Pantai Karang Bolong Anyer; Antara Krakatau dan Tsunami

FB_IMG_1545552494493

Setelah menaiki tangga, ini salah satu spot dari atas Pantai Karang Bolong Anyer

NININMENULIS.COM – Entah mengapa kejadian tsunami Selat Sunda, Hari Sabtu malam lalu membuat saya kembali ‘mengorek-ngorek’ kembali foto-foto bersama teman-teman saat berkerja di media ketika kita bersama-sama mengunjungi daerah tersebut. Karena saat pergi bersama mereka lah kadang terlontar celetukan dan momen ‘aneh’ di lokasi. Setelah kemarin saya sudah bercerita bangaimana kita mengukir kenangan di Mutiara Carita ternyata cerita masih berlanjut saat perjalanan pulang. Selain mampir ke warung pinggir jalan untuk pesta seafood dan otak-otak, kita menyempatkan diri ke Pantai Karang Bolong Anyer.

Mengunjungi lokasi ini seperti tahu bulat yang dadakan (tapi berhubung yang meminta kemari bos, maka kita pun harus mau ke sini. Padahal rencana awal kita pesta durian yang banyak dijual di pinggir jalan saat itu). Meskipun terletak di pinggir jalan tapi kita harus tanya sana tanya sini dulu hingga akhirnya ketemu tempat ini. Untuk masuknya ternyata bayar meskipun tidak mahal juga. Dari Pantai Karang Bolong Anyer ini masih 140 km lagi menuju Jakarta atau sekitar 50 km kearah Serang.

FB_IMG_1545552486379

Di bawah akar pohon di Pantai Karang Bolong Anyer juga bisa seru buat lokasi foto

Menurut kisah, Karang Bolong dulunya bernama Karang Suraga yang merupakan nama desa sekitar di mana tempat ini berada. Suraga diambil dari nama Suryadilaga yang dipercaya penduduk setempat sebagai orang sakti penjaga gerbang laut selatan. Karang Bolong dulunya sebuah daratan yang jauh dari pinggir pantai. Letusan Gunung Krakatau pada 1883 yang menyebabkan tsunami besar hingga setinggi 40 meter lah yang membuat Karang Bolong ‘mendekat’ ke arah pinggir pantai. Nama Karang Bolong sendiri diambil dari bukit yang bolong alias memiliki lubang ditengahnya, dan bagian-bagian bukit itu diberi anak tangga untuk mempermudah pengunjung naik ke atas. Banyak spot foto menarik di sini, mulai dari tepian bukit hingga akar-akar dari tanaman yang telah tumbuh ribuan tahun di bukit.

Katanya sih (tapi kita tidak menemukannya) di samping Karang Bolong terdapat goa kecil yang memiliki kedalaman 3 meter dari pintu masuk yang seperti gundukan batu dan hanya terlihat saat malam (kita datang saat siang, wajar tidak melihat. Halesaann!). Di goa ini mitosnya tempat memanggil jin yang dipanggil melalui wiridan dan pelaku harus membawa sesajen, waktu pelaksanaan dilakukan dari jam 12 hingga menjelang adzan subuh dan tidak boleh mengantuk. Katanya sih jin ini bisa dipanggil untuk dimintai apa saja, uang, emas, intan, berlian, dan lain sebagainya. Tapi ini mitos loh ya, musyrik kalau percaya!

FB_IMG_1545552502384

Ini bukan jin Pantai Karang Bolong Anyer  yang dipanggil ya, Ini teman-teman saya di pinggir pantainya

Sebagai tempat wisata Pantai Karang Bolong Anyer ini memiliki banyak aktivitas rekreasi di dalamnya, mulai dari banana boat, warung makan, hotel dan cottage, speed boat, villa, dan tempat parker yang luas. Namun hari Sabtu lalu, Pantai Karang Bolong Anyer tidak luput dari terjangan tsunami. Pantai Karang Bolong Anyer terbentuk karena tsunami 1883, dan diluluhlantakan  tsunami 2018. Lalu kemana ‘si om jin’ nya?

Author: Ninin Rahayu Sari

Architecture Graduate | Content Creator | Former Journalist at Home Living Magazine & Tabloid Bintang Home | Google Local Guide | Yoga Enthusiast

2 thoughts

Leave a Reply