NININMENULIS.COM – Beribadah umrah ke Tanah Suci menjadi impian semua umat muslim di dunia. Banyak manfaat yang bisa didapat dari beribadah umrah selain semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT. Namun tidak semua muslim beruntung dapat menyaksikan Ka’bah yang menjadi kiblat sholat sehari-hari dari dekat, seperti halnya aku. Entah sudah berapa kali rencana keberangkatan harus gagal karena berbagai kendala, yang terakhir terkendala pandemi.
Umroh ke Tanah Suci memang bukan hanya urusan finansial, ada rencana Allah di sana. Jika kita sudah ‘dipanggil’, perjalanan menuju Tanah Suci pun menjadi mudah dan lancar. Seperti perjalanan ke-140 ksatria dan srikandi JNE, sebutan bagi karyawan JNE yang menjadi jamaah umrah kloter pertama pada 16-24 Mei 2022 lalu. “Yang teringat di pikiran adalah dosa-dosa selama hidup sehingga tidak terasa sampai meneteskan air mata, dan seakan tidak percaya kalau akhirnya saya bisa melihat Ka’bah secara langsung dan nyata,” pengakuan Yuda Hermawan. Salah satu jamaah umrah dari JNE Solo.
Keistimewaan Berumrah
Pengakuan Yuda menjadi satu dari berjuta pengakuan orang-orang yang berkesempatan menjalankan ibadah umrah. Tidak terbayang berapa banyak air mata yang menetes bila aku pun dapat kesempatan yang sama beribadah ke Tanah Suci seperti Yuda. Menjadi hal yang paling aku inginkan sejak kecil, umrah bukan sekadar perjalanan ke luar negeri saja, lebih dari itu banyak keistimewaan yang bisa kita dapatkan dengan berumrah, beberapa di antaranya yaitu:
-
Penghapus Dosa
Dalam sebuah hadits yang pernah aku baca bahwa dengan berumrah, Allah akan menghapus dosa-dosa yang lalu di antara umrah satu dengan umrah berikutnya.
-
Bentuk Jihad di Jalan Allah SWT
Beribadah umrah merupakan bentuk berjihad yang dapat dilakukan para orang tua, anak-anak, orang-orang lemah, dan juga wanita.
-
Akan Dikabulkan Doanya
Semuayang berkunjung ke Tanah Suci untuk beribadah dianggap sebagai tamu Allah. Keistimewaan yang akan diperoleh seorang tamu adalah dikabulkannya doa yang dipanjatkan, dan apabila memohon ampun, akan diberikan ampunan-Nya.
-
Menghilangkan Kefakiran
Umrah tidak pernah menjadikan menjadi miskin, justru sebaliknya dengan berumrah akan menjauhkan kita dari kemiskinan atau kefakiran.
Itulah beberapa keistimewaan melaksanakan ibadah Umrah yang menjadi impian semua umat muslim di dunia.
Baca juga: Rekomendasi Pelembut dan Pewangi Pakaian Terbaik
Kegiatan Umroh Gratis Bagi Karyawan JNE
Menyadari betapa istimewanya ibadah Umrah, pada 16-24 Mei 2022 lalu, JNE kembali memberangkatkan 140 ksatria dan srikandi JNE ke Tanah Suci. Ini sebuah pencapaian besar mengingat dua tahun kita tidak dapat melakukan ibadah umrah dikarenakan pandemi. ke-140 karyawan yang beruntung ini sangat terharu, bangga, hingga meneteskan air mata saat pertama kali berada di Masjidil Haram.
Kebahagiaan ini juga turut dirasakan M. Feriadi Soeprapto, Direktur JNE yang merasa lega setelah dua tahun tertunda akhirnya dapat memberangkatkan kembali ksatria dan srikandi JNE untuk beribadah umrah.“Kegiatan ini kami jalankan sesuai dengan amanah Ayah kami sekaligus founder JNE (Alm) H. Soeprapto Soeparno yang menggagas umrah gratis bagi para karyawan JNE yang sudah mengabdi kepada perusahaan selama lebih dari 12 tahun,” kata Feri.
Para ksatria dan srikandi JNE yang sudah bekerja lebih dari 12 tahun ini berasal dari berbagai kantor cabang JNE, seperti Jakarta, Tangerang, Cilegon, Bandung, Cirebon, Purwakarta, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Medan, Pontianak, Sidoarjo dan juga cabang utama yang lainnya. Dipandu oleh Ustadz Akhyar Mahpudin, perjalanan umrah ke-140 karyawan JNE berjalan lancar. Seluruh jamaah menjalani rangkaian ibadah umrah dengan antusias.
Antusiasme mengikuti umrah kali ini bahkan sudah diperlihatkan para jamaah umrah JNE sejak manasik. Bagi Devinta, srikandi JNE Sidoarjo, Jawa Timur, manasik umrah menjadi bekal ilmu yang harus dimiliki agar saat tiba di Tanah Suci sudah tidak ada lagi keragu-raguan dalam menjalani rangkaian ibadah umrah.
Setiap jengkal ibadah yang mereka jalani selama beribadah umrah menjadi momen yang berkesan dan sulit untuk dilupakan. Bagaimana Yeni, jamaah umrah yang bekerja di sekretariat JNE Semarang masih mengingat jelas saat masuk ke Masjid Nabawi ke area Raudhah. “Antusias jamaah untuk masuk ke sana luar biasa, sampai antri dan berdesakan. Dibutuhkan kesabaran untuk bisa masuk ke area yang ada makam Rasullullah Muhammad SAW, sahabat Abu Bakar, serta Umar bin Khatab tersebut. Saya sangat terharu karena merasa diberikan kemudahaan untuk dapat melaksanakan sholat di Raudhah,” seru Yeni.
Tidak hanya itu saja, saat dalam perjalanan menuju Ka’bah, para jamaah yang terdiri dari para karyawan JNE bertemu dengan seorang kakek yang terpisah dari rombongan keluarganya. Atas saran dari Ustadz Akhyar Mahpudin sebagai pemimpin rombongan, mereka membawa turut serta sang kakek sembari menyelesaikan tawaf. Agar tidak kembali terpisah, Yuda, ksatria JNE asal Solo ini pun menggandeng sang kakek sambil menyelesaikan tawaf. “Ketika tawaf sambil menggandeng kakek tersebut rasanya seperti kedua almarhum orangtua saya menyertai badal umrah yang saya lakukan untuk mereka,” cerita Yuda.
Dan Alhamdulillah setibanya rombongan jamaah JNE di Bukit Safa, sang kakek yang terpisah ini dapat bertemu dan berkumpul kembali dengan keluarga dan rombingannnya. Kelegaan dan puji syukur pun tak luput terucap dari seluruh ksatria dan srikandi JNE.
Baca juga: Semangat Berinovasi Damai Putra Group di Usianya yang Ke-41