Di tengah semakin berkembangnya kesadaran akan pentingnya pola hidup sehat, inovasi dalam dunia makanan dan minuman pun semakin banyak bermunculan. Salah satu inovasi yang menarik perhatian adalah Aloe Liquid, sebuah produk minuman kesehatan yang diciptakan oleh Alan Efendhi. Dengan menggabungkan dua bahan alami, aloe vera dan stevia, Aloe Liquid bukan hanya menawarkan rasa yang segar dan enak, tetapi juga memberikan manfaat kesehatan yang luar biasa. Lebih dari itu, produk ini juga didesain dengan prinsip keberlanjutan yang mendalam, baik untuk kesehatan tubuh maupun lingkungan sekitar.
Category: Green Living
Indonesia, negara dengan populasi lebih dari 270 juta jiwa, sedang menghadapi dua masalah besar yang saling bertolak belakang namun sering terlupakan, sampah makanan dan kelaparan. Sementara sebagian orang menikmati keberlimpahan pangan, di sisi lain, hampir 20 juta orang Indonesia masih hidup dalam kelaparan atau kekurangan gizi. Fakta yang mencolok ini memunculkan sebuah dilema besar, yaitu pemborosan makanan yang justru berakhir sebagai sampah, sementara masih ada banyak pihak yang membutuhkan. Menanggapi isu ini, Garda Pangan, sebuah gerakan sosial yang didirikan pada 2017, hadir dengan misi besar, mengurangi sampah makanan sekaligus mengentaskan kelaparan melalui solusi berkelanjutan.
Di sebuah desa kecil yang terletak di kaki Gunung Sumbing, Sindoro, dan Prau, terdapat sebuah kisah inspiratif yang tak hanya membangkitkan semangat, tetapi juga memberikan gambaran tentang bagaimana kolaborasi antar generasi bisa menciptakan perubahan berkelanjutan. Desa Muncar, yang semula dikenal sebagai desa terpencil di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, kini perlahan berubah menjadi desa yang diperhitungkan, berkat upaya seorang pemuda bernama Achmad Sofiyudin, atau yang akrab disapa Sofi.
Di tengah hiruk-pikuk Jakarta yang selalu berdenyut, di mana suara klakson kendaraan dan debu jalanan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, terdapat sosok yang berani melawan arus. Dalam kondisi polusi yang membayangi, ada satu individu yang berjuang untuk menerangi jalan menuju kesadaran lingkungan. Dia adalah Adhitya Putra Lanae, seorang aktivis lingkungan yang menginspirasi banyak orang melalui kiprahnya dalam memperjuangkan perubahan iklim.
Untuk menyelami lebih dunia kopi, pada Minggu (27/10) lalu, aku beruntung turut hadir dalam Eco Blogger Squad Program #1: Nature’s Bounty: When Young People Craft Sustainable Wonders with Local Coffee #KopiLokalJuara, bertempat di Anomali Coffee Setiabudi One, Jakarta Selatan. Banyak keseruan dan informasi seputar kopi tersaji di acara tersebut. Mulai dari bagaimana ekonomi restoratif hadir mengubah cara kita dalam memproduksi dan menikmati kopi, hingga mengetahui cara seduh kopi manual yang nikmat.
Suatu kehormatan dapat menjadi bagian dari peserta yang turut hadir dalam Digital Creator Gathering. Di sini kita belajar langsung mulai bagaimana mengoptimalkan SEO (Search Engine Optimize), memaksimalkan media sosial, hingga berkontribusi terhadap lingkungan seperti yang telah diterapkan Sinar Mas Land di BSD City. Dalam gathering yang berlangsung hingga pukul 12 siang itu, Sinar Mas Land menghadirkan empat narasumber. Pada sesi pertama ada presentasi Reducing Carbon Emission through Green Initiative Program in BSD City oleh Sessario Bayu, Green Initiative Sinar Mas Land, disambung workshop SEO dipandu oleh Jesslyn Marvella, Website Channel Specialist Sinar Mas Land, dan terakhir di workshop Make Your Video Stand Out on Social Media menghadirkan Winarso Nugroho, Creative Head Sinar Mas Land dan Vipriyanti seorang Content Creator sebagai narasumber.
Untuk memahami lebih dekat dengan energi terbarukan, pada Jumat (17/11) kemarin, aku dan ke-50 blogger #EcoBloggerSquad mengikuti webinar yang mengangkat tema “Mengulik Energi Terbarukan yang Sedang Ramai Diperbincangkan” dengan menghadirkan narasumber Refina Muthia Sundari, Research Manager Traction Energy Asia. Selain memberikan gambaran umum mengenai energi terbarukan di Indonesia, dalam webinar yang berlangsung selama 120 menit itu juga dijabarkan upaya apa saja yang dapat kita lakukan sebagai generasi sadar energi.
Pernahkah kita sadari bahwa makanan yang dikonsumsi sehari-hari menyumbang tinggi karbon? Atau tahukah kita bahwa bioenergi yang diterapkan di Indonesia justru memperpanjang usia PLTU dalam memproduksi emisi beracun? Ketidaktahuan inilah yang harus kita hilangkan. Saatnya yang muda beraksi nyata dalam menjaga bumi melalui hal terkecil yang dilakukan sehari-hari, misalnya dalam memilih makanan.
Sebagai finalis penerima SATU Indonesia Awards 2017 di bidang lingkungan yang berhasil membawa Desa Gedong Pass, Semarang menjadi destinasi wisata terkenal di Jawa Tengah, pada 2018 Sofi kembali dipercaya Astra menjadi fasilitator dan komite program Desa Sejahtera Astra (DSA) bagi Desa Muncar dan ketiga desa penyanggah lainnya, Desa Petarangan, Desa Danurejo, dan Desa Tlogowungu.
Di bulan kemerdekaan Republik Indonesia ini, Ola mempertanyakan apakah Indonesia Merdeka dari Karhutla(?) “Terlebih lagi, di 2023 masuk ke dalam periode siklus anomali iklim El Nino yang menyebabkan Indonesia mengalami kekeringan panjang,” buka Ola. Ancaman karhutla pada Kesatuan Hidrologis Gambut (KHG) tahun ini menjadi permasalahan serius karena Pantau Gambut menemukan bahwa 2,5 juta hektar lahan gambut di Indonesia berada pada kerentanan kelas tinggi. Dengan kata lain, kerusakan lahan gambut secara ekstrem yang diikuti oleh pelepasan emisi dan zat-zat kimia ke atmosfer akan membahayakan seluruh tatanan ekologi dan sosial di bumi.