5 Bakmi Enak di Jakarta Ini Dapat Mempersatukan Perbedaan

IMG_20190708_140818268-01

NININMENULIS.COM – Pemilu lalu ternyata masih menyisahkan tanya di hati saya, semudah inikah persatuan Indonesia terpecahbelah? Namun kehadiran ‘tidak sengaja’ saya ke ulang tahun ke-99 Vihara Amurva Bhumi Hok Tek Tjeng Sin di Jalan Prof. Dr. Satrio kav.6 Jakarta Selatan pada senin (8/7) lalu membuka mata saya, oohh.. ternyata persatuan itu masih ada. Apa sih yang membuat persatuan saat itu ada? 5 Bakmi Enak di Jakarta lah yang mempersatukan semua perbedaan itu. Pasti bingungkan bagaimana caranya ke 5 Bakmi Enak di Jakarta ini dapat menyatukan semua perbedaan? Jadi begini ceritanya.

Tidak sengaja saya melihat postingan seorang teman di media sosial yang mengunggah aksi bakti sosial dari seorang Food Blogger, Tirta Lie yang berkerjasama dengan pemilik 5 bakmi enak di Jakarta untuk memeriahkan ulang tahun Vihata Amurva Bhumi Hok Tek Tjeng Sin yang ke-99. Ke 5 bakmi enak di Jakarta itu rencananya akan menjual bakminya murah seharga 10 ribu untuk bakmi yang halal dan 15 ribu rupiah saja untuk bakmi non halal. Ke-5 bakmi enak tersebut yakni, Cwie Mie Malang dan Bakmi Rudy untuk yang halal, dan A’Ang 51, Bakmi bakar Boud’z, dan Kedai Tang untuk yang non halal. Harga tersebut sudah termasuk minum dan pembeli tetap mendapatkan bakmi enak tersebut sebesar porsi bila kita membeli biasanya.

Melihat bakmi enak yang disediakan ada yang halal dan non halal, sudah tentu bazar bakmi enak dan murah ini diperuntukan untuk semua kalangan, tidak terbatas agama, ras, dan antar suku. Ini yang menjadikan saya tertarik untuk berkunjung ke bazar bakmi enak dan murah ini. Kebetulan ada teman yang tertarik juga mengunjungi bazar bakmi enak ini.

Lokasi Vihara Amurva Bhumi Hok Tek Tjeng Sin sudah sangat saya kenali selama 15 tahun, dan yang saya tahu vihara ini tidak terlihat ramai karena banyak yang tidak mengetahui ada vihara di sana. Ya, ini di karenakan Vihara Amurva Bhumi Hok Tek Tjeng Sin berada di tengah-tengah gedung perkantoran. Jika kita tidak jeli melihat plang di pintu masuknya mungkin kita tidak menyadari ada vihara di sana.

Itulah mengapa saya dan teman berpikir kita tidak akan meemukan suasana yang terlalu ramai mengingar baza bakmi enak ini diadakan mulai siang hingga sore hari dan tersedia 2000 mangkuk bakmi enak. Namun nyatanya?

Saat masih di dalam busway jurusan Tebet-Karet, whatsapp di gawai saya berbunyi dari teman saya yang mengunggah foto antrian di area baza bakmi enak. Saat itu jam menunjukan pukul 12:30. “Buseett dah antriannya.” Saya melongo tidak menyangka ternyata animo masyarakat sekitar sangat besar akan bazar bakmi enak tersebut.

Ternyata antrian dan keramaian di dalam Vihara Amurva Bhumi Hok Tek Tjeng Sin sudah terlihat sejak di depan jalan masuk, di mana petugas parkir sibuk mengatur setiap kendaraan dari pengunjung vihara yang datang berkunjung. Dan saya yang berjalan kaki seakan tenggelam dan terbawa arus kerumunan orang yang datang dan mengantri kupon antrian membeli bakmi enak tersebut.

Suasana terik matahari saat itu seakan tidak menghalangi besarnya animo masyarakat yang antri ingin mencicipi bakmi enak yang ada di sana. Untuk dapat menikmati semua bakmi enak yang tersedia di sana, pengunjung diharuskan membeli kupon sesuai dengan bakmi enak mana yang akan dibeli. Untuk satu orang boleh membeli maksimal 2 kupon di satu kedai bakmi, atau maksimal 10 kupon bila membeli di 5 kedai bakmi enak yang tersedia.

Setelah menunggu (agak) lama, akhirnya tiba giliran saya mendapat kesempatan membeli kupon yang tersedia. Saat itu si pemilik acara, Tirta Lie memberi tahu bahwa untuk kedai bakmi non halal di tutup dulu sementara karena jumlah pembeli yang membludak. Jadi antrian saat itu hanya dikhususkan bagi yang ingin menikmati bakmi enak dan halal. Wuah thanks god karena itu memang tujuan saya, menikmati bakmi enak dan halal sehingga saya tidak perlu mengantri lebih lama lagi. Bahkan teman yang ingin menikmati bakmi enak yang non halal pun akhirnya mengurungkan niatnya dan membeli bakmi halal karena sudah kelaparan dan kelamaan mengantri hahaha…. Dua kupon bakmi enak halal sudah di tangan, 1 kupon untuk Cwie Mie Malang dan 1 kupon untuk Bakmi Rudy yang seluruhnya saya beli hanya 20 ribu rupiah saja.

Untuk free minum, pengunjung masing-masing mendapat 1 botol teh gelas untuk setiap 1 kupon. Dan ternyata perjuangan mengantri belum berhenti. Kita pun harus mengantri (kembali) di masing-masing kedai mie. Antrian awal saya di Bakmi Rudy. Di sini semua kupon di beri nama dan akan dipanggil sesuai dengan urutan antrian.

Sembari menunggu nama saya di panggil, saya mengantri ke Cwie Mie Malang yang terletak di sebelahnya. Untuk bakmi halal dan non halal memang dipisahkan tendanya, sehingga pengunjung yang tidak makan non halal tidak perlu khawatir akan ketidak halalan bakmi yang disediakan. Setelah menenteng 1 bakmi dari Cwie Mie Malang saya kembali mengantri dan menunggu nama saya dipanggil di Bakmi Rudy.

Pukul 13:30 barulah saya dan teman mendapat semua bakmi yang kita beli. Di jam segitu ternyata sudah banyak pengunjung yang pekerja kantoran kembali kerja sehingga saya tidak kesulitan menemukan meja kursi untuk makan.

Area makan ini berada di satu tenda besar di mana kita semua makan bersama saling duduk berdampingan menikmati bakmi enak yang telah kita pilih tanpa perduli apakah bakmi enak yang kita pilih halal atau non halal. Semua bersatu di atas nama bakmi enak dan murah.

Saya sempat tersenyum sendiri menginggat akhir-akhir ini dibuat kesal akan semua berita yang memecah belah persatuan mengatas namakan agama dan ras tertentu. Tetapi di sini semua berkumpul dengan wajah-wajah puas menikmati bakmi enak pilihannya. Ah! ternyata persatuan itu masih ada.

Selain menyediaka bazar bakmi enak dan murah yang menghadirkan 5 bakmi enak di Jakarta, Vihara Amurva Bhumi Hok Tek Tjeng Sin juga menyediakan panggung hiburan di mana pengunjung dapat menikmati berbagai hiburan di dalamnya. Sungguh pengalaman sederhana yang awalnya hanya ingin menikmati bakmi enak namun justru mendapatkan lebih dari itu, persatuan Indonesia.

Author: Ninin Rahayu Sari

Architecture Graduate | Content Creator | Former Journalist at Home Living Magazine & Tabloid Bintang Home | Google Local Guide | Yoga Enthusiast

One thought

Leave a Reply