Taman Tropis Sang Designer

taman mungil
NININMENULIS.COM – Bermula dari empat tahun silam saat Roland Adam ingin menata taman di rumah pribadinya di kawasan Kemang, Jakarta Selatan. Itulah awal perkenalan Roland dengan Tigor Charly Siahaan, seorang landscaper muda lulusan Institut Pertanian Bogor (IPB). “Saat itu Roland menginginkan sebuah taman yang rapi, tidak terlalu formal, alami dan terlihat ‘tidak’ terlalu ditata,” kata Tigor. Dari obrolan sederhana itulah, Tigor memilihkan taman tropis yang cocok di perkarangan rumah desainer interior ini.

Taman Roland

Dari percakapan di awal pertemuan, Tigor mencari tahu kesukaan Roland. Mulai dari interior rumah yang bernuansa natural hingga ke kesukaan Roland akan batik. Itulah yang menjadi landasan Tigor dalam menata taman ini. Seperti saat ia meletakkan detail berbahan batu bata di dinding kanan rumah. “Roland meminta dibuatkan sesuatu karena dinding tersebut terlihat dari semua arah. Karena saya tahu Roland menyukai batik, maka keluarlah ide bentuk yang terinspirasi dari motif parang.  Untuk materialnya saya mencari sesuatu yang bagus dan bisa terus bertambah bagus karena tumbuhnya lumut,” cerita Tigor.

Tigor memberikan sentuhan berbeda pada dinding yang berhadapan langsung dengan teras. Dinding tersebut diberi tanaman rambat sebagai foreground. “Foreground yang akan dipakai haruslah dapat terlihat saat duduk di teras. Dengan kondisi taman yang teduh, saya menanam sirih yang sebelumnya telah diberikan rangka untuk merambat setiap 30 centimeter, dengan asumsi pertumbuhannya akan menutup seluruh dinding ,” lanjutnya.

Roland memiliki rumah yang berada di lahan sudut dengan kondisi telah ada pohon mangga dan kamboja di tamannya. “Kehadiran pohon mangga menjadikan taman ini teduh, sehingga harus dipilih jenis-jenis tanaman yang sesuai. Jika pohon mangga sudah rimbun tentu pertumbuhan di bawahnya tidak maksimal. Untuk itu perlu dilakukan pemangkasan berkala,” tutur Tigor.

Tanaman dari berbagai gradasi hijau yang memiliki tekstur eksotik seperti jenis Spathiphyllum baik yang mini maupun berbunga putih, pakis sarang burung, jenis Philodendron seperti philo jari, philo-burle-marx, philo black cardinal, dan jenis palem-paleman di pilih untuk taman ini. “Ketiga patung yang telah ada di taman ini cukup mempengaruhi saya. Bagaimana membuat tanaman di sekitarnya menjadi foreground dari patung-patung tersebut,” kata Tigor.

Roland yang sangat menyukai tatanan taman ini, melengkapi penataannnya dengan lighting yang dirancang oleh Ratna Darmawan. Sehingga didapatkan penataan menarik saat malam. Roland pun kerap menghabiskan waktu santainya di teras sembari menikmati setiap ‘hijau’ dari masing-masing tanaman. Bahkan kehadiran dua anjing peliharaan Roland pun tak mengganggu kondisi taman. “Sebelumnya saya sudah diberitahu spot favorit mereka, jadi di titik tersebut tidak ditaruh banyak tanaman,” saran Tigor.

Author: Ninin Rahayu Sari

Architecture Graduate | Content Creator | Former Journalist at Home Living Magazine & Tabloid Bintang Home | Google Local Guide | Yoga Enthusiast

Leave a Reply