NININMENULIS.COM – Bagaimana pencahayaan yang baik untuk menulis? Pertanyaan tersebut banyak muncul saat aku memposting artikel Pencahayaan yang Baik. Lalu pencahayaan yang baik itu seperti apa dan bagaimana menghitungnya? Ini aku sharing kembali artikel yang pernah diterbitkan di Tabloid Bintang Home edisi 364 tentang bagaimana menentukan pencahayaan yang baik.
Memang untuk menentukan jenis dan jumlah lampu yang sesuai di setiap ruangan di rumah umumnya cukup memusingkan. Biasanya kita beranggapan bahwa terang cahaya yang terang saja sudah cukup, padahal ukuran terang bagi setiap orang berbeda-beda. Bagaimanakah cara kita mengetahui kebutuhan cahaya untuk rumah?
![pencahayaan yang baik](https://i0.wp.com/nininmenulis.comwp-content/uploads/2020/12/pencahayaan-baik.jpg?resize=730%2C487&ssl=1)
Untuk mengetahui kebutuhan cahaya pada masing-masing ruangan di rumah, sebaiknya perhatikan 4 faktor yang menentukan tingkat dan jenis cahaya yang dibutuhkan setiap ruangan di rumah.
-
Contents
Fungsi Ruangan
Fungsi ruangan menentukan jenis pengaplikasian pencahayaan yang baik. Misalnya pada ruang belajar yang memiliki aktivitas dengan pencahayaan pada area kerja atau task lighting. Galeri seni atau tempat meletakkan lukisan dan benda seni lainnya, maka pencahayaan yang dibutuhkan lebih ke pencahayaan aksen yang lasngsung mengarah ke obyeknya. Sedangkan untuk dapur dan ruang kerja, pencahayaan umum atau general lighting yang dibutuhkan.
-
Kebutuhan Intensitas Cahaya
Jika di dalam ruangan tersebut terdapat aktivitas yang membutuhkan ketelitian, seperti membaca dalam waktu lama, maka intensitas cahayanya harus lebih tinggi dibanding ruangan yang aktivitasnya hanya untuk bersantai.
-
Jenis Finishing Material yang Digunakan dalam Ruangan
Material yang digunakan pada lantai, dinsing, dan furnitur, mempengaruhi kebutuhan tingkat dan jenis cahaya. Material yang berwarna cenderung gelap membutuhkan cahaya yang lebih banyak. Sebaliknya jika material berwarna cerah, maka cahaya yang dibutuhkan tidak sekuat itu.
-
Distribusi Cahaya
Ketahui terlebih dahulu pencahayaan bagaimana yang kita inginkan. Apakah ruangan didesain dengan pemcahayaan merata atau ingin bermain dengan aksen gelap terang.
Dalam pencahayaan terdapat istilah-istilah umum yang perlu kita semua ketahui. Kuat terang sumber cahaya atau luminous flux dengan satuan lumen. Tingkat keterangan suatu bidang atau illuminance dengan satuan lux, dan color temperature atau temperatur warna cahaya dengan satuan Kelvin.
![pencahayaan yang baik](https://i0.wp.com/nininmenulis.comwp-content/uploads/2020/12/pencahayaan-dalam-ruangan.jpg?resize=730%2C460&ssl=1)
Luminous flux adalah banyaknya cahaya yang dipancarkan ke segala arah oleh sebuah sumber cahaya per satuan waktu (biasanya per detik) diukur dengan lumen. Lumen adalah acuan yang digunakan untuk menentukan tingkat keterangan lampu.
Illuminance dengan satuan lux (lm/m2) adalah total cahaya yang jatuh ke bidang permukaan per satuan luas. Lux digunakan untuk menentukan intensitas atau tingkat keterangan dalam suatu bidang di dalam ruangan. Lux dapat diukur dengan alat bernama luxmeter. Tingkat keterangan bidang di setiap jenis ruangan sendiri ada standar yang ditetapkan. Salah satu standar tingkat pencahayaan ruangan yang bisa dijadikan acuan adalah SNI, seperti pada tabel berikut:
Fungsi Ruang | Lux |
---|---|
Teras | 60 |
Ruang Tamu | 120 - 250 |
Ruang Makan | 120 - 250 |
Ruang Kera | 120 - 250 |
Ruang Tidur | 120 - 250 |
Kamar Mandi | 250 |
Dapur | 250 |
Garasi | 60 |
Color temperature atau temperatur warna cahaya, yang biasanya kita lebih sering mendengar warm white, cool white, neutral white, adalah kesan yang ditimbulkan cahaya putih terhadap sebuah benda ketika cahaya itu mengenai benda. Color temperature diukur dengan satuan Kelvin (K).
Angka Kelvin yang kecil menunjukkan temperatur cahaya cenderung hangat atau warm dan angka Kelvin yang tinggi menunjukkan cahaya yang cenderung putih kebiruan (cool). Temperatur cahaya yang warm memberikan kesan hangat, nyaman, dan rileks. Ini baik digunakan untuk ruangan bersantai seperti kamar tidur. Untuk temperatur cahaya yang cenderung cool memberikan kesan aktif, modern, dan fresh. Ini baik digunakan untuk ruangan dengan aktivitas kerja seperti ruang kerja dan dapur.
![pencahayaan yang baik](https://i0.wp.com/nininmenulis.comwp-content/uploads/2020/12/cahaya-yang-baik.jpg?resize=730%2C201&ssl=1)
Untuk menentukan jumlah kebutuhan pencahayaan yang baik di dalam ruangan, kita bisa menggunakan berbagai pendekatan. Pendekatan yang paling sederhana, tentukan general lighting-nya saja. General lighting adalah pencahayaan yang diatursecara merata untuk mencapai standar tingkat lux tertentu.
Biasanya peletakan lampu dilakukan dengan membuat jarak grid merata di dalam ruangan. Untuk rumah tinggal, dengan tinggi plafon rata-rata rumah tiga meter. Acuan yang biasa digunakan adalah jarak antar lampu berkisar 1,5 – 2 meter.
![pencahayaan yang baik untuk membaca](https://i0.wp.com/nininmenulis.comwp-content/uploads/2020/12/Pencahayaan-yang-baik.jpg?resize=730%2C364&ssl=1)
Untuk keperluan bekerja seperti di dapur, ruang kerja, dan perpustakaan bisa menggunakan lampu 600-900 lumen. Untuk aktivitas kasual seperti di ruang tamu, ruang keluarga, dan kamar tidur gunakan lampu 400-600 lumen, dan untuk sirkulasi dan ruang penyimpanan seperti teras dan gudang cukup menggunakan lampu 200-400 lumen.
Jenis pencahayaan akan mempengaruhi suasana ruang. Hidden lighting akan menciptakan suasana yang lebih lembut, sedangkan downlight akan memberikan terang secara umum. Semakin kuat cahaya lampu yang digunakan, ruangan akan semakin hidup dan berenergi, sehingga menstimulasi orang yang berada di dalamnya menjadi lebih aktif.
Watt Bukan Patokan Pencahayaan yang Baik
Sebagai orang awam, kita umumnya salah kaprah dalam memilih lampu. Sebagian besar menganggap bahwa makin besar daya atau watt lampu maka semakin terang pula cahayanya. Hayoo ngaku siapa yang termasuk dalam golongan ini?
![pencahayaan yang baik](https://i0.wp.com/nininmenulis.comwp-content/uploads/2020/12/cahaya-lampu-yang-baik.jpg?resize=500%2C465&ssl=1)