NININMENULIS.COM – Nama Pulau Maratua memang tidak setenar Pulau Derawan, namun keindahan tentu tidak kalah dengan Pulau Derawan dan pulau-pulau lain yang ada di sekitarnya. Kepulauan Maratua berada di wilayah Kalimantan Timur. Untuk menuju Pulau Maratua cukup satu jam menggunakan speed boat dari Pulau Derawan. Bila dari Jakarta bisa melalui Tarakan atau via pelabuhan Tanjung Redep setelah mendarat di Bandara Kalimarau, Berau.
Untuk mencapai Pulau Maratua memang tidak mudah karena posisinya berada di perairan luar dari perairan Sulawesi yang berdekatan dengan perbatasan Malaysia. Tetapi setelah menginjakan kaki di Pulau Maratua, wow kamu pasti akan terkagum-kagum dengan semua keindahan yang ditawarkan pulau ini mulai dari pasir putihnya hingga suasana yang dihadirkan pulaunya.
Contents
Surganya Penyelam
Pulau Maratua selalu ramai dikunjungi para penyelam
Pulau Maratua memiliki penduduk berjumlah kurang lebih 3000 orang yang kebanyakan dari Suku Bajou dan tersebar di 4 kampung, 2 di antaranya Desa Bohe Bukut dan Desa Payung-payung dengan mayoritas penduduknya berprofesi sebagai nelayan.
Bagi para penyelam, Pulau Maratua menjadi surga bawah laut. Banyak spot-spot penyelaman yang akan memberikan sensasi dan kepuasan yang berbeda. Meskipun harga yang ditawarkan cukup mahal, spot diving di Pulau Maratua selalu diburu para penyelam.
Resort di atas air di Pulau Maratua
Bagi yang tidak suka dan tidak tertarik menyelam seperti saya, menikmati keindahan Pulau Maratua sudah menjadi kepuasan tersendiri yang tidak dapat dikatakan. Bermain di pasirnya yang putih, menatap birunya laut sembari menikmati matahari terbenam di dermaga. Sungguh pengalaman yang mahal dan sulit untuk dilupakan.
Tapi kamu tahu tidak, kalau di balik keindahan Pulau Maratua ternyata menyimpan cerita mistis? Konon Pulau Maratua merupakan tempat tinggalnya manusia setengah iblis loh. Eits jangan keburu takut duluan, itukan hanya mitos di balik nama Maratua.
Legenda Maratua
Gerbang selamat datang di Pulau Maratua
Jadi menurut warga setempat ceritanya begini, konon di pulai ini tinggal manusia setengah iblis yang oleh warga setempat disebut Kokok. Kokok ini sering mengambil para perempuan untuk dinikahi. Warga pun mulai geram dan gelisah. Mereka pun sepakat meracuni Kokok dengan cara memasak air tuba seperti memasak susu atau Masak Tuba. Kata Masak Tuba inilah yang akhirnya menjadi Maratua.
Kokok ini menurut kisah warga setempat tinggal di dalam goa yan bernama Goa Kabok. Suatu cerita ada seorang suami yang meninggalkan istrinya di rumah. Kokok menculik istrinya yang akhirnya menyulut kemarahan warga, karena warna mengetahui di mana goanya akhirnya warga masak tuba dan diminumkan ke Kokok, dan Kokok pun mati.
Indah bukan Pulau Maratua
Hingga kini, ritual ke goa masih dilakukan warga, secara simbolis. Artinya hanya dilakukan per orangan tidak berkelompok dan hanya pada momen tertentu, misal bila ada anggota keluarga yang tertimpa musibah, seperti sakit. Mereka biasanya melakukannya di rumah, menyediakan sesajian selama tiga hari. Ia pun menekankan ritual ini bukan untuk menduakan keesaan Tuhan namun dilakukan karena alasan ritual yang diwariskan oleh para leluhurnya.
Maratua Paradise resort
Resort di Pulau Maratua
Tapi itu semua hanya cerita, karena sesungguhnya, Pulau Maratua memiliki resort yang nyaman untuk di singgahi. Salah satu penginapan yang terlengkap yakni Maratua Paradise Resort. Selain memiliki dermaga sendiri, posisinya juga langsung berhadapan dengan laut lepas, bahkan beberapa kamar sengaja didirikan tepat di bawah bibir laut.
Bila menginap di sini pengunjung bisa langsung berenang atau snorkeling tepat di depan restoran. Dari sini saja kamu sudah bisa bertemu ragam pemandangan menarik, belum lagi bila yang berniat diving atau berkunjung ke tempat-tempat menarik lainnya.
Ternyata dibalik keindahan maratua ada cerita seremnya juga ya bu..para wanita dsna pada takut dong..
Itu kan mitos kak, skrg sih aman hehehehe