NININMENULIS.COM – Lukisan-lukisan ‘potret’ yang dikerjakan Guntur Triyadi nampak tak biasa dan darinya kita bisa mengenal beberapa sosok bersejarah seperti Che Guevara, RA Kartini. Karl Marx, Chairil Anwar, Mao Zedong, atau Lauw Ping Nio (Nyonya Meneer). Para tokoh tersebut tidak digambarkan sebagaimana kebiasaan potret biasa, mereka nampak dengan gestur tubuh khusus bahkan dengan sikap tubuh yang tengah ‘bercerita’. Sikap-sikap itu bahkan bisa menggeser persepsi pengenalan seseorang tentang para tokoh tersebut di luar kebiasaan bagaimana mereka dikisahkan dalam narasi sejarah yang umum.
Karena bagi Guntur, soal sejarah tak hanya tentang ilmu pengetahuan tetapi juga soal pembentukan persepsi nilai. “Karya-karya Guntur Triyadi memang bersifat ilustratif dan saya menganggapnya sebagai cara unik untuk menggerakkan kekuatan komunikasi sebuah gambar. Persoalan ekspresi seni rupa memang bukan soal jelas atau tidaknya sebuah gambaran, melainkan pada kemauan ekspresi seni tersebut memasuki wilayah penghayatan seorang peneliti seni,” kata Rizki A. Zaelani, kurator.
Foto: Yudi Dwi Hertanto
Foto: Yudi Dwi Hertanto
Between The Line yang menjadi judul pameran ini pun memiliki makna ideomatik sebagai sesuatu yang tersirat, bagaimana kita diundang ‘melihat apa yang tak terlihat’ pada pameran lukisan ini. Lukisan Guntur memiliki kecenderungan yang menekankan kekuatan gambar, meski pada karya-karya tersebut terdapat cara pengerjaan lain, yakni teknik lukis (dengan cat minyak) serta teknik sulaman benang.
Gambaran yang tersaji dalam setiap lukisan pun tak cukup hanya mengundang jawaban bahwa seseorang telah mengenal yang tersurat, namun lebih merasakan apa yang tersirat. Ihwal memahami itulah yang pernah diungkapkan dua peneliti, Mark C Taylor dan Esa Saarinen, ‘Understanding has become impossible becouse nothing stands under. Interstanding has become unavoidable becouse everything stands between’.
Architecture Graduate | Content Creator | Former Journalist at Home Living Magazine & Tabloid Bintang Home | Google Local Guide | Yoga Enthusiast
View all posts by Ninin Rahayu Sari