Fakta Seputar Bunga Jengger Ayam

bunga jengger ayam
NININMENULIS.COM – Saya mengetahui Bunga Jengger Ayam dari Mama. Tidak tahu mengapa beliau sangat menyukai Bunga Jengger Ayam ini. Sejak masih tinggal di Jakarta Utara yang memiliki tanah berpasir hingga pindah ke wilayah Bogor, Mama selalu tidak lupa menanam bunga ini di perkarangan. Dari sebatang Bunga Jengger Ayam, kini lebih dari sepuluh batang Bunga Jengger Ayam tumbuh di depan rumah.

Bunga Jengger Ayam memiliki warna merah yang menawan dengan bentuk bunganya yang menyerupai daging merah yang biasa tumbuh di kepala ayam. Bunganya yang unik dengan warnanya yang mencolok ini mungkin yang membuat Mama sangat menyukai Bunga Jengger Ayam ini. Karena penasaran, saya pun mencari tahu tentang Bunga Jengger Ayam ini dari berbagai sumber, dan hasilnya membuat saya takjub loh. Tidak percaya? Inilah fakta seputar Bunga Jengger Ayam.

Jenis Bunga Jengger Ayam

Bunga Jengger Ayam atau Celosia sendiri ada 2 jenis dibagi atas tipe tumbuhan dan juga bentuk bunganya, yakni Cockscomb (Celosia cristata) ataupun tipe plume (Celosia plume). Celosia cristata atau cockscomb adalah yang biasa kita kenal sebagai Bunga Jengger Ayam, atau biasa disebut coral celosia karena bentuk seperti batu karang. Sedangkan celosia plume atau celosia plumosa adalah jenis celosia yang bunganya seperti batang tegak, sekilas bunganya berbentuk mirip cemara kecil namun berwarna. Celosia plume inilah yang biasanya disebut Bunga Jengger Ayam Lilin di Pulau Jawa. Celosia plume terdiri warna merah, orange, atau kuning, sedangkan untuk celosia jengger ayam coral sendiri adanya yang merah.

Manfaat Bunga Jengger Ayam

Namun, siapa menyangka Bunga Jengger Ayam menyimpan khasiat lain selain menjadi penghias halaman. Baik daun ataupun bunganya dapat dimanfaatkan sebagai sayuran, mengingat Bunga Jengger Ayam satu keluarga dengan sayuran bayam. Tumbuhan ini dibudidayakan di India, Afrika Barat, dan Amerika Selatan sebagai bahan pangan.

Bunga Jengger Ayam memiliki rasa manis dan sejuk, dan dapat digunakan untuk anti radang, menghentikan keputihan, dan menerangkan penglihatan. Tanaman ini dapat menghentikan perdarahan, seperti pada batuk darah, muntah darah, mimisan, dan wasir berdarah. Bunga jengger ayam mengandung minyak lemak, kaempferitrin, amaranthin, pinitol, sedangkan pada daun terdapat saponin, flavonoida, dan polifenol. Pada pemakaian luar daun atau Bunga Jengger Ayam dapat ditumbuk atau di rebus lalu dioleskan ke bagian yang sakit. Untuk pemakaian dalam, daun atau Bunga Jengger ayam dapat dijadikan bubuk atau direbus untuk diminum.

Cara Menanam Bunga Jengger Ayam

Setelah menyiapkan lahan yang akan ditanami sebarkan biji Bunga Jengger Ayam secara merata lalu timbun kembali dengan tanah atau pupuk kompos/bokashi tipis saja. Lakukan penyiraman pada bibit Bunga Jengger Ayam secukupnya hingga merata. Apabila benih Bunga Jengger Ayam telah tumbuh, penyiraman dapat dikurangi menjadi dua hari sekali. Jika tanaman Bunga Jengger Ayam sudah tumbuh dan jarak antar tanaman terlalu rapat maka lakukan penjarangan. Selain itu, lakukan pula pembersihan rumput atau gulma yang tumbuh di sekitar tanaman Bunga Jengger Ayam dengan cara dicabut lalu dibakar.

Author: Ninin Rahayu Sari

Architecture Graduate | Content Creator | Former Journalist at Home Living Magazine & Tabloid Bintang Home | Google Local Guide | Yoga Enthusiast

2 thoughts

Leave a Reply