NININMENULIS.COM – Fanatisme atau ketertarikan terhadap sesuatu ternyata tidak melulu bermakna negatif. Fanatisme kali ini memberikan keindahan dan rasa nyaman bagi si pemilik. Dari ketertarikan akan seri produk yang dikeluarkan Box Living. Pemilik rumah ini tidak hanya mempercayakan furnitur dan aksesori dari showroom yang berlokasi di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, tapi juga penataan setiap ruangnya.
Karya-karya pasangan desainer Marcel Opstal dan Maya Basyroel, pemilik Box Living, kerap diapresiasi baik dan mampu bersaing dengan brand ternama lainnya. Kepiawaian keduanya inilah menarik minat salah satu customer-nya untuk memercayakan seluruh desain rumah yang berlokasi di Vimala Hills, Bogor kepada Box Living. Sama dengan rumah-rumah yang ada di dalam satu cluster, rumah ini memiliki arsitektur bangunan yang sama dengan sekitarnya. Dengan atap seperti rumah adat Lombok, rumah ini memiliki teras yang luas dan juga pemandangan yang indah ke taman cluster. Ada sejumlah perubahan tatanan sejak tahun lalu. “Setelah soft opening tahun lalu ternyata ada tatanan ruang yang tidak disukai pemiliknya, dan masih harus mengalami perubahan,” tutur Donna Prinady Fajar, desainer Box Living yang menemani saya berkunjung.
Perubahan itu cukup besar. Dari sekadar memindahkan pantry, hingga renovasi area teras sampai ke dalam. Oleh Marcel, area teras yang luas tidak didiamkan begitu saja, ia menjadikannya area yang nyaman untuk bersantai dengan penataan koleksi Fresco seperti Tarakan Chair Alumunium dan Pavilion 13 Wing Chair Alumunium. Penutup atapnya adalah rangka baja dengan kaca transparan. Terdapat bilah-bilah ranting cemara udang yang didapat dari perkampungan sekitar. Bilah-bilah ranting tersebut menciptakan bayangan menarik saat terkena sinar matahari.
Masuk ke dalam terdapat foyer terdapat kabinet Diamand Server Nipis Series. “Lantainya dibuat dari marmer yang direndam acid sehingga berwarna white wash dan disusun senada dengan kabinetnya,” ujar Donna. Foyer ini memisahkan area privat dan semi publik. Rumah ini awalnya hanya satu lantai dengan plafon tinggi dan ruang kosong di atasnya. Melihat ada ruang yang ‘sia-sia’, ia menjadikannya sebuah mezanine yang rangkanya berdiri sendiri dari baja. Mezanine ini difungsikan sebagai area santai atau menonton yang nyaman dengan kehadiran sofa koleksi Decorum. Di bawah mezanine terdapat ruang keluarga dan ruang makan dengan lampu gantung Coastal hitam. “Awalnya di sini terdapat kitchen set besar. Karena rumah ini untuk peristirahatan, posisi pantry dipindah bersebelahan dengan powder room dengan ukuran yang lebih kecil,” tambah Donna.
Gradasi warna-warna gelap seperti hitam, abu-abu dan cokleat tua sebenarnya tak lazim digunakan pada penataan rumah tinggal. Namun penempatannya di living room justru terlihat maskulin dan elegan. Di samping powder room terdapat inner courtyard dengan keramik yang disusun tiga dimensi pada dinding. “Penyusunan keramik seperti itu bertujuan untuk menutupi jendela atau lubang angin dari powder room,” tutur Donna yang bercerita pula bagaimana proses memasukan pohon kamboja dari atas ke dalam courtyard. Berhadapan dengan inner courtyard terdapat ruang tidur tamu yang berisikan tempat tidur Decorum series.
“Ruang ini diperuntukkan untuk area khusus putri sang pemilik rumah,” jelas Donna. Bila di ruangan lain menggunakan warna-warna gelap, untuk ruangan ini terlihat lebih terang dan ‘berwarna’. Pada dinding menggunakan warna biru telur asin dengan penambahan gambar-gambar dan corak yang menarik. Pemberikan gambar-gambar pada dinding tidak lantas membuat ruang tampak childish. Kesan mewah dan elegan tetap terasa di setiap sudut ruang ini. Berhadapan dengan ruang ini terdapat kamar tidur utama yang luas dengan walk in closet dan kamar mandi privat di dalamnya. Pemilihan warna-warna hangat seperti coklat dan krem terlihat dominan pada pemilihan jenis tempat tidur, meja rias, lazy chair, dan juga aksesorinya.
Architecture Graduate | Content Creator | Former Journalist at Home Living Magazine & Tabloid Bintang Home | Google Local Guide | Yoga Enthusiast
View all posts by Ninin Rahayu Sari
4 thoughts
Lantainya dibuat dari marmer yang direndam acid sehingga berwarna white wash dan disusun senada dengan kabinetnya
Lantainya dibuat dari marmer yang direndam acid sehingga berwarna white wash dan disusun senada dengan kabinetnya
dari sini aja udah bisa disimpulin
MIHILLLLLLL
Hahahaha…. Byk k keramik yg motifnya sama harganya terjangkau
Andai saja saya punya rumah seperti diatas, alangkah senangnya hati ini, btw salam kenal ya mba, saya juga ikut BP challenge 🙂
Salam kenal juga mba Iid…. ???