NININMENULIS.COM – “Teng” sebuah pesan masuk ke nomor whatsapp aku dari seorang sepupu, katanya, “Nin, aku kan masih pengobatan tiroid, kata dokter belum bisa divaksin. Lalu kalau aku ingin berpergian atau ke mall gimana dong? Sedangkan semua tempat harus menunjukan kartu vaksin?” Jujur hal itu tidak terpikirkan oleh aku sebelumnya. Aku yang sudah lengkap dosis pertama dan kedua vaksin AstraZeneka saat ini mudah saja untuk beraktivitas, lalu bagaimana untuk orang-orang yang senasib dengan sepupu aku itu? Daripada salah menjawab, pertanyaan inilah yang akhirnya aku tanyakan dalam talkshow ‘Efektivitas Vaksin COVID-19 yang Digunakan di Indonesia’ yang diadakan olah KBR bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) dan didukung oleh IFRC.
“Bagi orang-orang dalam kondisi tidak dapat di vaksin karena sedang menjalani pengobatan dapat meminta surat keterangan dari dokter yang merawat. Agar terintegrasi dengan aplikasi pedulilindungi, datang ke sentra vaksin dengan membawa surat tersebut. Dari sentra vaksin nantinya akan dicatat di dalam aplikasi bahwa tertunda vaksinasinya,” kata dr. Siti Nadia Tarmizi M.Epid, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 dari Kementerian Kesehatan RI saat berbicara di talkshow ‘Efektivitas Vaksin COVID-19 yang Digunakan di Indonesia’ pada Rabu (15/9) lalu.

Talkshow yang aku saksikan secara live streaming di YouTube Berita KBR ini dipandu oleh Rizal Wijaya dan menghadirkan dua narasumber yang sudah tidak asing lagi. Selain dr. Siti Nadia Tarmizi M.Epid, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 dari Kementerian Kesehatan RI yang menjawab pertanyaan aku, hadir juga dr. Julitasari Sundoro MSc, MPH, pakar vaksin.
Selain melalui YouTube Berita KBR, talkshow ‘Efektivitas Vaksin COVID-19 yang Digunakan di Indonesia’ dapat juga disaksikan di 100 radio jaringan KBR di seluruh Indonesia, dari Aceh hingga Papua, 104.2 MSTri FM Jakarta, dan live streaming via website kbr.id. Talkshow yang berlangsung selama satu jam, dari pukul 09.00-10.00 ini berlangsung interaktif, dimana kita dapat bertanya secara langsung melalui kolom chat di YouTube Berita KBR atau melalu telepon bebas pulsa di 0800 245 7893 dan WhatsApp di 0812 118 8181.
Banyak pertanyaan yang akhirnya terjawab setelah menyaksikan talkshow ‘Efektivitas Vaksin COVID-19 yang Digunakan di Indonesia’ di Ruang Publik Berita KBR ini, Mulai dari ketersediaan vaksin, jenis vaksin yang digunakan pada dosis pertama dan kedua, hingga hal yang paling banyak dipertanyakan masyarakat yaitu, vaksin mana yang lebih efektif?
Contents
Ketersediaan Vaksin COVID-19 di Indonesia
Menurut dr. Siti Nadia Tarmizi M.Epid hingga saat ini (per-15/9) di Indonesia sudah sebanyak 118 juta dosis vaksin yang disuntikan, baik dosis satu, dua, maupun tiga. Untuk dosis satu sebanyak 74 juta, dosis dua ada 42,9 juta, dan dosis tiga sudah 820 ribu vaksin yang disuntikan. Angka ini pun akan terus meningkat dan diharapkan dapat membantu upaya pemerintah untuk segera mencapai herd immunity.

Pemerintah pun telah melakukan beberapa langkah strategis secara bertahap dalam penyebaran vaksinasi di seluruh wilayah Indonesia. Jika terkesan belum mencapai seluruh daerah itu dikarenakan pemberian vaksin masih difokuskan di 7 Kabupaten Kota Jawa dan Bali. “Kita mulai di 7 Kabupaten Kota ini, karena tingkat dan jumlah pasien yang terpapar COVID-19 tertinggi di Indonesia. Selain itu faktor kepadatan penduduk juga menjadi pertimbangan. Sisanya baru dibagikan ke provinsi lainnya,” lanjut dr. Siti Nadia Tarmizi M.Epid.
Strategi penyebaran vaksin secara bertahap dilakukan pemerintah karena jumlah vaksin yang datang ke Indonesia tidak bersamaan. Dari Desember 2020 hingga September 2021, Indonesia telah kedatangan 62 kali vaksin dari berbagai negara dengan jumlah vaksin yang berbeda-beda. Jika pada Desember 2020, Indonesia baru kedatangan 3 juta dosis vaksin, pada September 2021, Indonesia sudah kedatangan 211 juta dosis vaksin. Dan angka ini masih setengah dari total vaksin yang Indonesia butuhkan, atau sejumlah 426 juta dosis vaksin untuk disebar di seluruh Indonesia.
Efektivitas Vaksin COVID-19
Hingga Agustus 2021 di Indonesia sudah tersedia 5 jenis vaksin yakni Sinovac, AstraZeneca, Moderna, Pfizer, dan Sinopharm yang semuanya telah mendapatkan izin penggunaan darurat oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Dan pada 7 September 2021 lalu, BPOM kembali menerbitkan izin penggunaan darurat baru dua produk vaksin COVID-19 yang baru, yaitu Janssen dan Convidecia. Jadi saat ini total 9 jenis vaksin yang telah mendapat izin penggunaannya di Indonesia.
