NININMENULIS.COM – Se.Ka.Ta adalah motif wallpaper dinding yang dibuat secara khusus untuk Laflo. Koleksi wallpaper dinding ini menggambarkan kekayaan alam, budaya, dan warisan Indonesia yang dikerjakan oleh para artis lokal. Mari mengenal Se.Ka.Ta wallpaper dinding lebih dalam lewat 8 seri motifnya.
Dalam motif wallpaper dinding, Animalia, para seniman menggunakan teknik gambar crosshatch klasik yang diubah menjadi desain pola tumpang tindih dengan warna monokromatik pupus untuk membawa tampilan lebih kontemporer sesuai tuntutan abad 21. Mengambil inspirasi kehidupan liar Indonesia di abad 18, saat hewan seperti harimau Sumatera, gajah Sumatera, anoa, tapir dan orangutan masih banyak jumlah populasinya sebagai motif wallpaper dinding.
Motif wallpaper dinding Rangkong Rainforest
Hutan hujan Indonesia yang disebut sebagai jamrud khatulistiwa menjadi inspirasi untuk motif wallpaper dinding Rangkong Rainforest – kehijauan hutan Indonesia dengan daun-daunnya yang cantik adalah rumah bagi burung enggang dan rangkong. Komposisi kedua model ini disatukan dalam motif wallpaper dinding yang mengalir dan melengkung, ciri khas seni nouveau yang populer pada 1819 hingga menjelang perang dunia pertama. Aliran ini muncul sebagai sebuah reaksi terhadap industrialisasi dan gaya mesin yang dianggap menghilangkan sifat manusiawi dalam seni dan pembuatan barang-barang kebutuhan manusia. Warna hijau dengan irama ombré emas tidak dapat disangkal, akan membawa perasaan mewah saat mengaplikasikan motif wallpaper dinding ini di ruang favorit.
Dalam Botanica, lukisan tumbuhan dan burung rangkong diubah perletakannya secara digital dengan gaya pengulangan susunan pola bata sebagai motif wallpaper dinding. Pewarnaan motif wallpaper dinding ini meniru kejadian nyata yang tersketsa dalam media kertas usang. Kombinasi ini untuk menghadirkan nuansa kontemporer yang dicintai sepanjang masa di dalam wallpaper dinding.
Motif Wallpaper Dinding Peony
Motif wallpaper dinding lainnya yakni Peony, bunga cantik ini identik dengan motif keramik antik Celadon yang berasal dari budaya peranakan, budaya yang menjadi latar seni dan desain hingga hari ini. Wallpaper dinding Peony dalam Se.Ka.Ta adalah sentuhan kontemporer dengan motif wallpaper dinding Peony peranakan Cina yang diperbesar. Hasil perbesaran ini menghasilkan lukisan mekar raksasa dengan goresan khas Georgia O’keeffe (ibu seni modern Amerika) dan wallpaper dinding ini akan menjadi pusat perhatian sekaligus menciptakan suasa kalem di ruangan.
Tidak melupakan akar kebudayaan lokal, Se.Ka.Ta menghadirkan motif wallpaper dinding Kawung, salah satu motif batik tertua yang sudah ada sejak abad 9. Berasal dari Jawa, kawung adalah pengulangan bentuk elips buah kolang-kaling yang disusun dalam empat penjuru dan menjadi motif kesukaan para Sultan Yogyakarta. Batik Kawung biasanya hadir dalam warna gelap hijau, abu-abu, merah, biru yang indah. Motif wallpaper dinding Kawung akan membuat ruangan terlihat mewah dan menarik.
Tidak banyak yang mengetahui bahwa kongres pemuda ini dilaksanakan dua kali, 30 April 1926, 2 Mei 1926, dan 28 Oktober 1928. Kongres pemuda pertama diambil di tiga tempat berbeda, Gedung Katholieke Jongenlingen, Obligasi di Lapangan Banteng, tempat kedua di Gedung Oost-Java Bioscoop, dan Gedung Indonesisch Huis Kramat. Dalam motif wallpaper dinding Sumpah Pemuda, ketiga tempat ini digabungkan bersama-sama dalam garis hitam klasik sketsa stoke (sketsa pensil). Wallpaper dinding ini tentu akan menambah nilai sejarah Indonesia ke ruang.
