Gunungkidul, Yogyakarta, selama puluhan tahun identik dengan cerita paceklik, lahan karst yang gersang, dan retakan tanah yang menganga setiap kemarau. Bagi sebagian besar orang, daerah ini hanyalah hamparan panas dan keterbatasan. Namun, di balik teriknya matahari dan kerasnya tanah batu kapur itu, lahir sebuah kisah yang mengubah pandangan banyak orang. Cerita tentang 500 bibit lidah buaya yang menumbuhkan lebih dari sekadar tanaman, ia menumbuhkan harapan.