NININMENULIS.COM – Lebaran memang sudah berlalu, tetapi tidak ada salah salahnya bila sekarang saya share resep kaastengels. Kaastengels ini adalah kue kering pertama yang sukses saya buat saat masih SMP. Resepnya kala itu saya dapat dari salah satu majalah remaja ibukota. Sukses membuat kaastengels sekali membuat saya semakin rajin untuk membuatnya sendiri setiap tahun atau setiap ada kesempatan.
Tetapi sayangnya, saya selalu menghilangkan resep yang sudah dibuat. Alhasil setiap membuat kaastengels, rasa yang didapat tidak pernah sama karena ada beberapa bahan yang berbeda takaran. Meskipun tetap enak, namun saya selalu mencari takaran yang pas seperti yang pernah saya buat pertama kali. Tidak mau kehilangan resep kasstengels untuk kesekian kalinya, jadi kali ini saya ‘abadikan’ resepnya di blog saja ya.
Sebelum saya tulis resep dan cara membuat kaastengels renyah dan keju banget yang saya buat, kita cari tahu dulu yuks asal mula kaastengels di Indonesia hingga kehadirannya selalu di nanti setiap hari raya.
Kaastengels adalah kue kering yang proses pembuatannya dipanggang di oven. Kaastengels merupakan jenis kue kering yang banyak di jual di toko-toko roti, apalagi menjelang acara spesial libur keagamaan seperti lebaran, natal, imlek dsb. Bentuknya dan ukuranya kecil saja hanya sebesar jari kita atau sekitar 5 centimeter.
Cara pembuatanya Adonannya mirip dengan salah satu kue populer lain yaitu adonan nastar. Bedanya adalah adonan kue kastengel dalam prosesnya menggunakan keju dan memang akan lebih enak jika kita menambahkan dan menggunakan keju tua atau keju ayam.
Kaastengels ini asli dari Belanda. Rahasia dari rasa resep kastengel yang bervariasi adalah keju yang digunakan untuk membuatnya. Variasi keju yang digunakan tergantung selera, bisa menggunakan keju cheddar, keju edam, atau keju guda. Jika dirunut sejarahnya maka asal usul dari kue yang identik dengan taburan keju ini yang bila diartikan namanya berarti batangan keju ini tidak sependek seperti yang kita kenal tapi panjangnya mencapai sekitar 30 centimeter. Di Indonesia, ukuran kue dimodifikasi, lantaran oven yang ada tidak terlalu besar, maka kue dipotong kecil-kecil disesuaikan dengan oven di sini. Sedangkan untuk rasanya, tidak berubah, sama seperti kaastengels aslinya dari Belanda.
Contents
saya,aufa
terimakasih telah berbagi ilmu dan jangan lupa kunjungi blog saya