NININMENULIS.COM – Inilah hotel yang berhasil dinominasikan dalam tiga kategori Hotel Over 200 Rooms, Bar/Club.Lounge Award, dan Restaurant Within a Hotel Award di ajang The International Hotel & Property 2017. Art Rotana dapat dibilang sebuah mahakarya hotel yang menyajikan interpretasi modern budaya Timur Tengah yang terinspirasi dari penggabungan kekayaan tradisi Arab dan pesona Islam. Adalah David I Tay, Principle Designer ETHOSpace yang mendesain interior hotel ini.
Islamic Charm Art Rotana berlokasi di jantung Pulau Amwaj, Bahrain. Diresmikan pada Februari 2015 hotel ini menyediakan 311 kamar. Dan hanya berselang tiga bulan sejak resmi dibuka, Art Rotana telah dianugerahi sebagai The Leading Hotel of Bahrain. Menyajikan ekspresi visi pemiliknya, hotel ini memberi kesempatan persepsi kita untuk menangkap sesuatu yang menakjubkan. Kaligrafi sebagai bagian yang identik dengan peradaban budaya Arab dan Islam banyak dijumpai di hotel ini, mulai dari lantai hingga aksesorinya. Tengok saja pada area lobby yang memamerkan keindahan kaligrafi dipadukan dengan marmer, ditambah pantulan cahaya lampu saat senja semakin menambah kemewahannya. Kemewahan tak hanya berhenti di area lobby saja. Setiap kamar memiliki elemen-elemen indah khas padang pasir seperti air, pasir, dan angin yang terekpresi secara apik dalam pemilihan warna dan material. Penggunaan furnitur Italia dengan potongan yang ramping bertujuan untuk memberikan kesan modern di tengah sajian tema Arabasque. Dengan pendekatan desain yang hangat di setiap kamar, hotel ini menghadirkan kenyamanan seolah menyambut seorang musafir yang tengah kelelahan setelah menempuh perjalanan seorang diri di tengah padang pasir.
Restaurant and Bar Flames Restaurant dan Cellar 59 Bar merupakan fasilitas food and beverages di Art Rotana. Restoran Flames memiliki tampilan yang terinspirasi dari para saudagar yang melewati Jalan Sutra. Sejak zaman kekaisaran Roma, Timur Tengah sudah dikenal sebagai pusat lintas budaya di mana semua komoditas penting bermuara dari segala penjuru. Gradasi warna dalam desain Flames terinspirasi dari transisi warna padang pasir, dari saat matahari terbit hingga senja. Garis padang pasir terekspresi secara indah pada desain kursi dan ornamen-ornamen lainnya. Secara konsep, restoran Flames tetap mengacu pada konsep besar Art Rotana sebagai interpretasi warisan budaya Timur Tengah.
Sedangkan Bar Cellar 59 didesain sebagai ‘bar destinasi masa silam’ yang berada di lantai mezzanine hotel. Konsep desainnya digambarkan menyerupai gua besar dengan sentuhan modern seolah menyediakan area peristirahatan untuk para musafir yang kelelahan. Dengan alunan musik yang merdu, Cellar 59 seperti sebuah oasis, tempat yang tepat bagi pengunjung untuk bersantai dan memanjakan diri. Aksen lengkung dengan semburat warna merah delima di sepanjang sisi pintu masuk bar terinspirasi dari warna Soma Nectar – yang dalam legenda dikenal sebagai minuman para Dewa. Lengkungan eksotik khas Timur Tengah membentuk tema utama desain arsitektur Cellar 59.
Architecture Graduate | Content Creator | Former Journalist at Home Living Magazine & Tabloid Bintang Home | Google Local Guide | Yoga Enthusiast
View all posts by Ninin Rahayu Sari