Mengunjungi Winnie The Pooh-nya Balikpapan

NININMENULIS.COM – Saya termasuk salah satu orang yang jatuh cinta pertama kali dengan kota ini sejak menginjakan kaki untuk pertama kalinya. Balikpapan, Kalimantan Timur mungkin tidak seeksotis Bali dan Lombok, tidak seindah alam Irian Jaya, namun saya menyukai semua sisi yang ditampilkan kota ini. Dapat dikatakan tidak banyak wahana rekreasi yang dapat dikunjungi di kota ini, tetapi luangkan waktu Anda untuk mengunjungi kawasan konservasi beruang madu.

NininMenulis

Jembatan sebagai rute para pengunjung untuk menyaksikan beruang madu.

Kawasan konservasi beruang madu ini bernama Kawasan Wisata Pendidikan Lingkungan HIdup (KWPLH) yang lokasinya berada di jalan poros Balikpapan – Samarinda Km.23. Untuk mencapainya kita dapat menggunakan motor dan mobil, atau angkutan umum dari pusat kota. Untuk tipe orang seperti saya yang tidak mudah mengingat rute, menuju kawasan ini terbilang tidak mudah. Saya menyadari keberadaan kawasan konservasi ini setelah melihat sebuah patung beruang raksasa dengan bulu-bulunya dari ijuk dengan papan nama berukuran besar yang menandakan bila kita telah sampai ke kawasan konservasi beruang madu.

Di sisi depan kawasan terdapat sebuah kantor berbentuk lamina atau rumah khas suku dayak, suku asli Kalimantan, dengan area parkir yang luas di depan dan samping bangunan. Untuk mengunjungi kawasan ini pengunjung tidak dipungut biaya, kita hanya diwajibkan menuliskan informasi pengunjung.

NininMenulis

Beruang madu saat dikeluarkan dari kandangnya

Beruang madu (Helarctos Malayanus) merupakan maskot dari kota Balikpapan. Hewan ini termasuk jenis binatang yang dilindungi karena di ambang kepunahan akibat habitatnya yang kian berkurang efek dari kebakaran hutan, penebangan kayu, dan pembukaan ladang. Parahnya lagi beruang madu sering dibunuh atau ditangkap untuk diperjualbelikan. Percayalah bila Anda menginginkan beruang madu untuk di rumah Anda sebaiknya beli saja boneka Winnie The Pooh yang lucu dan menggemaskan.

Mengapa saya katakan demikian? Beruang madu merupakan jenis hewan yang memiliki daya jangkau yang luas di habitatnya. Lahan seluas 1,3 hektar yang disedikan untuk konservasi ini pun diakui masih kurang untuk mewadahi 6 ekor beruang madu yang ada saat ini. Dinamakan beruang madu karena banyak warga yang melihat hewan ini kerap menghancurkan pohon yang ada sarang lebahnya dan meminum dari sarangnya. Pada kenyataannya, biji-bijian, buah-buahan, dan seranggalah yang diincar untuk makanannya.

NininMenulis

Beruang madu akan mencari makanan yang sebelumnya telah disebar di sepanjang area jelajah makannya.

Kawasan konservasi beruang madu ini didesain mendekati habitat aslinya yang terlihat seperti hutan yang belum terjamah. Ke-6 beruang madu yang mendiami kawasan ini bernama, Bennie (jantan), Harris (jantan), Idot (betina), Anna (betina), batik (jantan), dan bedu (jantan). Saat jam 09.00 pagi dan 15.00 sore, ke-6 beruang madu ini akan dikeluarkan untuk diberi makan, dan saat proses makan inilah kita dapat menyaksikan beruang madu dengan mata telanjang. FYI kawasan konservasi ini buka setiap harinya mulai pukul 08.00 hingga 17.00 sore, tetapi saya sarankan datang di jam-jam pemberian makan.

Proses pemberian makan beruang madu dirancang sedemikian rupa dengan menyebar buah dan makanannya di sepanjang jalur yang akan dilalui beruang madu, atau mengoleskan selai dan madu di tempat-tempat tertentu sehingga beruang-beruang tersebut harus mencari, berdiri, bahkan memanjat pohon untuk mendapatkan makanan tersebut. Semua aksi keenam beruang madu tadi bisa kita saksikan dari atas jembatan sepanjang lebih kurang 700 sampai 800 meter. Proses penyusuran makanan yang bisa disaksikan pengunjung ini (dari ujung ke ujung) memakan waktu sekitar 20 menit. Dari atas jembatan ini pula kita bisa mengabadikan gerak gerik beruang-beruang tersebut tanpa harus mengganggu si beruang itu sendiri.

Beruang Madu Balikpapan

Beruang madu pun dapat memanjat untuk mendapatkan makanannya.

Setelah puas melihat polah tingkah beruang madu serta mengabadikannya dari dekat, kita bisa mengunjungi Pusat Informasi Beruang di dunia beruang. Tempat ini juga didesain khusus sehingga memudahkan dalam memahami jenis-jenis beruang di dunia. Di tempat ini kita akan tahu berbagai macam beruang, bagaimana habitatnya, makanannya, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan beruang. Kawasan ini juga dilengkapi dengan 2 buah lamin. Lamin pertama digunakan untuk berbagai pusat informasi, musholla, toilet, took souvenir, serta mini theater yang memutar film dokumenter mengenai beruang madu. Sedangkan lamin kedua digunakan untuk acara-acara tertentu semisal family gathering dan lain sebagainya.

Beruang madu Balikpapan

Salah satu beruang madu yang tengah asyik makan.

Pengunjung yang perduli dengan kelestarian beruang madu pun dapat ‘mengadopsi’ salah satu dari ke-6 beruang madu tersebut. Dengan mengadopsi beruang madu tersebut, berarti Anda telah berkontribusi pada kesejahteraan mereka. Dana adopsi ini nantinya akan dipergunakan untuk pemeliharaan habitat, akuisisi peralatan khusus, perawatan satwa, makanan satwa, dan program pelestarian. Namun jangan bayangkan Anda dapat membawa pulang beruang madu yang telah diadopsi tersebut. Berbeda dengan mengadopsi bayi, beruang madu tersebut tetap berada di kawasan konservasi, tetapi pada sebuah papan pemberitahuan nama-nama yang telah mengadopsi beruang-beruang tersebut.

Tak hanya kawasan untuk beruang madu, kawasan ini juga terdapat taman bunga yang dilengkapi dengan ruang terbuka hijau yang dilengkapi dengan gazebo-gazebo untuk beristirahat, areal bermain, rumah kucing, enklosur kucing, dan karantina kucing. Seru bangetkan? Jadi kalau ke Balikpapan sempatkan untuk berkunjung kemari ya.

Author: Ninin Rahayu Sari

Architecture Graduate | Content Creator | Former Journalist at Home Living Magazine & Tabloid Bintang Home | Google Local Guide | Yoga Enthusiast

10 thoughts

  1. Huaaa, asyiiikk banget Mbak bisa lihat beruang madu.
    Tapi gak kelihatan ya wajahnta secara hitam seluruh badannya gitu, heheheh. Pengen deh suatu hari bisa lihat Winnie the Pooh ini juga ?

  2. beruntung mbak bias lihat beruang madu . saya lahir di samarinda, sering ke bpp. terus pas kuliah tinggal di bpp belum pernah lihat Winnie the pooh, hehe. saya juga sama jatuh cinta sama bpp sejak masih kecil…

Leave a Reply