NININMENULIS.COM – Sejak diresmikan Desember silam, Artotel Beach Club (ABC) mulai menjadi tujuan destinasi baru di wilayah Sanur, Bali. Berbeda dengan properti lainnya, ABC menjadi langkah awal Artotel Group dalam mendirikan food and beverage mandiri yang tidak berada di area bangunan hotel. Tidak hanya kalangan muda yang menyukai tempat ini, para pasangan baru, anak-anak, hingga manula pun terlihat mendominasi tempat yang setiap harinya ada tiga hingga empat grup arisan yang melangsungkan acaranya di sini.
Bila Anda menginginkan suasana beach club yang jauh dari hingar bingar pesta anak muda maka ABC lah tempatnya. Semua musik diatur sesuai jam kunjungan tamu dengan penata musiknya Ekky Suryonegoro alias DJ Equal yang menggabungkan aliran jazz-hop, punk, disco, balearic, dan vocal house. Para tamu cilik pun mendapat tempatnya di sini dengan banyaknya jumlah lifeguard dan kolam renang yang tidak semuanya dalam.
Beach club ini menempati lahan peninggalan Sanur Beach Grove. Jika masuk melalui jalan Tamblingan, kita akan melewati sebuah taman bermain anak, lalu ke area drop off yang dihiasi batung baja berjudul Bloom karya Pintor Sirait, seniman yang karyanya juga dapat dilihat di Hotel Alaya Kuta dan Artotel Sanur. Memiliki luas 7 ribu meter persegi, ABC dibangun di tepi laut untuk memberikan pengalaman bersantap dan bersantai sembari menikmati view yang menenangkan.
Sama halnya dengan beach club umumnya, di sini juga dijumpai kolam renang yang stylish dan pool bar, juga beberapa pilihan butik dengan hamparan rumput yang luas. Semua kenyamanan yang ditampilkan ABC tersebut merupakan sentuhan dingin dari para desainer di biro arsitek PBM (Penjor Bali Mandiri) yang juga terlibat dalam proyek Nihiwatu di Sumba dan The Finnn’s Beach Club di Cangguh.
Menjadi ciri khas di ABC yakni keberadaan rumah pohon raksasa yang terbuat dari bambu yang dibangun mengelilingi pohon beringin yang telah berusia ratusan tahun. Untuk area dining serta area multi fungsi berada di lantai dua. Daybed dan sun lounger ditatakan ‘bertaburan dari tepi area utama ini menuju pantai yang menghadap ke Gunung Agung di kejauhan.
Berbeda dari properti lainnya Artotel, ABC tidak dihiasi mural, sebagai gantinya sejumlah aksesori dan pernak-pernik artistik berbahan bambu kreasi sang arsitek turut ditampilkan di sini. Seperti contohnya yang terlihat di lobby, mereka membuat sebuah kandil bambu dengan untaian rantai dan tudung lampu berbentuk cangkang kerang.
Architecture Graduate | Content Creator | Former Journalist at Home Living Magazine & Tabloid Bintang Home | Google Local Guide | Yoga Enthusiast
View all posts by Ninin Rahayu Sari