NININMENULIS.COM – Pada tulisanku di hari ke-14 BPN 30 Day Ramadhan Blog Challenge lalu tentang berpuasa di masa pandemi COVID-19, banyak mengupas hal apa saja yang hilang dan tidak dijumpai di puasa tahun ini. Tetapidi balik itu semua ada hal-hal yang patut aku syukuri, ya namanya orang Indonesia yess, selalu ada hal yang bisa untuk disyukuri. Mumpung dalam suasana Ramadhan yuk banyak-banyak bersyukur dan kurang-kurangi mengeluh. Percayalah badai pandemi ini akan berlalu.
Sudah dua bulan ya kita beraktivitas di rumah. Himbauan PSBB atau Pembatasan Sosial Berskala Besar yang semakin mengukuhkan keeksisan kita di rumah. Rasa bosan, jenuh, dan stres di rumah itu perasaan yang wajar dirasakan kita sebagai makhluk sosial, tetapi jika kita sadari banyak ternyata hal positif yang harus kita syukuri berpuasa dimasa pandemi seperti sekarang ini. Apa saja itu? Yuk kita cek apa saja.
-
Contents
Hubungan antara anggota keluarga semakin dekat
Sejak Presiden Jokowi menghimbau untuk beraktivitas dari rumah, mulai dari bekerja,sekolah, hingga beribadah secara otomatis keluarga akan selalu bertemu. Dengan selalu berkumpul, kita jadi diingatkan lagi apa saja yang disukai dan apa yang tidak disukai masing-masing anggota keluarga. Kita pun jadi sering menghabiskan waktu bersama dibanding tahun-tahun sebelumnya. Mulai dari sahur, berbuka puasa, hingga sholat berjamaah dan taraweh pun semua dilakukan bersama dengan anggota keluarga.
Jika ada emosi dan bosan antar anggota keluarga karena terlalu seringnya bersama, itu hal biasa asalkan tidak dijadikan perkara yang besar. Tetap berusaha memberikan yang terbaik untuk keluarga dan melakukan apa yang kita bisa semaksimal mungkin, akan membuat semuanya menjadi lebih indah.
-
Dapat melakukan hal-hal yang dulu tidak dapat dilakukan
Ada yang disaat kondisi normal tidak sempat masak, nonton drama, dan lain sebagainya tetapi dimasa pandemi semua hal tersebut dapat dilakukan? Ya ternyata banyak hal yang bisa kita lakukan. Hal yang awalnya tidak mungkin dan tidak bisa kita lakukan, dimasa pandemi semua menjadi mungkin. Dari yang tidak bisa masak, menjadi rajin ke dapur mencoba resep-resep baru yang kekinian. Dari yang tidak pernah olahraga, menjadi lebih perduli kesehatan dan melakukan aktivitas fisik sesuai kemampuan. Atau yang biasanya terlalu sibuk dengan pekerjaan, sekarang dapat sedikit bersamtai sembari menonton serial drama yang disukai.
-
Berkurangnya kebiasaan ghibah dan fokus ke ibadah
Menjadi puasa dimasa pandemi, hal yang disyukuri pertama yakni berkurangnya kebiasaan ghibah. Harus diakui atau tidak, saat berkumpul dengan teman saat ngabuburit atau berbuka puasa bersama, tanpa disadari kita terbiasa ngomongin orang atau ghibah, benarkan? Nah dengan puasa disaat pandemi dimana kesempatan bersosialisasi berkurang sudah tentu kebiasaan negatif tersebut berkurang. Kita menjadi lebih banyak waktu untuk beribadah dan mencari-cari hal positif yang dapat kita lakukan di rumah ketimbang hanya sekadar ghibah.
-
Lebih peduli dengan kebersihan dan kesehatan
Nah, kalau hal ini sudah tentu tidak bisa dipungkiri lagi. Meskipun selalu digaungkan kebersihan sebagian dari iman, tapi tentu saja puasa tahun ini kita menjalaninya lebih perduli akan kebersihan dan kesehatan. Bagaimana puasa di tengah lingkungan rumah yang bersih dan sehat? Tentu lebih menyenangkan. Kita dapat menghirup udara lebih segar dan fresh sehingga bermanfaat juga untuk mendetoks tubuh kita selain dengan berpuasa.
-
Semakin terbiasa dengan gaya hidup online
Gaya hidup online yang dulu dianggap ‘milik’ kaum muda sekarang harus dijalani semua usia. Bekerja, belajar, dan berinteraksi melalui aplikasi streaming sepertinya sudah menjadi hal biasa setelah dua bulan masa pandemi COVID-19. Kita pun semakin peduli dengan orang-orang di balik jasa pengantar online dan menjadikan hal tersebut menjadi kebiasaan baru yang positif.