Nestle BOOST Optimum Pilihan Nutrisi Tepat untuk Lansia

nestle boost optimum

NININMENULIS.COM – Laki-laki tua itu duduk di sudut ruangan. Rambutnya sudah memutih dengan raut wajah yang ramah. Kemeja kotak-kotak dengan celana panjang putih yang ia kenakan menutupi tubuh kecilnya yang sudah tidak lagi muda. Namun di balik rambutnya yang telah memutih dan kulit yang keriput, matanya masih menyimpan api semangat yang tak pernah padam. Api semangat yang tidak terkalahkan oleh usia dan keterbatasan fisik. Beberapa orang mengelilingi dan bercakap-cakap dengannya. Seperti halnya orang tua, ia bercerita banyak tentang pengalaman hidupnya, bahkan beberapa nasehat bijak terlontar dari tutur katanya yang masih terdengar jelas. “Jangan berusaha menjadi yang terbaik tetapi berusaha memberi yang terbaik.” itu pesan bijaknya yang terus saya ingat hingga sekarang.

Pagi itu kehadiran sosok laki-laki tua yang masih terlihat bugar itu telah menginspirasi dan membuat kami yang berusia jauh lebih muda tercengang. Sosok laki-laki itu bernama Don Hasman yang di usianya yang menginjak 70 tahun telah melakukan sebuah perjalanan dengan berjalan kaki dari Saint Jean Pied de Port, Prancis hingga ke Katedral Santiago de Compostela, Spanyol sejauh seribu kilometer dengan tujuan mengabadikan semua yang dilihatnya dengan kamera. Perjalanan sejauh seribu kilometer itu ditempuh Don Hasman selama 35 hari dan menghasilkan 14 ribu foto. Tidak hanya berhenti di situ, saya pun semakin tercengang saat tahu sudah 60 negara negara telah dikunjunginya guna mendapatkan foto sepanjang perjalanan. Tidak tanggung-tanggung, ia melalui perjalanannya banyak dengan berjalan kaki. Sungguh laki-laki yang tangguh diusianya yang sepantar dengan kakek dan nenek saya.

Don Hasman, fotografer senior kelahiran 7 Oktober 1940 ini menjadi contoh bahwa usia tidak menjadi penghalang dalam mewujudkan mimpi untuk mengabadikan setiap momen di perjalannya. Usia 79 tahun tidak membuat sosoknya berhenti. Ia tetap aktif sehari-hari, seperti di mana ia berjalan kaki dari Stasiun Sudirman menuju Paloma Bistro yang berada di Menteng, Jakarta Pusat. Ya, hari itu Don Hasman menjadi salah satu pembicara di acara talkshow Nestle BOOST Optimum Hidupkan Mimpi yang Tertunda.

Talkshow Nestle BOOST Optimum Hidupkan Mimpi yang Tertunda diadakan Senin (11/11) lalu menghadirkan dua pembicara lain selain Don Hasman, mereka adalah Dr. dr. Purwita Wijaya Laksmi, Sp.PD-KGer dan dr. Yulia Megawati. Talkshow Nestle BOOST Optimum diadakan karena terus meningkatnya jumlah penduduk lanjut usia di atas 60 tahun. Dari data Badan Pusat Statistik bahkan memprediksi bahwa para lanjut usia akan mencapai 48 juta jiwa atau 15 persen dari total penduduk Indonesia di tahun 2035. Jumlah yang sedemikian tentu akan memberi dampak positif bila dalam keadaan sehat, aktif, dan produktif seperti yang dicontohkan oleh Don Hasman, tetapi bagaimana bila mayoritas lansia memiliki penurunan kesehatan dikarenakan lingkungan dan gaya hidup yang tidak ramah lansia? Di Hari Kesehatan Nasional, 12 November 2019, Nestle Health Science (NHS) melalui Nestle BOOST Optimum hadir mengingatkan untuk lebih memperhatikan kesehatan para lansia agar terus bersemangat menjalani hidup dan meraih mimpi-mimpi yang tertunda.

Talkshow Hidupkan Mimpi yang Tertunda

Berfoto bersama Don Hasman di Talkshow Hidupkan Mimpi yang Tertunda

Pada sesi pertama Talkshow Nestle BOOST Optimum hadir Dr. dr. Purwita Wijaya Laksmi, Sp.PD-KGer selaku dokter spesialis geriatri menjelaskan pentingnya asupan nutrisi pada lansia. Menurut dr. Purwita proses penuaan dibagi menjadi tiga proses, yaitu menua dengan sukses, dengan kondisi tidak memiliki riwayat penyakit serta mempunyai daya pikir dan mental yang baik. Kategori kedua adalah menua biasa, yaitu orang yang di masa tuanya memiliki penyakit-penyakit karena faktor usia, misalnya nyeri lutut. Kategori ketiga adalah pathological aging, yaitu seseorang yang renta dan mudah terkena penyakit kronik akibat gaya hidup tidak sehat dan faktor genetik.

“Di Indonesia masih banyak dijumpai lansia malnutrisi. Padahal asupan nutrisi yang tepat membantu lansia untuk tetap sehat dan bugar menjalani aktivitasnya,” kata dr. Purwita. Malnutrisi merupakan suatu keadaan tubuh di mana terjadi ketidakseimbangan nutrisi, bisa kelebihan atau kekurangan nutrisi, dan bisa juga mengalami malnutrisi tersembunyi yakni penurunan massa dan kekuatan otot, sementara komposisi lemak bertambah. Risiko malnutrisi juga disebabkan oleh menurunnya nafsu makan karena berkurangnya fungsi indera penciuman dan perasa, terbatasnya pilihan makanan akibat menciutnya gusi dan gigi tanggal, atau akibat melambatnya proses pengosongan lambung sehingga menyebabkan cepat merasa kenyang.

Meningkatkan nafsu makan penting untuk mencegah malnutrisi tersembunyi pada lansia. Harus dicari akar masalahnya kenapa lansia tidak nafsu makan. Bisa jadi karena tidak ada yang menemani, karena pada dasarnya makan adalah aktivitas sosial, bisa juga karena penyakit dan efek samping obat.Terlalu banyak obat yang harus diminum juga berisiko menimbulkan rasa mual. Sementara pada lansia dengan gangguan indera pengecapan dan penciuman, tidak disarankan menambah gula dan garam untuk meningkatkan rasa makanan. Tetapi yang dilakukan adalah dengan menanamkan pemahaman bahwa makan adalah suatu kebutuhan. Sambil cari tahu penyebabnya bisa diberikan suplemen nutrisi oral berupa susu khusus lansia.

Sebaiknya suplementasi oral diberikan di antara waktu makan besar. Tetapi pada lansia yang benar-benar kesulitan makan dan hanya bisa makan makanan encer pemberian suplemen bisa diberikan sebagai pengganti makan utama. Riset menyatakan pemberian suplemen nutrisi oral selama 6 minggu, disertai latihan fisik, pada lansia dengan kondisi renta efektif meningkatkan kekuatan ototnya. Hasil analisa dari 34 penelitian juga menunjukkan suplementasi nutrisi oral mampu meningkatkan berat badan hingga 2,3%, mencegah kehilangan berat badan ketika asupan makanan biasa tidak mencukupi.

Kombinasi antara asupan protein dari makanan dan minuman ditambah aktivitas fisik yang cukup akan menjaga kesehatan otot lansia. Protein merupakan zat gizi makro yang penting untuk meningkatkan massa dan kekuatan otot, menjaga kesehatan dan fungsi otak, membentuk jaringan dan membantu proses pemulihan, serta mempertahankan kesehatan tulang. Menurut Permenkes RI No.41 Tahun 2014, asupan protein yang disarankan bagi lansia yakni 2-4 porsi protein hewani sehari, setara dengan 2-4 potong daging sapi/ayam/ikan ukuran sedang sehari. Atau 3-4 poris protein nabati sehari, setara dengan 4-8 potong tempe/tahu ukuran sedang per hari.

Mengapa anggota keluarga harus peduli akan asupan protein pada lansia? Karena kondisi malnutrisi pada lansia bisa menyebabkan beberapa risiko sebagai berikut :

  • Meningkatkan risiko ulkus dekubitus atau luka tekan akibat berbaring terus-menerus.

  • Penyembuhan luka yang lama.

  • Meningkatkan risiko patah tulang.

  • Meningkatkan risiko komplikasi dan infeksi.

  • Meningkatkan lama tinggal di rumah sakit.

  • Meningkatkan risiko kerentaan.

  • Meningkatkan ketergantungan pada orang lain.

  • Menurunkan kualitas hidup.

susu nestle boost optimum

Talkshow Hidupkan Mimpi yang Tertunda

Pada sesi ke kedua Talkshow Nestle BOOST Optimum dihadirkan dr. Yulia Megawati, Marketing Manager Nestle Health Science (NHS) yang bercerita bagaimana memilih suplemen nutrisi oral yang baik bagi lansia. Ada beberapa tips yang dibagikan dr. Yulia untuk mencari suplemen nutrisi oral yang baik bagi lansia, seperti sebagai berikut:

  • Pertama kali yang dilihat adalah informasi kalori yang terkandung dalam tabel. Kebutuhan energi setiap lansia memang berbeda-beda. Pilihlah suplemen yang memberikan energi cukup untuk aktivitas sehari-hari.

  • Kedua, cek jumlah dan jenis lemak yang terkandung di dalam suplemen. Dr. Yulia mengungkapkan lemak yang harus diperbanyak adalah lemak sehat, tunggal, dan ganda, termasuk, omega tiga dan omega enam. Omega tiga dan omega enam bermanfaat menjaga kesehatan jantung. Sedangkan lemak yang tidak dianjurkan yakni lemak trans, contohnya lemak pada goreng-gorengan.

  • Ketiga, ccek jumlah dan jenis proteinnya. Sebaiknya pilihlah sumber protein berkualitas yang memiliki asam amino lengkap. Lansia memiliki kebutuhan protein 1,2 gram per kilogram berat badan per hari. Jika lansia sedang sakit, kebutuhan proteinnya menjadi 1,2 gram hingga 1,5 gram per kilogram berat badan per hari.

  • Keempat, cek jumlah dan jenis karbohidrat. Penuhi kebutuhan serat pangan dan perhatikan kandungan gula.

  • Kelima, cek kelengkapan vitamin dan mineral. Vitamin dan mineral menjaga tubuh lansia tetap sehat dan bugar. Selenium, vitamin B6, B12, dan E untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Sementara itu kalsium, magnesium, dan vitamin D untuk menjaga kepadatan tulang.

Nestle BOOST Optimum merupakan suplemen yang diformulasi aman dikonsumsi para lansia. Nestle BOOST Optimum mengandung 50 persen protein whey yang kaya Leucin untuk mempertahankan kekuatan otot, vitamin D untuk menjaga kepadatan tulang, vitamin E, B6, dan B12 untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh, lemak nabati, kaya akan MUFA (Mono Unsaturated Fatty Acid) untuk menjaga kesehatan jantung, rendah Laktosa, tanpa penambahan gluten, dan bebas lemak trans, kaya probiotik (Bifidobacterium Longum dan Lactobacillus Paracasei) juga Prebiotik serat pangan (Fructo Oligo Sacarida, Inulin, dan Acacia Gum) untuk membantu menjaga kesehatan saluran cerna.

nestle boost optimum

Nestle BOOST Optimum

Dengan rasa vanilla yang enak dan tidak eneg, Nestle BOOST Optimum tidak hanya dapat diminum para lansia tetapi dapat juga dikonsumsi semua usia yang memiliki kondisi sebagai berikut:

  • Kurang zat gizi atau sedang membutuhkan suplementasi nutrisi

  • Sedang dalam aktivitas atau pekerjaan yang padat dan kecenderungan melewatkan makan

  • Kurang istirahat

  • Sedang dalam diet atau dalam kondisi kurang berat badan

  • Kehilangan nafsu makan

  • Pasien dalam kondisi pemulihan setelah sakit

Jika tua adalah sebuah kepastian maka menjadi tua seperti apa itu sebuah pilihan yang dapat direncanakan sejak kini karena menjadi tua bukan berarti pupusnya semua mimpi dan cita-cita. Namun justru sebaliknya dengan menjadi tua merupakan saatnya mewujudkan mimpi yang tertunda. Yuks mulai wujudkan mimpi lansia sejak saat ini!

Author: Ninin Rahayu Sari

Architecture Graduate | Content Creator | Former Journalist at Home Living Magazine & Tabloid Bintang Home | Google Local Guide | Yoga Enthusiast

Leave a Reply