NININMENULIS.COM – “Pak, mobil ini pernah nabrak nggak?” Itu hal pertama yang aku tanyakan ke operator Autonomous Electric Vehicle (AV) atau kendaraan listrik otonom tanpa awak saat berkesempatan mencoba menaiki, pada Kamis (24/11) lalu. “Menabrak tidak pernah. Kalau ditabrak kendaraan lain, pernah!” begitu beliau menjawab. Loh kok bisa? “Karena kendaraan listrik otonom ini memiliki rem yang sangat pakem, ia akan otomatis ngerem saat di depannya terdeteksi ada yang menghalangi. Untuk itu, bagi kendaraan lain, jika berada tepat di belakang kendaraan listrik otonom ini sebaiknya menjaga jarak aman lima meter,” sarannya. Sebuah percakapan singkat yang semakin memperbesar rasa ingin tahuku untuk mencoba langsung menaiki kendaraan otonom yang pertama di Indonesia.
Berkesempatan mencoba kendaraan listrik otonom tanpa awak menjadi keseruan dan kebanggan tersendiri. Mengingat kendaraan ini pernah dinaiki oleh Budi Karya Sumadi, Menteri Perhubungan Republik Indonesia saat meresmikan uji coba kendaraan listrik otonom di BSD City, Tangerang Selatan.
Sistem transportasi cerdas (intelligent transport system) yang diinisiasi dengan kehadiran kendaraan listrik otonom menjadi suatu keniscayaan untuk hadirnya transportasi masal yang nantinya memiliki sejumlah kelebihan dibandingkan kendaraan konvensional berbahan bakal fosil. Seperti lebih ramah lingkungan karena menghasilkan emisi karbon yang rendah, hingga dapat menurunkan tingkat kecelakaan yang diakibatkan oleh kesalahan manusia atau human error.
Contents
Mengenal Lebih Dekat Navya Arma
Kendaraan listrik otonom tanpa awak yang aku naiki ini berasal dari Prancis, memiliki merek dagang Navya varian Arma yang diperkenalkan oleh pengembang properti Sinar Mas Land bekerjasama dengan Mitsubishi Corporation.
Berbeda dengan kendaraan pribadi, kendaraan listrik otonom ini berjalan tidak terlalu cepat. kecepatan maksimal hanya 20 kilometer per-jam. Menurut keterangan dari operator, Navya Arma memiliki penggerak listrik dan battery pack berkapasitas 33 kWh yang dapat bertahan selama 9 jam dalam kondisi AC dimatikan dan 7 jam dalam kondisi AC hidup. Sekali isi daya, kendaraan listrik otonom ini dapat menempuh jarak hingga 100 kilometer.
Navya Arma ini memiliki dimensi 4,7 x 2,1 meter dengan kapasitas penumpang 15 orang, dengan formasi 11 duduk dan 4 berdiri. Kendaraan listrik otonom ini dilengkapi dengan delapan sensor yang terpasang di sekujur bodinya. Tiga ada di depan, tiga di belakang, dan masing-masing satu sensor di sisi kanan dan kiri.
Sensor yang ditanam dalam kendaraan listrik otonom ini mulai dari pemanfaatan GPS (Global Positioning System), sensor LIDAR (Light Radar) yang digabungkan dengan kamera resolusi tinggi untuk big data analysis. Kemudian akan diproses oleh komputer yang memiliki spesifikasi tinggi tertanam di dalam mobil yang bisa diakses oleh operator. Kendaraan listrik otonom tanpa awak ini mempunyai kemampuan akselerasi, navigasi, hingga dapat mendeteksi kondisi lingkungan di sekitarnya, termasuk menghindari halangan dan melakukan pemberhentian secara otonom.
Sensasi Menaiki Kendaraan Listrik Tanpa Awak
Kendaraan listrik otonom Navya Arma saat ini berada di Green Office Park, BSD City, dan untuk naiknya dari Lobby Utama The Breeze. Untuk bisa mencoba kendaraan listrik otonom kita harus mengunduh aplikasi OneSmile di PlayStore atau AppStore untuk melakukan registrasi dan mengisi survey yang ada di dalam aplikasi untuk mendapatkan barcode yang berfungsi sebagai tiket gratis. Tiket tersebutlah yang menjadi akses untuk menaiki Navya Arma ini.
Selain mendapatkan barcode tiket gratis dengan mengisi survey di aplikasi OneSmile, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi calon penumpang Navya Arma, kendaraan listrik otonom, seperti:
-
Calon penumpang harus memiliki tinggi badan minimal 120 cm (anak-anak di bawah umur tidak disarankan naik).
-
Semua penumpang diharuskan mengenakan sabuk pengaman selama berada di dalam kendaraan.
-
Untuk menjaga kesehatan bersama, seluruh penumpang diwajibkan menggunakan masker.
-
Tidak merokok, makan, dan minum di dalam Navya Arma ini.
-
Tidak membawa belanjaan ataupun binatang peliharaan ke dalam kendaraan listrik otonom.