NININMENULIS.COM – Apa yang akan dilakukan di 2019 tentu tidak terlepas dari apa yang terjadi di 2018. Untuk saya, 2018 bukanlah tahun yang buruk tetapi bukan juga tahun yang ‘mulus’ untuk dilalui. Mengapa? Di pertengahan 2018 dikarenakan manajemen yang buruk, kantor media cetak tempat saya bekerja ditutup dan lebih dari lima puluh pegawai diberhentikan saat itu – sisanya memilih untuk mengundurkan diri atau resign. Kalau ditanya apakah saat itu saya bersedih? Tentu saja iya. Di bulan-bulan awal saya dan juga teman-teman bingung, akan kemana kita? Tapi hidup terus berjalan dan kami tidak boleh larut dalam nostalgia masa lalu. Saya dan teman-teman harus mulai melangkahkan kaki menuju sesuatu yang baru dan tentu lebih baik (insyaallah).
Contents
Never stop fighting until you arrive at your destined place – that is, the unique you. Have an aim I life, continuously acquire knowledge, work hard, and have perseverance to realize the great life
– A.P.J. Abdul Kalam-
Memutuskan untuk tidak berhenti dan melanjutkan apa yang telah dijalani, itu menjadi motivasi terbesar saya untuk melangkahkan kaki. Dan langkah pertama untuk mulai berjalan yakni memetakan kembali apa yang menjadi kebisaan dan kebiasaan saya selama ini. Mengapa kebisaan dan kebiasaan saya garis bawahin, karena ini menyangkut keduanya.
Menulis ke Menulis
Bertahun-tahun menekuni dunia tulis menulis di media cetak tidak akan membuat saya berhenti. Blog yang telah lama saya miliki dan selama ini menjadi media menulis di luar kebiasaan mulai saya aktifkan kembali. Jika sebelumnya hanya satu postingan setiap seminggu atau sebulan, kini menjadi lebih aktif dari sebelumnya. Dari seorang penulis, tetap menjadi penulis. Hanya sebutannya saja yang berbeda, jika dulu pewarta sekarang narablog. Tidak ada yang berubah dari kegiatan yang satu ini. Mengumpulkan data atau informasi melalui liputan dan lain sebagainya lalu mengolahnya menjadi tulisan tetap menjadi kebiasaan yang tidak pernah putus hingga saat ini. Bukan hanya aktivitasnya saja yang tidak putus, hubungan baik dengan beberapa narasumber saat menjadi pewarta tetap saya jalin melalui tulisan di blog. Ah menyenangkan rasakan tetap dipercaya menuliskan kegiatan dan karya-karya mereka.
Berbeda menjadi pewarta di bawah perusahaan dengan menjadi narablog ada target-target yang harus dimaksimalkan sendiri, jadi jangan katakan menjadi narablog itu lebih mudah. Dan untuk mencapainya, berikut beberapa poin yang saya lakukan di akhir 2018 agar perjalanan sebagai narablog di 2019 mencapai target yang saya inginkan berjalan sukses.
-
Merubah domain yang awalnya nininmenulis.wordpress.com menjadi TLD atau Top Level Domain, www.nininmenulis.com . Dengan merubah domain, saya berharap menjadi lebih serius dan konsisten untuk terus eksis dalam dunia tulis menulis.
-
Bergabung dengan komunitas blogger untuk banyak belajar dari blogger-blogger yang telah lebih dahulu berkecimpung. Tentu saja ini kesadaran saya melihat adanya berbedaan dunia pewarta dengan dunia narablog. Dari komunitas-komunitas inilah saya belajar apa itu DA (Domain Authority), PA (Page Authority), DR (Domain Rating), Ahreff, dan lain sebagainya yang sebelumnya tidak pernah saya dengar saat di media cetak – juga termasuk bagaimana cara untuk meningkatkannya.
-
Meningkatkan pageview. Betapa kata ini sangat berarti bagi seorang narablog. Apalah artinya tulisan dan liputan yang bagus bila tidak ada yang membacanya? Ini yang terus saya upayakan hingga kini dengan meningkatkan performa tampilan dan mutu berita.
-
Melengkapi blog dengan berbagai parameter seperti Google Analytic, AdSense, dan lain sebagainya. Dan tidak lupa untuk belajar ‘mengawini’ SEO di setiap tulisan dan postingan.