NININMENULIS.COM – Saat berpuasa tahun lalu, apakah pernah ada yang membayangkan bahwa di tahun ini kita akan puada dalam kondisi pandemi seperti ini? Selama setahun ini sepertinya aku tidak pernah mendengar ada satu orang yang mengatakan bahwa akan ada pandemi yang membuat kita tidak bebas beraktivitas di luar rumah. Ya, mungkin ini memang sudah takdir dan rencana dari Allah SWT yang harus kita jalani dengan sabar dan ikhlas. Mungkin setelah ini kita akan diberi banyak kemudahan. Amin amin ya robbal alamin.
Setelah dua minggu berlalu, di hari ke-14 BPN 30 Day Ramadhan Bloge Challenge baru mengangkat tema Puasa dimasa COVID-19. Mengapa baru sekarang? Ya karena tahun ini puasanya sangat istimewa. Puasa di tengah pandemi COVID-19, adanya aturan work from home, hingga diberlakukannya PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) menjadi cerita sendiri yang tidak mungkin dilupakan. Mungkin suatu saat puasa 2020 ini akan menjadi sejarah yang tinggal kita ceritakan ke anak dan cucuk kita kelak. Ah aku sudah tidak sabar dan rasanya ingin cepat-cepat pandemi ini berakhir.
Untuk aku puasa dimasa pandemi COVID-19 memiliki keuntungan dan kerugiannya masing-masing, yang semuanya harus disyukuri dan dinikmati. Perbedaan yang aku rasakan menjalani puasa dimasa COVID-19 yakni:
-
Contents
Hilangnya ritual ngabuburit
Tidak perlu dipungkiri lagi kalau puasa tahun ini banyak yang tidak bisa jalan-jalan atau mencari panganan menjelang waktu berbuka sebebas puasa di tahun-tahun sebelumnya. Berbagai sajian kuliner khas puasa mulai dari bubur biji salak, gorengan, lontong, es campur, es buah, dan lain sebagainya yang biasanya banyak dijajakan pun tidak ada seiring dengan diberlakukan PSBB.
-
Tidak bisa buka bersama teman dan saudara
Biasanya baru memasuki bulan puasa satu persatu jadwal di kalender mulai terisi dengan rencana dan jadwal buka puasa bersama. Mulai dari buka puasa bersama teman SD, teman kuliah, teman kerja, relasi bisnis, hingga undangan berbuka dari brand-brand terkemuka lainnya. Tetapi di puasa tahun ini? Cukup di rumah bersama sanak keluarga. Beruntung aku tinggal di daerah perkampungan dimana masih ada kebiasaan berkirim takjil kepada tetangga. Ah ternyata masih ada bahagia di saat berbuka puasa dimasa COVID-19 ini.
-
Tidak bisa mengikuti ibadah kajian, taraweh, dan tadarus
Memasuki bulan Ramadhan berarti waktu yang tepat untuk menggali pahala. Saat puasalah ibadah seperti mendengarkan kajian, taraweh, dan tadarus banyak dilakukan. Suasana khusuk dan khidmat biasanya dapat langsung dirasakan saat mengikuti ibadah tersebut. Tetapi di tahun ini, dimasa pendemi, semua cukup dilakukan di rumah atau online.
-
Tidak terdengarnya keceriaan anak-anak bermain di luar setelah sahur dan menjelang berbuka