“Lily menderita agnosia sehingga membuatnya tak bisa mengenalilangsung benda-benda yang ada di sekitarnya. Yang membuat Helen, kakak Lily, semakin bersalah adalah saat orangtuanya juga seperti menyalahkannya. Seolah sindrom yang menimpa Lily disebabkan olehnya. Suatu ketika Lily bercerita bahwa dia punya teman baru bernama Samara. Helen tidak tahu siapa Samara, tidak ada yang bernama Samara di Sekolah Lily…..” itu cuplikan isi novel Agnosia yang ada di belakang covernya. Suatu penyakit yang membuat penderitanya tidak bisa mengenali apa yang dilihatnya. Yang membuat menarik, Lily, pengidap agnosia di novel ini melihat sosok yang tidak orang lain lihat. Penasaran?
Tag: review buku fiksi
Yang Tak Kunjung Usai, begitu judul novel yang baru saja aku selesaikan bacanya. Sebuah novel karya Awi Chin yang di-published pada 20 Juli 2020 lalu. Entah kebetulan atau memang disengaja untuk penetapan tanggal published-nya, cerita di dalam novel Yang Tak Kunjung Usai pun dimulai di bulan Juli. Ada apa dengan bulan Juli? Hanya Sang Penulis yang dapat menjawab, begitupun dengan ending cerita di novel ini, semua di tangan penulis.
NADIRA, begitu judul novel karya Leila Chudori ini saat aku lihat di toko buku. Dari komentar di dalamnya baru aku ketahui bahwa sebelumnya buku ini berjudul 9 dari Nadira. Ilustrasi cover yang menggambarkan sosok seorang perempuan dengan dominasi warna pink, kuning, dan hijau membuat aku mengambil buku ini dari rak, dan membaca judulnya, NADIRA, yang ditulis kecil di kanan bawah covernya. Cover yang sangat menarik. Jika tidak membacanya dari dekat, sekilas terlihat seperti cover sebuah buku diary. Ya novel ini layaknya sebuah diary, diary Nadira tepatnya.