NININMENULIS.COM – Bagi warga Jakarta biasanya pergi ke luar kota bila ingin merasakan suasana alam. Jakarta memang telah didominasi gedung bertingkat dan pusat pemerintahan, rasanya memang tidak mungkin mendapatkan suasana alam yang hijau di sini. Namun coba kamu melipir sedikit ke pinggiran Jakarta yang satu ini, kamu akan mendapati sebuah area wisata alam yang menarik untuk disinggahi. Tempat itu bernama Taman Wisata Alam Angke Kapuk (TWA Angke Kapuk).
Jembatan yang disediakan untuk mengamati Mangrove dari atas
Sesuai dengan namanya, Taman Wisata Alam Angke Kapuk berada di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara. Sebenarnya terdapat 3 taman wisata yang berada di kawasan Penjaringan ini, Suaka Margasatwa Muara Angke yang dibangun hanya untuk kegiatan penelitian, Kawasan Mangrove Education Center, dan Taman Wisata Alam Angke Kapuk yang banyak didatangi para fotografer untuk berburu foto atau sebagai lokasi pre wedding.
Banyak fotografer yang memilih Taman Wisata Alam Angke Kapuk sebagai lokasi hunting foto.
Dapat dikatakan mengunjungi Taman Wisata Alam Angke Kapuk ini suatu ketidak sengajaan saat berkeliling Jakarta setelah lebaran usai. Kondisi sepinya Jakarta membuat saya dan teman bebas berkeliling ke Jakarta hingga akhirnya masuk dan mengunjungi Taman Wisata Alam Angke Kapuk ini. Karena itulah kelemahan saya dalam mengenali rute jalan menuju ke sini pun tidak ter-record dengan baik, yang saya ingat Taman Wisata Alam Angke Kapuk ini posisinya tepat di samping jalan tol menuju bandara.
Lokasinya cocok bagi yang ingin rekreasi alam.
Tidak disangka oleh saya, Taman Wisata Alam Angke Kapuk ini sangat terawat dan memiliki fasilitas yang memadai, seperti jembatan untuk memantau berbagai jenis mangrove yang tumbuh, taman bermain, tempat pemancingan, taman bermain anak, penginapan, dan lain sebagainya.
Semua mangrove di sini dibudidayakan dan ternyata memiliki banyak jenis. Bagi pengunjung yang ingin berkontribusi dalam menyumbang oksigen di Jakarta dengan ikut menanam bibit mangrove di Taman Wisata Alam Angke Kapuk disediakan bibit mangrove oleh pengelola seharga Rp 150 ribu per pohon. Biasanya menanam mangrove banyak dilakukan saat kunjungan dari sekolah atau perusahaan untuk kegiatan CSR mereka.
Bagi yang ingin turut menanam Mangrove disedikan juga berbagai bibit Mangrove untuk di tanam di Taman Wisata Alam Angke Kapuk
Di Taman Wisata Alam Angke Kapuk ini juga terdapat jembatan gantung dan lokasi pengamatan burung. Kedua spot ini merupakan lokasi favorit pengunjung untuk berfoto. Jembatan gantung mudah ditemukan, karena terletak di pinggir jalan paving. Namun untuk mencapai jembatan pengamat burung, kamu harus menyelesaikan rute setapak mangrove karena lokasinya berada di ujung. Tak hanya burung, kamu bisa melihat gedung tinggi di kawasan Pantai Indah Kapuk yang bisa menjadi objek foto menarik. Lokasi pengamatan burung ini favorit karena di sini saya bisa menyaksikan jenis-jenis burung yang sebelumnya tidak pernah saya lihat dan ternyata ada di Jakarta.
Kalau kamu bosan menyusuri mangrove dengan berjalan kaki cobalah merasakan wahana wisata air di sini. Tersedia perahu berkapasitas 6 orang bertarif Rp 350 ribu, perahu berkapasitas 8 orang bertarif Rp 450 ribu, sedangkan perahu dayung atau kayak berkapasitas dua orang dibanderol Rp 100 ribu sekali naik. Sayangnya, saat saya datang masih dalam rangka libur lebaran, sehingga wahana wisata air ini belum dibuka.
Berbagai jenis bibit mangrove yang dibudidayakan
padahal sering lewat situ… kok ga mampir ya saya… .dasar anak kampung sombong saya ini. ..hahahaha…bagus lho padahal viewnya itu.
Aahh mas Donny maennya kejauhan siiihh…
Ya makanya itu…..Aku bakal mampir situ deh sepertinya….lama ga main ke mangrove…padahal aku ini lulusan ilmu kelautan IPB. ..hmmhhh.
???