila’ membaca, tidak hanya sering diajak ke toko buku, saya pun sering diajak ngoprek buku bekas di pasar loak.
Kebiasaan itu terus berlanjut hingga saya dewasa, kuliah, hingga bekerja. Buku-buku yang saya cari pun semakin beragam dan terkadang tidak dijual di toko buku. Untuk hunting di pasar loak pun tidak lagi sempat dilakukan karena keterbatasan waktu. Dan untuk pertama kalinya, menjadi sejarah dalam hidup saya memesan buku secara online. Buku adalah barang pertama yang saya beli secara online dan barang pertama juga yang memperkenalkan saya dengan jasa ekspedisi.
Itu terjadi sekitar 20 tahun yang lalu, ketika saya mencari buku collectible item. Saking inginnya membaca buku tersebut saya memberanikan diri membelinya secara online. Mengapa saya katakan memberanikan diri? Karena saat itu banyak teman yang bertanya, “nggak takut pesan online?” atau “bagaimana kalau barangnya tidak sampai?”. Jangankan mereka, dalam hati saya sendiri juga mengkhawatirkan hal itu mengingat jumlah uang yang dikeluarkan untuk buku tersebut tidak sedikit.
Saat 20 tahun yang lalu, jasa ekspedisi belum se-transparan seperti sekarang yang dapat di-tracking keberadaannya melalui ponsel. Situs jual belinya pun bukanlah salah satu e-commerce yang ada saat ini. Pilihan waktu pengiriman pun tidak sebanyak sekarang, sehingga saya harus cukup deg-degan menunggu 4-5 hari hingga buku tersebut tiba. Dan Alhamdulilah, buku tersebut sampai dengan selamat tidak kurang sedikitpun hingga di tangan saya.
Kesuksesan pengalaman pertama membeli buku menggunakan jasa ekspedisi rupanya membuat ketagihan dan saya semakin sering belanja online. Tidak terbatas buku, semua barang mulai dari kamera pocket, baju, tas, jam tangan, dan lainnya dibeli secara online. Untuk jasa pengiriman biasanya saya percayakan ke penjual. Hingga akhirnya hal buruk yang tidak diprediksi beneran terjadi, ketika membeli dua tas, hanya satu yang sampai dengan kondisi kemasan yang sudah terbuka.
Saya sempat komplain dengan penjualnya. Dari struk pengiriman tercatat barang yang dikirim dua tas, dan penjual membantu mengusut ke jasa pengiriman. Meskipun demikian hasil akhirnya tetaplah saya sebagai pembeli yang dirugikan karena tidak mendapatkan kembali barang yang diinginkan. Penjual tidak bisa mengganti karena dianggap kesalahan di jasa pengiriman. Dari sana saya belajar untuk tidak mudah mempercayakan pemilihan jasa pengiriman ke penjual. Apalagi sekarang tersedia free ongkir, dimana kita tidak tahu dengan jasa pengiriman apa barang kita diantar.
Berbekal pengalaman itulah saya mulai aware dengan jasa pengiriman yang digunakan, bahkan tidak segan-segan menghubungi penjual untuk mencari tahu, jasa pengiriman apa yang akan digunakan. Untuk menentukan jasa pengiriman yang baik tentulah saya kembali me-recap pembelian online yang pernah dilakukan, mana yang tiba dengan aman, tepat waktu, dan dalam kondisi baik. Dan pilihan itu jatuh ke JNE.
Selain dapat melakukan pengiriman dengan aman, tepat waktu, dan dalam kondisi baik, JNE memiliki reputasi perusahaan di bidang logistik yang tidak usah diragukan lagi. JNE atau PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir telah ada sejak 26 November 1990 atau 34 tahun yang lalu sebagai perusahaan ekspedisi barang terbesar di Indonesia. Berkat jaringan distribusinya yang luas, kini JNE telah menjangkau 83 ribu kota dengan lebih dari 8 ribu titik dan mempekerjakan lebih dari 50 ribu karyawan di seluruh Indonesia.
Dalam setiap pengiriman, JNE selalu membawa semangat untuk melayani dan memastikan kepuasan kita sebagai pelanggan. Semangat ini tidak hanya membuat JNE tetap bergerak maju, tetapi juga menjadi inspirasi bagi industri logistik secara keseluruhan. Dari banyaknya kreativitas JNE yang menurut saya membedakannya dari jasa pengiriman lain yakni:
Memiliki aplikasi mobile My JNE, dimana kita dengan mudah mengatur pengiriman, melacak paket, dan mendapatkan informasi terbaru mengenai status kiriman dengan mudah, hanya di ujung jari. Aplikasi My JNE dirancang dengan antarmuka yang intuitif dan user-friendly, sehingga dapat digunakan oleh semua kalangan. Aplikasi ini juga dilengkapi dengan fitur pembayaran online, yang membuat proses pengiriman menjadi lebih efisien dan bebas dari hambatan.
Mampu berkolaborasi dengan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah). Kolaborasi ini menjadi wujud nyata kreativitas JNE. Melalui program kemitraan, JNE membantu para UMKM memperluas jangkauan pasar dengan layanan pengiriman yang andal dan cepat. Dengan dukungan JNE, banyak UMKM yang mampu meningkatkan daya saing dan memperluas jangkauan pasar.
Mengembangkan sumber daya manusia yang kreatif dan inovatif. Menyadari pentingnya SDM yang berkualitas, JNE rutin mengadakan program pelatihan dan pengembangan keterampilan untuk para karyawannya. Program pelatihan ini mencakup keterampilan teknis seperti penggunaan teknologi terbaru, hingga soft skills seperti kepemimpinan dan kerja tim. Dengan pelatihan yang berkelanjutan, JNE memastikan bahwa setiap karyawannya mampu beradaptasi dengan perubahan dan terus berinovasi dalam menjalankan tugasnya.
Berjalannya waktu, dari kegiatan mencari tahu tentang jasa pengiriman yang baik ternyata menolong aktivitas saya di kemudian hari. Dari yang awalnya berstatus buyer atau pembeli yang hanya menunggu barang dikirim, status saya naik level menjadi orang yang juga mengirim barang.
Kenaikan level ini karena saya mulai mengembangkan hobi membaca dan mereviewnya ke dalam tulisan di blog pribadi atau media sosial. Dari aktivitas menulis ini mulai hadir tawaran-tawaran untuk mereview produk dan saya pun semakin ‘akrab’ dengan JNE untuk berbagai keperluan, seperti:
Mengirim dokumen atau kontrak kerja. Dalam me-review produk, sebagai penulis sering mengirimkan dokumen kontrak, perjanjian sponsor, atau dokumen legal lainnya yang membutuhkan cap basah kepada pihak terkait.
Menerima produk dan peralatan untuk direview. Sebagai seorang penulis yang sering bekerjasama dengan brand tentu perlu menerima produk fisiknya dengan aman dan tepat waktu agar memenuhi tenggat waktu yang telah ditentukan.
Mengirim merchandise atau hadiah. Sebagai penulis yang juga aktif bersosial media beberapa kali saya mengadakan giveaway dan membutuhkan JNE untuk mengirimkan hadiah kepada pemenang.
Mengelola pengiriman produk jualan. Nah ini keperluan menggunakan JNE yang ‘tidak disengaja’. Dimana saya memanfaatkan blog, media sosial dan platform online lainnya untuk menjual produk dan JNE mengantarkannya kepada pembeli.
Ketidaksengajaan ini berawal saat pandemi COVID-19. Jika tidak mengalami masa pandemi, mungkin saya tidak pernah merasakan menjadi seorang penjual barang di marketplace. Masa itu dapat dikatakan tawaran review produk dan kerjasama dengan brand tidak banyak seperti sebelumnya bahkan dalam sebulan pernah tidak ada tawaran kerjasama yang terjalin.
Tidak mengherankan mengingat banyak brand yang terdampak pandemi. Menurut data dari Bank Indonesia, sebanyak 87,5 persen UMKM terdampak pandemi, dan 93,2 persennya berdampak negatif ke penjualan. Hal ini disebabkan adanya pembatasan aktivitas masyarakat sehingga minimnya pembeli yang datang berkunjung dan berdampak ke menurunnya omset.
Kurangnya tawaran kerjasama review produk dan curhatan teman yang seorang UMKM membuat saya akhirnya bekerjasama untuk memasarkan produknya secara online. Memanfaatkan pembaca blog juga follower di sosial media yang saya miliki, dan terpenting berpengalaman dalam kirim mengirim barang hingga selamat sampai ke tujuan, saya pun semakin bergantung dengan JNE.
Apalagi di saat pandemi, JNE sebagai perusahaan besar memiliki resiliensi di tengah tantangan dengan semangat kreativitas yang dimiliki. Saya ingat bagaimana JNE berinovasi dengan memperkenalkan layanan contactless delivery yang memastikan keamanan dan kenyamanan pelanggan di tengah pandemi. Inovasi ini memungkinkan pelanggan menerima paket tanpa harus melakukan kontak langsung dengan kurir, sehingga meminimalkan risiko penularan virus.
Saat pandemi, JNE juga memperkenalkan berbagai layanan baru seperti pengiriman bahan pokok dan produk kesehatan yang sangat dibutuhkan. Inisiatif ini tidak hanya membantu kita mendapatkan kebutuhan pokok dengan mudah, tetapi juga menunjukkan bagaimana JNE tidak hanya bertahan, tetapi juga terus berkembang di tengah situasi yang penuh ketidakpastian.
Dengan menggunakan jasa JNE tentu sangat membantu saya saat itu. Sebagai penjual memungkinkan saya untuk bisa fokus ke aspek lain, misalnya pengembangan produk. Selain itu saya jadi memiliki sistem pengiriman yang lebih terstruktur dan memiliki jangkauan pasar yang lebih luas, serta dapat diandalkan keamanannya.
Kini setelah pandemi berlalu, saya bukan hanya seorang yang hobi membaca sambil berkegiatan menulis di blog juga media sosial saja, tetapi juga seorang penjual di marketplace. Aktivitas ini terus berlanjut karena untuk meningkatkan pelayanannya pasca pandemi, JNE meyediakan fasilitas layanan seperti Cash on Delivery (COD), JNE Trucking (JTR), JNE Online Payment (JOP), dan Fulfillment Center (Logistik UMKM) untuk memudahkan saya, pelaku UMKM, maupun pihak lainnya yang membutuhkan jasa pengiriman.
Dengan Gass Terus Semangat Kreativitasnya, JNE terus bergerak maju, mengatasi berbagai tantangan, dan memberikan layanan terbaik bagi masyarakat Indonesia di kondisi apapun. Sebagai pelanggan JNE, saya berharap JNE Gasss Terus bukan sekadar slogan, tetapi cerminan dari semangat dan komitmen untuk terus menyemai kreativitas di setiap aspek pelayanannya. Melalui semangat ini, JNE tidak hanya mengantarkan paket dari satu tempat ke tempat lain, tetapi juga membawa harapan dan peluang bagi banyak orang. Mari kita dukung dan saksikan bagaimana JNE terus gasss dan berkreasi untuk masa depan yang lebih baik.
Architecture Graduate | Content Creator | Former Journalist at Home Living Magazine & Tabloid Bintang Home | Google Local Guide | Yoga Enthusiast
View all posts by Ninin Rahayu Sari