NININMENULIS.COM – Apa itu parkinson? Saya sendiri baru mendengar nama penyakit ini pun ketika Muhammad Ali seorang petinju kelas dunia mengidap penyakit Parkinson. Masih ingat di ingatan saya saat menyaksikan Muhammad Ali di televisi berkata dengan terbatah-batah, langkah kaki yang pelan dan terpatah-patah disertai tangan yang terus gemetar atau tremor. Sejak itu saya mengetahui jika orang yang mengidap penyakit parkinson memiliki gejala bagian tubuh terutama tangan yang selalu gemetaran. Ternyata pengetahuan saya tentang gejala parkinson tersebut belum 100 persen lengkap. Bayangkan info dan pengetahuan saya selama lebih dari dua puluh tahun tentang penyakit parkinson harus ambyar di acara talkshow Mengenal Parkinson yang diadakan oleh Rumah Sakit Premier Jatinegara, Jakarta Timur.
Pada Kamis (7/11) lalu, Rumah Sakit Premier Jatinegara mengadakam talkshow bagi para blogger dan vlogger, termasuk saya yang hadir bersama ke-70 rekan lainnya. Menggunakan dresscode bernuansa merah kami sudah antusias menunggu informasi apa yang didapat dari seminar Mengenal Parkinson kali ini. Beberapa jam sebelum acara dimulai para blogger dan vlogger telah tiba di Rumah Sakit Premier Jatinegara. Ada yang memang pernah berobat di rumah sakit tersebut, ada juga yang baru pertama kali mengunjungi Rumah Sakit Premier Jatinegara, seperti halnya saya.
Rumah Sakit Premier Jatinegara berada di kawasan Jatinegara Jakarta Timur. Lokasinya yang berdekatan dengan Stasiun Jatinegara dan Terminal Kampung Melayu mejadikan rumah sakit ini memiliki akses yang mudah untuk dikunjungi dari Utara, Barat, Pusat, dan Selatan Jakarta. Rumah Sakit Premier Jatinegara didirikan pada 2010 dan merupakan rumah sakit swasta terkemuka di Jakarta Timur karena memiliki banyak keunggulan termasuk di dalamnya komitmen terhadap mutu, kemudahan akses, kualitas pelayanan, kelengkapan spesialistik, dan alat penunjang medis yang tersedia.
Merupakan rumah sakit tipe B, Rumah Sakit Premier Jatinegara melayani 24 jam dalam seminggu untuk seluruh pasien, baik umum, asuransi, dan BPJS. Keunggulan lain yang dimiliki rumah sakit ini terletak pada layanan Satu Atap dimana konsultasi dokter, pemeriksaan penunjang, tindakan operatif, layanan rawat inap, hingga paska rawat inap semua dapat dilakukan di rumah sakit premier Jatimegara. Untuk itulah Rumah Sakit Premier Jatinegara tidak berhenti memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik termasuk untuk para penderita penyakit Parkinson.
Talkshow Mengenal Parkinson dimulai siang hari setelah sebelumnya kami dihibur oleh lantunan vocal dari lima orang karyawan Rumah Sakit Premier Jatinegara. Setelah dibuka oleh Dr. Kencana Widya, Marketing Manager Rumah Sakit Premier Jatinegara yang memperkenalkan semua faslitas yang dimiliki Rumah Sakit Premier Jatinegara, talkshow Mengenal Parkinson pun dimulai.
Adalah Dr. Sukono Djojoatmodjo Sp.S dokter ahli dari Klinik Parkinson dan Gangguan Gerak di Rumah Sakit Premier Jatinegara yang mengungkapkan fakta sesungguhnya tentang parkinson. Fakta pertama yang ungkap Dr. Sukono dan membuat kami yang hadir terbelalak yakni pada 1990 penderita parkinson 2,6 juta orang sedangkan di 2015 mengalami kenaikan signifikan hingga 6,5 juta penderita. Itulah mengapa kesadaran akan gejala parkinson harus diketahui sejak dini untuk mengurangi tingkat kematian akibat penyakit parkinson.
Fakta parkinson berikutnya yang juga cukup mengejutkan ternyata gejala parkinson tidak hanya terbatas adanya organ tubuh atau tangan yang gemetar seperti yang saya ketahui selama ini, banyak gejala lain yang patut diketahui. “Tremor atau ‘buyutan’ hanya satu dari beberapa gejala fisik dari penyakit parkinson, padahal gejala non motorik pada penyakit parkinson tidak lebih ringan,” kata Dr. Sukono Djojoatmodjo Sp.S yang membawakan talkshow dengan bahasa dan gerak tubuh yang mudah dipahami oleh saya yang tidak memiliki latar belakang kedokteran.
Selain gemetar atau tremor, ada dua gangguan gerak lain yang kerap diderita penderita parkinson yakni kekakuan gerak (rigidity) dan kelambanan gerak. “Penderita parkinson kalau berjalan biasanya suka menyembunyikan tangannya di saku celana untuk menutupi kondisi tangan yang tremor. Akibat kekakuan dalam bergerak, penderita parkinson cenderung berbicara ‘nyeret’ yang kata perkata diucapkan dengan kurang jelas,” lanjut Dr. Sukono. Seperti yang saya ceritakan di atas, gangguan gerak seperti tangan gemetar ini ternyata bukan hal mutlak yang terlihat dari penderita parkinson, ada beberapa gejala non fisik yang termasuk dalam gejala parkinson dan ini membutuhkan empati yang lebih dari anak dan orang yang merawatnya.
Gejala non motorik penyakit parkinson seperti yang diungkap Dr. Sukono Djojoatmodjo Sp.S yakni:
-
Gangguan penghidu yang ditandai dengan tidak bisanya membedakan bau, atau ada masalah dengan indera penciumannya.
-
Gangguan tidur terlihat dari mudah tidur kapan pun dan dimana pun tetapi dengan durasi yang terpotong-potong (framented) jadi sebentar-sebentar bangun dan tidak sadar kalau baru saja tertidur.
-
Sulit buang air besar akibat asupan yang tidak dicerna dengan baik.
-
Depresi mudah menghinggapi penderita parkinson akibat sering disalahkan atau tidak dipedulikan orang sekitar, akibat kelambanan dalam segala hal. Di sinilah dibutuhkan empati yang lebih dari keluarga untuk lebih memahaminya.
-
Mudah mengantuk
-
Halusinasi timbul pada penderita parkinson akibat ingatan yang melemah sehingga pikirannya tidak nyambung, seperti menanyakan hal yang sama dalam waktu berdekatan. Atau bercerita baru didatangi seseorang yang sebenarnya sudah meninggal.
-
Tekanan darah rendah akibat dari asupan yang tidak seimbang.
-
Gangguan jiwa rentan pada penderita parkinson dikarenakan faktor-faktor depresi dan gejala lain di atas.
-
Gangguan lainnya seperti ekspresi wajah yang kaku sehingga bicara ‘nyeret’, cenderung membongkok, keseimbangan terganggu dan dimulai dari satu sisi badan.
Thank You So Much informasinya Kak Ninin
Sama2 kak…… Semoga bermanfaat yeesss