NININMENULIS.COM – Bagi pecinta drakor, mengakhiri tahun 2020 ini tidak lengkap jika belum menyaksikan drama Korea Start-Up yang dibintangi oleh Bae Suzy, Nam Joo Hyuk, dan Kim Seon Ho. Bahkan dunia maya sempat diriuhkan oleh tim Nam Do San dan tim Han Ji Pyeong. Warga net pun tidak sedikit menyebut drama Korea Start-Up memiliki happy ending yang menyedihkan. Seberapa menariknya sih drama Start-Up ini? Yuk baca dulu reviewnya sekalian kita ngintipin kediaman Han Ji Pyeong.
Contents
Review Drama Korea Start-Up
Drama Start-Up memiliki 16 episode yang telah habis masa tayangnya di tvN pada 6 Desember 2020 lalu. Drama Korea Start-Up dibuka dengan cerita Seo Dal Mi (Bae Suzy) yang harus berpisah dengan kakaknya, Won In Jae/ Seo In Jae (Kang Han Na) karena perceraian orang tuanya.
Seo Dal Mi yang dibesarkan sang ayah, hidup tidak berkecukupan seperti sang kakak yang dibesarkan ibunya dan telah menikah lagi dengan pengusaha sukses Won Doo Jung (Moon Dong Hyeok). Singkat cerita, Seo Dal Mi yang hanya berpendidikan sekolah menengah harus ‘berlomba’ dengan Won In Jae menjadi CEO terbaik di Sandbox.
Saat Seo Dal Mi kecil sedih harus terpisah dengan kakak dan Ibunya, sang nenek meminta seorang anak laki-laki pintar, Han Ji Pyeong muda (Nam Da Reum) untuk menuliskan sebuah surat pertemanan kepada Seo Dal Mi. Alih-alih menggunakan namanya sendiri, Han Ji Pyeong justru menggunakan nama seorang anak laki-laki yang baru saja memenangi lomba matematika, Nam Do San.
Setelah dewasa, mereka dipertemukan kembali di Sandbox termasuk berjumpa dengan sosok Nam Do San (Nam Joo Hyuk) asli yang tengah membangun usaha rintisan Samsan Tech bersama dua rekannya, Lee Chul San (Yoo Su Bin) dan Kim Yong San (Kim Do Wan). Sedangkan Han Ji Pyeong (Kim Seon Ho), seorang investor yang handal dan memimpin SH Venture Capital menjadi salah satu mentor di Sandbox yang terkenal dengan kata-kata dan kritikannya yang tajam.
Seo Dal Mi yang menyukai Nam Do San karena mengira pria ini adalah sosok yang mengiriminya surat saat kecil pun saling bekerjasama membangun usaha rintisan di bawah naungan Sandbox. Dari yang awalnya berpura-pura menjadi sosok yang mengirimi Seo Dal Mi surat, Nam Do San justru jatuh cinta beneran dengan Seo Dal Mi. Begitu juga dengan Han Ji Pyeong yang awalnya mengelak bahwa ia menyukai Seo Dal Mi.
Tidak hanya intrik cinta segitiga antara Nam Do San, Seo Dal Mi, dan Han Ji Pyeong, drama Korea Start-Up juga sarat akan motivasi dan lika-liku mendirikan usaha rintisan yang tidak semudah kelihatannya. Bagaimana mengelolah perusahaan, membuat produk, dan bagaimana mengenal pasar menjadi ilmu gratis yang didapat saat menonton drama Start-Up ini.
Lalu apakah Seo Dal Mi dan Samsan Tech sukses menaklukan pasar di usaha rintisannya dengan jalan terjal yang mereka hadapi? Dan bagaimana dengan akhir kisah cinta ketiga? Yang pasti untuk tim Han Ji Pyeong drama Start-Up ini memiliki akhir happy ending namun menyedihkan. Bagi yang belum nonton, buruan nonton, yang sudah nonton, komen yuk di bawah.
Kediaman Han Ji Pyeong yang Menghadap ke Sungai Han
Selain jalan cerita yang menarik dan didukung aktor dan aktris yang rupawan, drama Start-Up memiliki hal lain yang menjadi sorotan yakni apartemen yang menjadi tempat tinggal Han Ji Pyeong. Sebagai seorang investor sukses, Han Ji Pyeong digambarkan memiliki segalanya termasuk sebuah unit apartemen mewah yang juga sempat menjadi kantor fiktif Samsan Tech. Apartemen ini memiliki ukuran yang luas dan menariknya memiliki view yang luas ke arah kota Seoul dan Sungai Han yang indah.
Ternyata lokasi yang menjadi setting apartemen Han Ji Pyeong adalah sebuah Penthouse Unit atau President Suite di The Conrad Hotel Seoul yang merupakan salah satu hotel bintang lima nan mewah di bawah manajemen Hilton Hotel & Resort.
Jika kamu pengemar drama Korea sejati, pasti Penthouse Unit ini sudah tidak asing lagi digunakan sebagai lokasi syuting selain drama Start-Up, seperti di drama It’s Okay to Not Be Okay sebagai tempat tinggal Ko Moon Young (Seo Ye Ji) tinggal di Seoul atau di drama Old Shcool Magang, Train, Itaewon Class, VIP, Secret Boutique, The last Empress, dan masih banyak lagi lainnya.
Interior Penthouse Unit
Penthouse Unit The Conrad Hotel Seoul yang menjadi lokasi kediaman Han Ji Pyeong di drama Start-Up berada di lantai 36 dan merupakan kamar paling mahal. Untuk menginap di ‘kediaman Han Ji Pyeong’ ini harus merogoh kocek USD 5500 atau sekitar 80 juta rupiah per malam. Wow! Tarif yang fantastis dan sesuai dengan kemewahan juga fasilitas yang ditawarkan di hotel ini.
Untuk Penthouse Unit atau President Suite sendiri memiliki luas 288 meter persegi yang di dalamnya terdapat ruang tamu, ruang makan, dan kamar tidur mewah yang memiliki pemandangan ke Sungai Han dan pusat kota Seoul. Setiap suite nya dilengkapi dengan furnitur dan penataan yang mewah.
Adalah Simon Tong dari LRF Designers Hong Kong yang dipercaya untuk menata interior di The Conrad Hotel Seoul ini. Jika pernah ke Li Feng Restaurant di Mandarin Oriental Hotel Jakarta pasti familiar dengan kemewahan yang dihadirkan oleh LRF Designers ini.
LRF Designers adalah salah satu Studio Desain Interior terkemuka di Asia yang mengkhususkan diri pada desain perhotelan. Perusahaan telah merancang banyak hotel, klub, dan restoran di seluruh Asia dan sekitarnya. Berkantor pusat di Hong Kong, LRF Designers memiliki lebih dari 25 tahun pengalaman desain dan menyediakan layanan desain lengkap mulai dari perencanaan ruang awal, pengembangan konsep dan desain, hingga pengawasan proyek.
Arsitektur Bangunan Ramah Lingkungan
The Conrad Hotel Seoul sendiri merupakan salah satu dari empat bangunan yang membentuk kompleks IFC Seoul di distrik Yeouido. Sebuah lokasi strategis di atas tujuan budaya mewah bawah tanah yang terdiri dari toko-toko desainer Eropa dan Asia di samping serangkaian pilihan tempat makan. Maka tidak heran bila The Conrad Hotel Seoul ini selalu ramai dan menjadi tempat menginap langganan para selebritas dunia seperti Matt Damon, Tom Cruise, Arnold Schwarzenegger, Will Smith, Robert Downey Jr., Miranda Kerr, dan Paris Hilton.
Selain menawarkan kemewahan dan view yang menawan ke arah Sungai Han dan pusat kota Seoul, The Conrad Hotel Seoul yang memiliki 38 lantai ini dilengkapi teknologi berbasis Apple. Sebuah klub kebugaran premium, Pulse8 yang memiliki 280 perlengkapan kebugaran terbaru dan kolam renang indoor dengan ceiling setinggi 82 kaki atau 25 meter.
The Conrad Hotel Seoul yang lokasinya dekat dengan Bandara Internasional Incheon dan Gimpo juga termasuk dalam bangunan ramah lingkungan. Ini dibuktikan dengan diraihnya LEED (Leadership in Energy and Environmental Design) di level Gold. Selain itu, The Conrad Hotel Seoul telah memasang panel surya di atap dan dinding gedung. Bangunan tersebut telah mencapai energi tinggi efisiensi melalui jendela transparansi ganda.
Gaya khas The Conrad Hotel Seoul dan standar layanan yang digabungkan untuk menciptakan pengalaman tamu yang luar biasa menjadikan hotel ini kerap menerima berbagai penghargaan seperti Condé Nast Traveler 2018 Readers ‘Choice Award dan 2018 World Travel Awards dalam berbagai kategori.
Jika kita terpanah dengan kemewahan interior yang ditampilkan oleh LRF Designers, maka untuk semua arstitektur bangunannya kita harus mengangkat topi untuk Arquitectonica. Di Indonesia sendiri karya-karya Arquitectonica dapat dilihat pada Apartemen BonaVista, Menara Karya, Menara Satrio (Standard Chartered Tower), Tempo Scan Tower, dan Satrio Square.
Arquitectonica adalah perusahaan arsitektur internasional, arsitektur lansekap, desain interior, dan desain perencanaan kota yang berkantor pusat di Miami, Florida Amerika Serikat. Perusahaan ini juga memiliki kantor regional di sepuluh kota lain di seluruh dunia, New York City, Los Angeles, Madrid, Paris, Hong Kong , Shanghai, Manila, Dubai, São Paulo, dan Lima. Arquitectonica dimulai pada tahun 1977 sebagai studio eksperimental yang didirikan oleh arsitek Peru Bernardo Fort-Brescia, Laurinda Hope Spear, Andrés Duany, Elizabeth Plater-Zyberk, dan Hervin Romney.
Sekarang, firma ini dipimpin oleh Bernardo Fort-Brescia dan Laurinda Hope Spear, dan telah merancang berbagai bangunan terkenal seperti Markas Banco de Credito, Lima (1988), Atlantis Condominium, Pink House, dan masih banyak lagi lainnya. Ciri khas desain Arquitectonica terletak pada pola permukaan dan artikulasi fasad yang canggih. Struktur Arquitectonica berani dalam warna dan bentuk grafik dengan gaya khasnya, modernisme ‘teknologi tinggi’ yang dramatis dan ekspresif.
Bagaimana puaskan ngintipin kediaman Han Ji Pyeong di drama Start-Up? Yang ingin berkunjung, jangan lupa ajak-ajak aku yess.
Sumber: lrfdesign.com arquitectonica.com hilton.com/en/conrad/