NININMENULIS.COM – Bagaimana rasanya setelah lebih dari 6 bulan lebih banyak beraktivitas #DiRumahAja ? Semakin lama tentu akan semakin terbiasa berdamai dengan kondisi yang ada. Bagi sebagian orang kondisi ini justru membuat diri lebih kreatif. Berbagai hobi yang jarang dilakukan sebelumnya seperti memasak, berkebun, melukis, dan lain-lain mulai dilakukan kembali.
Dan bagi kamu yang hobi melukis Museum MACAN baru saja meluncurkan MACAN Home Kit Seri Lokakarya Seni di Rumah berkerjasama dengan para Perupa Indonesia. Untuk seri perdana MACAN Home Kit ini menampilkan lokakarya bersama sederet perupa kontemporer Indonesia seperti Citra Sasmita, Ruth Marbun dan Agam Dwi Nurcahyo (Magafaka), juga kolektif keramik Kandura Studio
Museum MACAN meluncurkan MACAN Home Kit, seri lokakarya di rumah yang terdiri dari sepaket peralatan kesenian dan tautan untuk mengakses tutorial video panduan yang dibuat oleh perupa Indonesia dari berbagai disiplin. Mencakup berbagai media seni, juga ide dan proses kreatif. peserta akan dipandu oleh para perupa untuk memulai proyek seni mereka sendiri, juga mendapat kesempatan untuk mengikuti sesi konsultasi kelompok yang diadakan secara virtual bersama para perupa untuk meninjau karya mereka.
Terbitan perdana MACAN Home Kit: Seri Perupa akan menampilkan perupa kontemporer Citra Sasmita, Ruth Marbun dan Agam Dwi Nurcahyo (Magafaka), serta kolektif keramik kenamaan Kandura Studio. Citra Sasmita yang dikenal dengan refleksinya yang unik tentang perempuan Bali dalam konteks masyarakat kontemporer, mengundang peserta untuk melakukan refleksi pribadi dan mengakses memori personal juga emosi sebagai titik awal dalam melukis.
Ruth Marbun, seorang perupa yang dikenal dengan teknik mencoreng (mark-making) yang emosional, akan mengajak peserta membuat “mesin waktu” yang artistik. Peserta juga dapat belajar langsung dari kolektif keramik Kandura Studio. Melalui MACAN Home Kit, peserta akan diajari membuat perabot rumah tangga khas kolektif tersebut, dan diminta mengirimkan kreasi mereka untuk melalui proses pembakaran dan penyelesaian di Kandura Studio.
MACAN Home Kit pertama diluncurkan pada 4 November 2020, dipandu oleh perupa Bali Citra Sasmita. Lokakarya ini akan membawa peserta dalam sebuah perjalanan yang pribadi dan penuh emosi, menggunakan perasaan sebagai panduan melukis. Dalam Home Kit ini, terdapat tujuh kartu berisi kata dan visual inspirasional yang dirancang oleh sang perupa untuk menuntun peserta dalam memvisualisasikan dan membayangkan memori personal yang terkait objek dan tempat tertentu. Proses visualisasi dengan bimbingan ini juga akan mengeksplorasi sejumlah gagasan filosofis yang terkandung dalam lukisan tradisional Bali, dan merupakan titik awal untuk menciptakan lukisan yang menggambarkan pembuatnya, serta perjalanan hidupnya.
Home Kit ini diperuntukkan bagi audiens berusia 17 tahun ke atas. Dalam Home Kit ini juga terdapat kanvas lukis, serangkaian cat akrilik berwarna dan kuas, juga tautan untuk mengakses video tutorial oleh Citra Sasmita. Setelah menyelesaikan lukisan, peserta dapat mengikuti sesi konsultasi kelompok dengan Citra secara virtual. Sesi ini dapat digunakan untuk mendiskusikan proses berkarya, atau mendapat umpan balik tentang karya artistik mereka.
“Pada masa di mana segalanya terjadi dengan sangat cepat, kita lupa atau mungkin dengan sadar mengubur banyak hal dalam pikiran kita. Melalui MACAN Home Kit ini, saya mengajak peserta untuk mengeksplorasi perasaan dan memori pribadi mereka sebagai cara untuk memulai sebuah karya – sebuah awal baru untuk setiap peserta,” ujar Citra Sasmita, Perupa
MACAN Home Kit: Seri Perupa diproduksi dalam kemitraan dengan Tesla paints, sebuah perusahaan spesialis cat akrilik asal Semarang dan mitra dalam proyek ini. Museum MACAN dan Tesla Paints sungguh tidak sabar untuk membuka akses terhadap material berkualitas tinggi, juga beberapa perupa Indonesia yang luar biasa, melalui proyek ini. Dengan pengalaman memproduksi peralatan kesenian untuk perupa. Tesla Paints telah melihat potensi sebuah pasar baru – pecinta seni yang mulai menekuni melukis dan aktivitas kesenian lainnya sebagai hobi.
“Bisnis kami dilandasi dedikasi untuk membuat cat akrilik dapat diakses oleh semua perupa. Dalam beberapa tahun terakhir, kami telah melebarkan sayap untuk menyediakan peralatan kesenian bagi perupa profesional dan pecinta seni yang mulai menekuni aktivitas kesenian sebagai hobi. Kolaborasi kami dengan Museum MACAN melambangkan visi kami untuk membuka akses terhadap peralatan kesenian yang berkualitas untuk pecinta seni di seluruh Indonesia. Dengan akses ini, kami harap mereka dapat mengekspresikan aspirasi seni atau beristirahat sejenak dari rutinitas harian yang padat,” kata Anthony Sukanto, CEO Tesla Paints
Untuk anak dan remaja, tim Edukasi Museum MACAN telah menyiapkan serangkaian Home Kit. Dalam MACAN Home Kit: Seri Edukasi, peserta dan guru atau orang tua mereka dapat menjelajahi berbagai karya yang telah dipamerkan di museum, juga mempelajari berbagai teknik kesenian termasuk seni grafis, pewarnaan kertas, komposisi abstrak dan pembuatan kolase.
Edisi baru MACAN Home Kit: Seri Perupa dan Seri Edukasi akan dilansir secara reguler untuk membangkitkan aspirasi kreatif peserta. Dengan MACAN Home Kit, peserta memiliki kebebasan untuk memilih waktu dan tempat untuk memulai proyek kesenian mereka. Setiap paket diperuntukkan bagi kelompok umur yang beragam – dari anak hingga dewasa – karena museum percaya bahwa seni dapat memperkaya kehidupan seseorang, meski di tengah keadaan yang penuh ketidakpastian seperti ini.
MACAN Home Kit: Melukis dengan Perasaan bersama Citra Sasmita akan mulai dijual pada 4 November 2020. Peserta dapat membeli paket ini dari situs dan laman Tokopedia Shopatmacan seharga Rp475,000. Anggota MACAN Society mendapatkan diskon khusus sebesar 10% dalam setiap pembelian melalui situs Shopatmacan.
Contents
Tentang Perupa dalam MACAN Home Kit
-
Citra Sasmita
Citra Sasmita adalah perupa kontemporer asal Bali yang membuat karya-karya dengan tujuan menguraikan mitos-mitos dan miskonsepsi dalam seni dan budaya Bali. Ia sangat berdedikasi dalam mempertanyakan posisi perempuan dalam hierarki sosial dan mencoba memposisikan ulang konstruksi gender yang normatif. Lahir di Bali pada 30 Maret 1990, Citra mendapat gelar Diploma Sastra dari Universitas Udayana (2008) dan gelar Sarjana dari Fakultas Matematika dan Sains dari Universitas Pendidikan Ganesha, di mana ia mengambil jurusan Pendidikan Fisika (2009).
Bagian dari Timur Merah Project, sebuah proyek jangka panjangnya, ditampilkan di pameran ‘Garden of Six Seasons’ (2020) di Para/Site, Hong Kong. Karya yang ditampilkan berupa lukisan di atas kulit sapi yang merefleksikan bahasa lukis Kamasan yang telah Citra kembangkan selama praktiknya dalam berkesenian.
Meski berakar pada pemikiran mitologis dengan referensi spesifik praktik agama Hindu di Bali, karya-karya Citra melibatkan proses kontemporer dalam membayangkan mitologi sekuler yang mengandung unsur pemberdayaan dalam sebuah visi masa depan di era pasca-patriarki.
Beberapa pencapaian dalam kariernya termasuk menerima penghargaan Gold Award dalam UOB Painting of the Year 2017, partisipasi dalam Biennale Jogja XV (2019) dan pameran solo ‘Ode to the Sun’ (2020) di Yeo Workshop, Singapura.
-
Kandura Studio
Kandura Studio didirikan oleh Fauzy, Tisa dan Ghia pada 2005, kemudian Nuri bergabung pada 2010. Kolektif yang dimulai sebagai studio keramik ini kemudian bertransformasi sebagai platform untuk mewujudkan gagasan-gagasan yang dimiliki pendirinya. Karya studio ini beragam, termasuk koleksi perabot makan untuk restoran, replika keramik dinding untuk sebuah museum, hingga karya instalasi di bienial.
-
Ruth Marbun
Ruth Marbun adalah perupa yang tinggal dan berkarya di Jakarta, dan karya-karyanya merupakan penjelajahan jangka panjang dalam lukisan figuratif. Karya-karyanya bersifat bebas namun dipikirkan dengan matang – dibuat dengan kebebasan estetika, namun mengandung narasi personal, ekspresi emosi yang mengartikulasikan tema humanis yang universal.
Ruth lulus dengan gelar Sarjana dalam Rancang Busana dari Raffles Design Institute (2008), setelah menempuh studi di London College of Fashion, Inggris. Pameran solo terbarunya ‘Terms & Conditions Apply’ diorganisir oleh Clear Gallery Tokyo di Art Jakarta (2018), sedangkan sebelumnya karya-karyanya ditampilkan dalam pameran solo di Jogja Contemporary, Yogyakarta (2017) dan Suar Artspace, Jakarta (2015).
-
Agam Dwi Nurcahyo
Agam Dwi Nurcahyo atau yang lebih dikenal sebagai Magafaka, adalah perupa kontemporer yang tinggal dan berkarya di Jakarta. Ia lulus dari Fakultas Seni Rupa Institut Kesenian Jakarta pada 2008, mengambil jurusan Lukis. Sejak 2009, ia menggunakan lukisan, fotografi dan fesyen sebagai media berkarya, mengeksplorasi nuansa sensualitas, sarkasme dan provokasi.
Selain berprofesi sebagai perupa, ia mempunyai pengalaman di bidang visual merchandising, bagian dari perjalanan karier yang membuatnya dapat mempelajari personal branding sebagai perupa. Studio dan tokonya “Magiss Store and Studio” berlokasi di Pasar Santa, Jakarta.