NININMENULIS.COM – Vihara Avalokitesvara Graha yang berada di pusat kota Tanjung Pinang ini nyaris tidak saya hampiri mengingat hari yang mulai beranjak malam. Tapi teman memaksa untuk saya mengunjunginya mengingat inilah vihara terbesar se-Asia Tenggara. Terbesar. Kata ini yang akhirnya membawa saya sejauh 14 kilometer dari pusat kota ke kelurahan Air Raja atau di sebelah kiri Jalan WR Supratman yang menjadi jalur lintas Tanjung Pinang-Tanjung Uban, Batu 14.
Dari pintu gerbangnya yang menjulang tinggi, saya sudah dapat merasakan kemegahan yang ditampilkan Vihara Avalokitesvara Graha. Patung singa yang ada di pintu gerbang menyambut saya untuk memasuki Vihara Avalokitesvara Graha melalui jalan yang panjang dan luas. Di area sini ditumbuhi beraneka jenis tumbuhan dan yang paling manarik yakni pohon buah naga dengan buahnya yang cantik dan menggoda.
Jangan kaget bila mengunjungi Vihara Avalokitesvara Graha yang diresmikan pada Juni 2009 ini kita seperti tidak merasa di Indonesia karena suasana dan arsitektur yang ditampilkan mengadopsi gaya arsitektur negara di Asia Timur khususnya Tiongkok. Di dalam Vihara Avalokitesvara Graha terdapat patung Dewi Kuan Yin terbesar dan pernah meraih penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI). Bagi yang belum pernah melihat pasti bertanya sebesar apa? Bagi saya, besar sekali. Patung ini memiliki tinggi 16,8 meter yang terbuat dari tembaga dengan berat mencapai 40 ton dan berlapis emas 22 karat. Selain patung Dewi Kuan Yin, di dalam Vihara Avalokitesvara Graha juga dihiasi hiasan dinding dan patung dewa dewi setinggi kurang lebih 3,5-4 meter yang berdiri berjajar.
Suasana hening sangat menyelimuti Vihara Avalokitesvara Graha. Suasana yang wajar untuk tempat yang tidak hanya digunakan untuk beribadah namun juga untuk memperdalam ilmu agama bagi para biksu, sangha dan guru yang datang dari dalam maupun luar negeri seperti Tiongkok, Siangapura, dan Malaysia. Bagi para wisatawan yang mengunjungi Vihara Avalokitesvara Graha untuk melancong seperti saya, jangan lupa untuk selalu tertib, menjaga sopan santun, dan tidak mengganggu atau berbuat keributan. Jangan lupa untuk melepas alas kaki di luar bangunan utama. Berfoto di dalam bangunan diperbolehkan, namun sebaiknya bertanya dahulu kepada petugas yang ada di sana.
Architecture Graduate | Content Creator | Former Journalist at Home Living Magazine & Tabloid Bintang Home | Google Local Guide | Yoga Enthusiast
View all posts by Ninin Rahayu Sari