NININMENULIS.COM – Sepertinya Miles Film masih menyukai film yang mengangkat tema persahabatan dan cinta ke dalam film-filmnya, seperti juga di film terbarunya, Bebas. Sukses dengan Ada Apa dengan Cinta (AADC), Petualangan Sherina, dan Laskar Pelangi, rupanya membuat Mira Lesmana dan Riri Riza enggan beranjak dari genre ‘nyaman’ mereka. Meskipun memiliki formula yang sama, namun Mira dan Riri rupanya cukup cerdik meramunya sehingga kita tetap dapat menikmati Film Bebas tanpa bayang-bayang film yang pernah dikerjakannya.
Film Bebas merupakan remake dari film Korea Selatan berjudul Sunny. Untuk sekadar info, Sunny yang dirilis pada 2011 ini masuk ke jajaran film terlaris Korea Selatan dengan angka penjualan 7,48 juta. Di negara asalnya, Film Sunny ini digarap sutradara Kang Hyeong Cheol yang juga mengerjakan film Scandal Makers (2008). Film Bebas yang disutradarai Riri Riza dan Mira Lesmana sebagai produsernya ini merupakan remake film Sunny yang keempat. Sebelumnya sudah ada remake versi Hollywood yang belum rilis, Vietnam (Go Go Sisters), serta Jepang (Sunny: Tsuyoi Kimochi Tsuyoi Ai). Untuk memproduksi Film Bebas, Miles Film bekerjasama dengan CJ Entertainment pemilik lisensi film asli dan juga Ideosource Entertainment juga BASE Entertainment.
Cerita Film Bebas dibuka oleh Vina (Marsha Timothy) yang secara tidak sengaja bertemu dengan Kris (Susan Bachtiar) sahabat masa SMA nya yang tengah sakit dan divonis memiliki umur yang tidak panjang lagi. Dari pertemuan yang tidak sengaja tersebut terlontar keinginan Kris untuk berjumpa dengan sahabat mereka yang tergabung dalam Geng Bebas. Para sahabat yang masing-masing telah terpisah 23 tahun dikarenakan suatu peristiwa tragis yang dialami semuanya. Personil Geng Bebas beranggotakan 6 orang. Selain Vina, mereka adalah Kris Sang Pemimpin, Jessica yang menggemaskan, Gina yang penuh semangat (terutama saat akan tawuran), Suci yang cantik dan misterius, dan Jojo satu-satunya cowok di Geng Bebas.
Alur cerita film mundur ke masa ke-6 sahabat Geng Bebas SMA. Masa di mana Vina yang seorang pelajar dari kota kecil di Jawa Barat baru saja pindah ke salah satu SMA Negeri bergengsi di Ibu Kota. Vina yang di hari pertama sekolahnya ditertawakan karena logat kedaerahannya yang kental seakan tertolong dengan kehadiran Geng Bebas yang membantunya beradaptasi. Alur film memang di plot maju mundur dari jaman sekarang ke jaman SMA dan begitu sebaliknya dengan pindahan scene yang halus tanpa membuat penonton merasa pusing dan bingung menyaksikannya. Seperti scene saat Vina di masa kini yang tengah melihat sang anak yang tengah di-bully, alur berikutnya kita flashback melihat bagaimana Vina jaman SMA saat mendapat perlakukan bully yang sama.
Penonton akan diajak bernostalgia ke era 1990-an, mulai dari dialog, tren, kostum, hingga lagu-lagu pop yang sempat ngehits saat alur film masuk ke jaman Vina dan Geng Bebas SMA. Era 1990-an dipilih Miles Film sebagai setting masa SMA Geng Bebas karena di sinilah eranya musik pop Indonesia mengalami kebangkitan. Musik-musik 1990-an yang akan membangkitkan kembali memori penonton yang mengalami masa SMA di era tersebut yakni lagu dari Iwa K, Denada, Singiku, Kahitna, Dewa 19, dan masih banyak lagi. Selain itu di era 1990-an juga merupakan periode penting di mana banyak terjadi perubahan di Indonesia yang membuat peninggalan era tersebut menjadi nostalgia bagi semua generasi bahkan juga mereka yang lahir setelah era 1990.
