NININMENULIS.COM – Hai apa kabar yang #dirumahaja ? Sabar ya, untuk memutus mata rantai penyebaran virus berbahaya dan untuk tetap sehat, kita memang harus mematuhi anjuran pemerintah untuk bekerja dari rumah, belajar dari rumah, beribadah dari rumah, apapun aktivitasnya dilakukan dari rumah. Jika semua aktivitas dilakukan dari rumah, sekarang apakah kamu yakin rumah yang menjadi tempat beraktivitas setiap hari itu bebas dari penyakit? Atau jangan-jangan justru dari rumahlah semua penyakit itu berasal. Ingat loh penyakit itu bukan hanya berasal dari virus berbahaya saja tetapi bisa dari kuman dan bakteri.
Membersihkan rumah menjadi hal terpenting untuk menjaga kesehatan dan pencegahan penyakit. Tetapi terkadang kita bingung bagian mana saja yang harus dibersihkan setiap saat dan mana yang boleh dibersihkan sesekali saja. Jika semuanya kita bersihkan setiap saat, terbayangkan bagaimana lelahnya. Terutama untuk tumbuh kembang anak, rumah yang bersih akan membuatnya tumbuh optimal karena anak tidak mudah sakit, memiliki nafsu makan baik, dan kerap aktif bereksplorasi di dalam rumah.
Sebelum mengetahui bagian rumah mana saja yang harus dibersihkan, kita berkenalan dulu yuk dengan keempat jenis bakteri yang sering bersemayam di dalam rumah.
-
Staphylococcus aureus yang menyebabkan infeksi kulit, infeksi luka bedah, dan radang paru-paru.
-
Streptococcus penyebab infeksi tenggorokan, kulit, infeksi lapisan pembungkus otak atau meningitis, hingga penyakit yang menyerang saluran pernafasan seperti paru-paru.
-
Pseudomonas, bakteri ini kerap berkembang biak di area basah, seperti toilet, bak cuci piring, tanaman, buah, dan sayuran. Bakteri Pseudomonas menyebabkan ruam pada kulit, infeksi mata dan telinga, dan dapat menurunkan daya tahan tubuh manusia.
-
Escheria coli atau E.coli merupakan bakteri yang tumbuh di saluran pencernaan. Bakteri E.coli banyak terdapat di toilet dan kamar mandi. Bakteri inilah yang menjadi penyebab infeksi saluran pencernaan, pernafasan, dan saluran kemih.
Setelah mengenali keempat bakteri yang banyak muncul di dalam rumah, dari sini kita jadi tahu area mana saja di dalam rumah yang harus dijaga kebersihannya setiap saat. Area-area di dalam rumah yang rentan kuman dan bakteri tersebut yakni:
Pertama, kamar mandi merupakan area yang dipenuhi kuman. Di kamar mandi terdapat area seperti washtafel dan bak mandi yang menjadi tempat berkembangnya bakteri Pseudomonas dan Escheria coli. Sebaiknya bersihkan setiap hari atau maksimal seminggu sekali
Kedua, dapur. Di area dapur tempat-tempat berkembangnya bakteri dan kuman terdapat di lemari es, mesin cuci piring, oven, pemanggang roti, dan juga lemari piring. Untuk itu haruslah rajin membersihkan tempat-tempat yang menjadi pusat menyebaran bakteri dan kuman setelah habis digunakan dan menjaganya untuk tetap bersih.
Ketiga, pegangan pintu dan bukan hanya pegangan pintu saja, semua pegangan atau handle yang ada di setiap benda di rumah seperti lemari, harus dibersihkan menggunakan alkohol atau cairan disenfektan rutin setiap harinya.
Keempat, lantai yang menjadi tempat melakukan banyak aktivitas di atasnya, mulai dari duduk, menonton televisi, bahkan tidak sedikit anak-anak yang belajar di atas lantai. Sebagai tempat ijakan kaki saat berjalan, sudah tentu lantai menjadi tempat berkembangnya bakteri dan kuman, sebaiknya bersihkan dengan cara di sapu dan dipel setiap hari.
Kelima, dinding. Tidak banyak yang tahu, selain lantai, dinding juga menjadi area yang harus rutin dibersihkan karena mengandung bakteri dan jamur. Apalagi dalam kondisi saat ini, hampir 100 persen atau 20 jam kegiatan anggota keluarga khususnya anak banyak dilakukan di dalam ruangan dan kontak langsung dengan dinding. Sebagai area yang memiliki permukaan paling luas di rumah, dinding harus dijaga kebersihannya dengan cara:
-
Contents
Selalu membersihkan dinding rumah dari debu secara rutin
Untuk membersihkan debu dari dinding rumah sebaiknya menggunakan kain microfiber. Selain debu, pastikan juga membersihkan semua kotoran yang melekat pada dinding seperti jaring laba-laba. Saat membersihkan dinding sebaiknya menutup semua hiasan dinding dan perabotan yang ada di sekitarnya untuk menghindari berpindahnya kotoran ke tempat-tempat tersebut. Jika area dinding yang akan dibersihkan cukup tinggi dan sulit dijangkau, gunakan alat bantu seperti kepala sapu yang dilapisi kain untuk membersihkannya.
-
Bersihkan dinding dengan menggunakan lap
Untuk membersihkan dinding dari sisa kotoran atau noda yang tertinggal pada dinding rumah, gunakanlah kain lap yang diberikan sedikit air hingga lembab. Usahakan untuk tidak menambahkan produk pembersih yang mengandung alkohol, karena produk itu hanya akan merusak lapisan cat dan meninggalkan bercak-bercak pada dinding.
-
Gunakan cat dengan formula tanpa bau dan anti bakteri
Ini akan sangat membantu agar bakteri tidak menempel dan tumbuh lalu menyebarkan penyakit. Sesuai perkembangannya, saat ini produsen cat tidak hanya menawarkan keberagaman warna-warna yang indah, tetapi juga mulai memerhatikan kesehatan lingkungan. Hal tersebut terbukti dengan banyaknya bermunculan produk cat yang dilengkapi formula anti bakteri yang biasa disebut sebagai cat anti bacterial.
Untuk ini kamu bisa menggunakan cat anti bakteri Lenkote No Odor Medicare dari Avian Brands yang merupakan cat dinding premium dan diformulasi anti bakteri juga cat anti kuman sehingga setiap ruangan di dalam rumah akan aman juga terlindung dari pertumbuhan bakteri. Selama lapisan Lenkote No Odor Medicare masih menempel pada dinding, dipastikan zat anti bakteri akan terus bekerja secara efektif dan dapat menekan pertumbuhan bakteri.
Avian Brands adalah merek cat pelopor di Indonesia yang didirikan pada 1 November 1978 oleh Soetikno Tanoko. Di awal produksinya, Avian memproduksi cat bangunan seperti cat dinding, kayu, dan besi, namun sepuluh tahun kemudian, menambah varian catnya untuk keperluan otomotif dan furnitur. Kini setelah 41 tahun berlalu, Avian telah menghasilkan berbagai jenis cat dari kelas reguler hingga premium seperti Lenkote.
Sebagai merek cat anti bakteri premium dari Avian Brands, Lenkote dibuat dari bahan yang serba superior, mulai dari binder, filler, solvent, sampai additive nya. Lenkote memiliki beberapa varian, seperti Sunguard, Everglo, Supersilk, No Odor, Aquamatt, No Odor Medicare, Supersilk Anti Noda, Platinum, No Drop 100, Alkali Resisting Primer, Wall Putty, dan Wall Sealer.
Lenkote No Odor Medicare dari Avian Brands merupakan cat tembok premium tanpa bau dan cat anti bakteri yang cocok untuk diaplikasikan di semua ruangan, khususnya ke kamar-kamar yang sangat membutuhkan suasana sehat dan bersih seperti kamar bayi, kamar anak, kamar orang tua yang sudah lanjut usia, dan kamar orang yang sedang dalam tahap pemulihan kesehatan.
Lenkote No Odor Medicare juga dapat diaplikasikan di ruangan yang basah seperti dapur dan kamar mandi karena memiliki lapisan anti jamur dan juga anti lumut. Tidak hanya itu saja kandungan warna di dalam cat anti bakteri Lenkote No Odor Medicare tidak cepat pudar dan mudah dibersihkan dengan air tanpa khawatir membuat lapisan warnanya terkelupas.
Lenkote No Odor Medicare mengandung bahan acrylic berkualitas yang diproses dengan teknologi tinggi, sehingga didapati hasil akhir yang indah, halus, dan tentu saja bau yang dihasilkan sangat lembut dan juga ramah lingkungan. Ketangguhan cat Lenkote No Odor Medicare dari Avian Brands sebagai produk cat anti kuman yang ramah lingkungan pun sudah diakui dengan didapatkannya sertifikat Green Label Singapore sebagai produk cat anti baktero yang tidak mengandung merkuri dan timbal, juga memiliki kadar Volatine Organic Compound (VOC) atau kandungan komponen kimia organik yang dapat menguap dan mencemari udara sangat rendah.
Untuk lebih jelas mengenai cat anti bakteri, Lenkote No Odor Medicare dari Avian Brands dapat dilihat dari data teknis berikut ini.
Hasil akhir | Low sheen |
Warna | Lihat kartu warna |
Kekentalan (temperatur 30 derajat celcius) | 90 - 100 ku |
Berat jenis (temperatur 30 derajat celcius) | 1,2 – 1,4 kg/ lt, tergantung warna |
Kadar padat | 45 – 50% |
Pengencer | Air bersih |
Ketebalan film encer | ± 60 micron |
Waktu kering | |
Kering sentuh | 1 – 2 jam, tergantung cuaca |
Kering sempurna | 2 - 4 jam |
Tenggang waktu antar lapisan | Minimal 2 jam berdasarkan kondisi normal |
Cara aplikasi | Kuas, roll, spray 12 - 14 m2/ lt, tergantung dari absorpsi dan pori – pori |
Daya sebar teoritis | Permukaan |
One thought